Jabar Hari Ini: Berpulangnya Kepala Disnaker Jabar

Jabar Hari Ini: Berpulangnya Kepala Disnaker Jabar

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 08 Agu 2025 22:30 WIB
Pjs Bupati Karawang Teppy Wawan Dharmawan saat apel peringatan HSN 2024 di Plaza Pemda Karawang
Teppy Wawan Dharmawan. Foto: Istimewa
Bandung -

Sejumlah peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Jumat (8/8/2025). Mulai dari konflik warga dengan macan tutul di Ciamis hingga Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jabar, Teppy Wawan Dharmawan meninggal dunia.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

1. Perilaku Ganjil Balita di Indramayu Usai Dilecehkan Ayah Kandung

Nasib malang dialami bocah usia 3 tahun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Balita itu mengalami trauma hingga sering memperagakan aksi bejat ayahnya usai mengalami pelecehan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa itu terjadi sekitar November 2024 lalu. Dimana, korban yang tinggal bersama ayah dan neneknya justru mendapat perlakuan pahit. Gadis cantik itu diduga menjadi korban pencabulan ayah kandungnya.

ADVERTISEMENT

"Kasus dilaporkan pada bulan November 2024," ujar Kuasa Hukum Korban, Toni RM kepada detikJabar, Kamis (7/8/2025).

Selain sempat mengeluh sakit, korban pun mengalami trauma. Bahkan korban sering menyebut alat kelamin pria.

Rupanya perlakuan tak senonoh itu membekas dalam ingatan korban. Korban hanya bisa menyebut kelamin ayahnya, dan memeragakan gerakan seperti berhubungan intim.

"Pelaku tidak mengakui perbuatannya namun bukti beberapa video anak selalu memperagakan menirukan kelakuan bejat Ayah kandungnya sangat kuat sebagai alat bukti," katanya.

Setelah melewati proses, polisi akhirnya mengamankan terduga pelaku pada Senin (4/8/2025) di kediamannya. Hingga kini polisi masih melakukan pemeriksaan.

"Sudah diamankan," kata Kasatreskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachar dihubungi detikJabar.

2. Konflik Warga dengan Macan Tutul di Ciamis

Konflik antara satwa liar, terutama macan dengan manusia di Kabupaten Ciamis kerap terjadi, khususnya di wilayah yang berada di kaki Gunung Sawal. Meski tidak pernah menimbulkan korban jiwa, teror macan tutul hingga kini masih kerap terjadi.

Menurut data Bidang KSDA Wilayah III Ciamis Balai Besar KSDA Jawa Barat, konflik macan tutul paling masif terjadi pada 2019 hingga 2022, dengan total mencapai lebih dari 60 kejadian. Korban yang tercatat adalah 60 ekor kambing atau domba milik warga. Konflik ini terjadi dengan frekuensi bervariasi, kadang sebulan sekali, bahkan ada yang setiap minggu.

"Konflik yang terjadi tahun 2019 sampai 2022 tercatat ada sekitar 60 kejadian dengan korban 60 ekor domba," ujar Kepala Bidang KSDA Wilayah III Ciamis Ahmad Arifin, Jumat (8/8/2025).

Konflik tersebut dipicu berbagai faktor. Salah satunya diduga akibat persaingan kekuasaan antar macan dewasa. Pada masa itu, seekor macan tutul bernama Si Abah, yang dikenal sebagai penguasa Gunung Sawal, masih hidup. Belakangan, Si Abah diduga tersingkir karena sudah tua.

Macan tutul tersebut diketahui sempat terperangkap oleh warga yang resah dengan kemunculannya dan memangsa ternak. Setelah tertangkap kemudian diarahkan kepada pihak terkait untuk menjalani rehabilitasi, lalu dilepasliarkan kembali di Suaka Margasatwa Gunung Sawal. Setelah tersingkir, Si Abah ditemukan mati dengan kondisi tinggal tulang di usia tua.

