Bahagia Bercampur Pilu Saat Pengungsi Pria Pakai Baju Wanita

Kabupaten Cianjur

Bahagia Bercampur Pilu Saat Pengungsi Pria Pakai Baju Wanita

Ikbal Selamet - detikJabar
Senin, 28 Nov 2022 15:54 WIB
Raut wajah tertawa dalam video viral pengungsi laki-laki kenakan pakaian perempuan
Tawa para pengungsi gempa Cianjur tertawa memakai baju perempuan. (Foto: istimewa)
Cianjur -

Aksi kocak namun memprihatinkan para pengungsi gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat viral di media sosial. Dengan penuh tawa, para laki-laki di pengungsian menggunakan pakaian perempuan yang didapat dari bantuan para relawan.

Namun di balik tawa bahagia itu terdapat potret memprihatinkan. Banyak pengungsi korban gempa yang laki-laki kini sudah tidak memiliki pakaian, sedangkan bantuan pakaian yang datang kebanyakan bagi kaum perempuan.

Terdapat beberapa video viral terkait kekocakan pengungsi pria menggunakan pakaian perempuan. Salah satunya terjadi di Kampung Cibeling, Desa Sukaratu, Kecamatan Gekbrong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tampak beberapa anak laki-laki mengenakan daster. Mereka menjadikan hal tersebut sebagai hiburan yang sejenak dapat melupakan trauma akibat gempa. Tawa dan senyum pun tergambar dari wajah mereka.

Tetapi di balik itu, sisi memprihatinkan juga terlihat, ternyata para pengungsi, terutama laki-laki masih kekurangan pakaian. Sebab pakaian mereka habis tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempa.

ADVERTISEMENT

"Kebetulan saya yang salurin bantuan ke lokasi di Desa Sukaratu. Begitu dibuka, para pengungsi antusias, termasuk anak laki-lakinya. Tapi ternyata yang ada kebanyakan pakaian perempuan. Jadinya mereka kenakan sebatas untuk hiburan," ujar Karima, salah seorang relawan, Senin (28/11/2022).

Melihat kondisi itu, dia menjadi dilema. Satu sisi ia senang melihat beberapa korban di tempat pengungsian mendapatkan bantuan baju, tapi di sisi lain masih ada yang harus mengenakan baju lama karena bantuan belum memenuhi kebutuhan mereka.

"Satu sisi senang melihat mereka bisa tertawa, tapi di sisi lain sedih. Saya juga inginnya kasih bantuan baju untuk laki-laki, tapi yang menyumbang memang kebanyakan pakaian perempuan. Saya bersama teman-teman saat ini berusaha cari lagi donatur pakaian untuk pengungsi laki-laki," tuturnya.

(orb/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads