Berbagai peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini. Seperti Kepala BKD Jabar tewas dalam kecelakaan maut di Tol Cipali, hingga evakuasi 13 jenazah korban longsor Cianjur dan para pengungsi yang harus tidur di kandang kambing.
Semua terangkum dalam berita Jabar Hari Ini:
Kepala BKD Jabar Tewas Kecelakaan di Tol Cipali
Kabar duka menyelimuti lingkungan Pemprov Jawa Barat. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jabar Yerry Yanuar dikabarkan meninggal usai terlibat kecelakaan di Tol Cipali KM 119.600, Kabupaten Subang pada Jumat (25/11/2022) pukul 13.30 WIB.
Mobil Pajero bernomor polisi D-1016-AIP dikendarai Abdul Azis dan ditumpangi Yerry terlibat kecelakaan dengan truk nomor polisi BK-9460-CE yang dikemudikan Safei. Yerry tewas dalam kecelakaan tersebut, sementara sang sopir Pajero selamat.
"Akibat kejadian tersebut kendaraan Mitsubishi Pajero mengalami kerusakan dan 1 orang penumpang meninggal dunia," ucap Panit II Unit 8 Sat PJR Ditlantas Polda Jabar Ipda Raden Nugraha, dalam pesan singkat, Jumat (25/11/2022).
Dia menyebut korban saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Ciereng, Kabupaten Subang. "Untuk di TKP sudah bersih, korban sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah Ciereng Subang," ucapnya.
Kasat Lantas Polres Subang AKP Lucky Martono mengatakan, kecelakaan berawal dari mobil Pajero yang dikendarai oleh Abdul Aziz dengan nopol D-1016-AIP yang di dalamnya terdapat korban, yakni Yerry diduga melaju kencang sehingga menabrak truk tronton dengan nopol BK-9460-CE yang berada di depannya.
"Sopirnya bernama Abdul Aziz diduga kurang antisipasi dalam mengendarai mobil sehingga menabrak bagian belakang truk yang berada di depannya," ujar Lucky saat dihubungi detikJabar.
Yerry merupakan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jabar. Yerry lahir di Jakarta, 29 Januari 1964. Yerry selesai mengenyam pendidikan program S3 Geologi di Universitas Padjadjaran (Unpad).
Respons Persib soal Liga 1 dengan Sistem Bubble
Kabar segar datang dari lapangan hijau. Kompetisi Liga 1 dikabarkan akan kembali dilanjutkan. PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan menggunakan sistem bubble untuk melanjutkan kompetisi Liga 1 yang sudah dua bulan lebih vakum.
Dari informasi yang beredar, Jawa Tengah dan Yogyakarta dipilih sebagai lokasi digelarnya kompetisi Liga 1 dengan sistem bubble itu. Empat stadion yakni Jatidiri (Semarang), Maguwoharjo (Sleman), Sultan Agung (Bantul), dan Moch Soebroto (Magelang) dipilih sebagai venue pertandingan.
Santer terdengar bahwa sistem bubble dipilih PT LIB untuk menyelesaikan putaran pertama Liga 1 dan juga tanpa dihadiri penonton. Kompetisi juga akan dimulai lagi pada Desember mendatang.
Merespons kabar tersebut, Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono mengatakan jika yang terpenting saat ini adalah kompetisi segera dilanjut kembali. Teddy juga sudah memperkirakan keputusan LIB tersebut.
"Ya itukan memang seperti yang diperkirakan, buat kita yang penting liganya bisa berjalan, itu juga kan untuk menyelesaikan putaran pertama aja ya. Jadi yaudah kita dukung, kita ikuti keputusan itu karena kita ingin liganya bisa segera mulai. Itu yang paling penting," kata Teddy, Jumat (25/11/2022).
Disinggung soal keberatan atau tidak dengan sistem bubble tersebut, Teddy menyatakan Persib hanya bisa mengikuti apa yang telah dibuat PT LIB. Ia juga mengaku belum mengetahui persis soal mekanisme sistem bubble tersebut, khususnya soal kehadiran penonton.
Saat iniPersib sendiri masih menunggu pengumuman resmi dari PT LIB soal kelanjutan Liga 1 dengan sistem bubble itu, termasuk mengenai jadwal pertandingan. Teddy mengungkapkan di awal pekan nanti akan ada rapat resmi yang diikuti 18 klub peserta liga.
(aau/mso)