Ahmad menegaskan, Bidang KSDA Ciamis pun tetap responsif dalam penanggulangan konflik satwa liar yang terjadi. Upayanya dengan melakukan upaya penjagaan dan memberikan bantuan penguatan kandang ternak warga.

Konflik antara satwa liar dengan manusia pun kini mulai mereda meski sempat beberapa kali terjadi. Warga yang tinggal di kaki Gunung Sawal diketahui sudah tak lagi menyimpan kandang ternak mereka di kebun tapi lebih dekat dengan permukiman.

Menurut catatan detikJabar, konflik antara macan dan manusia setempat terjadi pada 1 Juli 2024. Macan tutul turun gunung ke permukiman kembali meresahkan warga Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis. Bahkan seorang warga berhasil merekam macan tutul yang mondar-mandir di halaman rumah menggunakan kamera ponsel.

Video rekaman macan tutul tersebut pun beredar luas melalui aplikasi WhatsApp. Dilihat dalam video berdurasi 1 menit 39 detik itu nampak seekor macan tutul berukuran sedang terlihat terdiam, kemudian bergerak mondar mandiri diduga mencari mangsa hewan ternak. Namun dalam kejadian ini, macan tak memangsa ternak, tapi 5 kucing.

Warga merekam macan tutul itu dari dalam rumah. Tak lama kemudian perekam pun mengusir macan tersebut. Lokasi rumah warga tersebut berada di ujung kampung dekat kaki Gunung Sawal.

Berdasarkan hasil kamera trap BKSDA Ciamis yang dipasang pada 2022, populasi macan tutul di SM Gunung Sawal tercatat ada lima ekor. Rinciannya, dua jantan dewasa, dua betina dewasa, dan satu anak macan tutul.

Pada 2024, KSDA telah memasang 40 kamera trap dan saat ini masih dalam proses identifikasi. Kehadiran anak macan tutul membuktikan bahwa populasi satwa ini di Gunung Sawal berkembang dengan baik.

"SM Gunung Sawal adalah rumah yang ramah bagi satwa liar," kata Ahmad Arifin.

3. Jelang Persib Vs Semen Padang, Bojan Hodak Keluhkan Lapangan

Persib Bandung siap mengawali langkah di Super League 2025/2026 dengan menjamu Semen Padang FC di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Sabtu (9/8/2025).

Namun, pelatih Persib Bojan Hodak menegaskan bahwa pertandingan pembuka ini tidak akan berjalan mudah, apalagi dengan kondisi lapangan yang menurutnya jauh dari ideal.

"Ini akan menjadi pertandingan yang sulit. Semen Padang adalah tim yang lebih baik dari musim lalu, mereka menunjukkan itu di masa pramusim," kata Bojan, Jumat (8/8/2025).

Persib sendiri menjalani pramusim yang cukup intens dengan sederet laga uji coba, termasuk menghadapi tim asal Australia. Bojan menyebut permainan tim mulai membaik, terutama dengan masuknya sejumlah pemain baru.

Namun, laga melawan Semen Padang tetap harus dihadapi dengan pendekatan berbeda. Dia memastikan Persib akan bermain menyerang sejak awal di laga besok sore.

"Kami juga memiliki banyak pemain baru dan perlahan ini sudah lebih baik ketika menghadapi asal Australia. Besok tapi akan menjadi pertandingan yang berbeda, kami harus bermain menyerang," ungkapnya.

Yang menjadi perhatian serius justru datang dari kondisi rumput Stadion GBLA. Bojan menyebut stadion itu saat ini memiliki kualitas lapangan yang buruk dan bisa memengaruhi jalannya pertandingan.

"Masalahnya adalah lapangan, karena ini sangat buruk dan ini lapangan terburuk di liga untuk saat ini. Tapi ini akan menjadi laga yang sulit, mungkin ini tidak menjadi pertandingan yang bagus tapi kami menginginkan tiga poin," tegas pelatih asal Kroasia itu.

