Tawuran antarpelajar kerap terjadi di wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Tidak hanya mengganggu kenyamanan, aksi mereka juga bahkan tidak jarang membahayakan keselamatan masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPR Netty Prasetiyani Heryawan menilai harus ada kolaborasi dari sejumlah pihak untuk mencegah terjadinya aksi tawuran antarpelajar yang kerap terjadi di wilayah Cirebon.
"Harus ada pengawasan secara kolaboratif antara sekolah dan orang tua. Jangan sampai orang tua melepaskan tanggungjawab pengasuhan kepada sekolah tanpa ikut terlibat," kata Netty di Cirebon, Sabtu (10/12/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Netty, dalam melakukan pengawasan, setiap orang tua bisa menanyakan kepada kepada guru soal perilaku anak-anaknya selama di sekolah. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan si anak sedang mengikuti mata pelajaran atau justru tidak masuk sekolah.
"Kan nanti ketahuan jika si anak tiba-tiba bolos karena ternyata tidak ada di sekolah. Dan ini harus dilakukan deteksi dini, kemana anak-anak ini. Jangan-jangan mereka sedang berkumpul di luar dan merencanakan sesuatu. Ini lah yang saya maksud harus ada pengawasan secara kolaboratif," kata dia.
Selain itu, Netty menambahkan, sebagai upaya untuk mencegah aksi tawuran antarpelajar, pihaknya juga mendorong kepada aparat kepolisian untuk aktif melakukan sosialisasi ke setiap sekolah-sekolah.
"Untuk urusan sosialisasi, menurut saya perlu juga menghadirkan aparat penegak hukum. Salah satunya kepolisian," kata dia.
Sekadar diketahui, aksi tawuran antarpelajar di wilayah Cirebon, Jawa Barat semakin meresahkan. Tidak hanya berusaha melukai pelajar lain yang menjadi lawannya, terkadang mereka juga tidak segan menyerang warga yang berupaya mencegah aksi mereka.
Hal ini seperti yang terjadi di Jalan Fatahillah, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon beberapa waktu lalu. Di mana ada seorang warga yang mengalami luka parah di bagian leher akibat dibacok oleh salah seorang pelajar SMK.
Warga tersebut dibacok usai mencoba menegur dan mencegah sejumlah pelajar SMK yang diduga akan melakukan aksi tawuran. Saat ini, pelajar pelaku pembacokan telah diamankan polisi. Pelajar berinisial RMF (18) itu diamankan bersama barang bukti berupa senjata tajam jenis celurit yang ia gunakan saat membacok warga.
(orb/yum)