5 Penyakit yang Mulai Menghinggapi Pengungsi Gempa Cianjur

5 Penyakit yang Mulai Menghinggapi Pengungsi Gempa Cianjur

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 28 Nov 2022 19:00 WIB
Sejumlah tenaga kesehatan merawat korban gempa di kawasan RSUD Sayang Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Saat ini korban gempa Cianjur masih terus bertambah dan berdatangan ke rumah sakit tersebut.
Perjuangan Nakes Rawat Korban Gempa Cianjur di Rumah Sakit yang Rusak (Foto: Pradita Utama)
Bandung -

Gempa M 5,6 yang mengguncang Cianjur, Jabar, mengakibatkan puluhan rumah rusak dan ratusan korban. Puluhan korban pun mengungsi.

Hingga kemarin, menurut data DPPKBP3A Kabupaten Cianjur yang tercatat dalam situs BNPB menyebutkan, total pengungsi mencapai 100.330 jiwa. Sebanyak 51.840 merupakan pengungsi perempuan, selebihnya laki-laki.

Dari seratusan ribu pengungsi itu, ribuan orang telah terdeteksi mengalami sakit. Dari mulai hipertensi hingga peradangan selaput lambung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari gis.bnpb.go.id, tercatat ada lima penyakit besar yang kini diderita para pengungsi korban gempa Cianjur. Tertinggi adalah inspeksi saluran pernapasan akut (ISPA), sebanyak 2.396 korban gempa yang mengalami ISPA.

Kemudian grastritis atau peradangan selaput lendir lambung, sebanyak 1.349 korban gempa alami penyakit ini. Penyakit berikutnya adalah hipertensi, sebanyak 1.329 korban terdeteksi alami hipertensi. Kemudian, diare sebanyak 522 korban. Dan, diabetes sebanyak 97 korban.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, masih mengutip situs resmi BNPB, hingga saat ini ada 10 rumah sakit yang menjadi rujukan perawatan korban gempa Cianjur. 10 rumah sakit yang menjadi rujukan yakni, RS Hasan Sadikin, RS Samsudin, RS Kiwari Bandung, RS Al Ikhsan, RS Cibabat, RS Santosa, RS Cimacan, RS dr Hafidz, RS Bhayangkara dan RSUD Sayang Cianjur.

Dari data BNPB itu, total korban yang menjalani perawatan di rumah sakit rujukan itu sebanyak 699 orang. Paling banyak dirawat di RS Cimacan, yakni sebanyak 270 korban. Kemudian, RS Bhayangkara sebanyak 150 korban, RS Hasan Sadikin sebanyak 95 orang. Di RSUD Sayang sebanyak 67 korban. Selebihnya, rumah sakit merawat sebanyak lima sapa 39 pasien.

Sementara itu, korban yang menjalani operasi sebanyak 112 orang. Di RS Bhayangkara, sebanyak 43 korban menjalani operasi. Kemudian, RS Hasan Sadikin sebanyak 51 korban gempa yang menjalani operasi. Di RS Cibabat Cimahi, sebanyak 11 korban menjalani operasi. Rumah sakit lainnya yang juga merawat korban dan melakukan tindakan operasi adalah RSUD Sayang, Cimacan, dr Hafidz, dan RS Al Ikhsan Bandung.

Seratusan korban gempa lainnya mengungsi di Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Jabar. Lokasi pengungsian tersebar di tiga desa yaitu Desa Tegalpanjang, Desa Cikurutug dan Desa Cipurut.

Sekretaris Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi, Ade Richman mencatat ada kurang lebih 199 jiwa korban gempa Cianjur yang mengungsi di daeranya. Secara rinci, pengungsi di Desa Cikurutug ada 68 orang, Desa Tegalpanjang sebanyak 100 orang dan Desa Cipurut sebanyak 31 orang. Mereka rata-rata berasal dari Kecamatan Cugenang, Warungkondang dan Gekbrong, Kabupaten Cianjur.

Pihak pemerintah setempat membangun posko darurat yang berfungsi sebagai pusat informasi dan bantuan bagi korban gempa Cianjur. "Semua bertempat di rumah, tapi kita juga menyiapkan posko darurat di kantor desa dan kecamatan. Melayani penggalangan bantuan juga kesehatan, kemarin sudah berjalan door to door cek kesehatan mereka, ada yang sakit dan kita pantau," ujarnya kepada detikJabar, Senin (28/11/2022).

Pengungsi korban gempa di posko Sukabumi ini memiliki penyakit. Ada yang luka akibat benda tumpul, flu hingga batuk-batuk. Dia memastikan, pelayanan kesehatan bagi para korban ini gratis.

"Penyakit itu luka bekas jatuh kena batu bata, terakhir ada yang dirujuk ke RSUD Syamsudin yang anak empat tahun, terus trauma, batuk pilek juga kita fasilitasi, gratis semua," katanya.

Pihaknya akan melakukan koordinasi terkait tindak lanjut penanganan korban gempa. Sejauh ini, kata dia, para korban sudah beraktivitas dan membantu warga Cireunghas di kebun.

(bba/yum)


Hide Ads