4. Kabar Duka! Kadisnakertrans Jabar Meninggal Dunia

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat Teppy Wawan Dharmawan meninggal dunia. Teppy meninggal setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit.

Kabar meninggalnya Teppy dibenarkan oleh Sekda Jabar, Herman Suryatman. Herman menyebut, Teppy meninggal pada Jumat (8/8/2025) sekitar pukul 12.13 WIB usai melakukan kegiatan di kantornya.

"Kami dari Pemda Provinsi Jabar mengucapkan bela sungkawa yang mendalam, turut berduka cita yang mendalam atas berpulangnya salah satu ASN terbaik kami yang saat ini mengemban amanah sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja, Pak Teppy," kata Herman saat dikonfirmasi.

Herman mengaku, sebelum Teppy meninggal, dirinya intens berkomunikasi dan melakukan berbagai kegiatan bersama, salah satunya menyelesaikan berbagai urusan di dunia ketenagakerjaan.

"Kami tidak menyangka dalam beberapa hari ke belakang kami rapat bersama, kami diskusi bersama sekaligus ke lapangan untuk menyelesaikan masalah ketenagakerjaan termasuk menyelesaikan platfrom digital ketenagakerjaan yang di dalamnya ada kontribusi signifikan Pak Teppy," ujarnya.

"Pak Teppy yang memimpin di lapangan hingga platform itu tuntas. Makanya saya juga kaget, diam sejenak tadi saat bu kabid menyampaikan kabar duka itu," sambungnya.

Herman menjelaskan, sebelum meninggal Teppy sempat mengikuti rapat di kantor Bappeda Jabar pada Jumat pagi. Selanjutnya, Teppy mengikuti kegiatan olahraga di kantornya dan tiba-tiba jatuh pingsan.

"Informasinya Pak Teppy rapat di Bappeda, selesai di Bappeda beliau ke kantor kebetulan lagi (acara) 17-an, ikut main pingpong, kecapean kemudian beliau pingsan. Karena selama ini yang kami ketahui beliau sehat," ujarnya.

"Dari kami sekali lagi berduka cita yang mendalam , kami yakin Pak Teppy rekan kerja sahabat yang baik dan insyaallah beliau khusnul khatimah dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," tutup Herman.

5. Kondisi Satwa Bandung Zoo di Tengah Konflik Dualisme

Kondisi satwa di Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo) dipastikan tetap terjaga meski tengah dilanda konflik dualisme kepengurusan yang berujung bentrokan beberapa hari lalu.

Para perawat satwa (keeper) disebut tetap diizinkan masuk untuk memberi makan hewan-hewan koleksi setelah sebelumnya sempat tertahan.

Humas Bandung Zoo dari Yayasan Margasatwa Tamansari, Sulhan Syafi'i, mengatakan prioritas utama pihaknya saat ini adalah memastikan semua satwa, terutama bayi-bayi yang membutuhkan perawatan khusus, tetap terurus dengan baik.

"Alhamdulillah para keeper diperkenankan masuk untuk memberi makan karena kita memiliki belasan bayi satwa, karnivora, dan orang utan yang perlu diberi susu tiap tiga jam sekali," ujarnya, Jumat (8/8/2025).

Menurut Sulhan, salah satu satwa yang menjadi perhatian khusus adalah seekor orang utan bernama Tama yang memiliki orang tua asuh Wali Kota Bandung, M Farhan. Tama, kata dia, harus mendapatkan susu pada jam-jam tertentu.

"Itu harus dikasih susu jam 6, kemarin baru dikasih susu jam 11 siang karena semuanya (keeper) ditahan," ungkapnya.

Selain Tama, ada pula sejumlah karnivora yang baru lahir. Kondisi ini membuat keterlambatan pemberian pakan atau susu berpotensi membahayakan kesehatan mereka.

Sulhan menyebut, area kebun binatang kabarnya akan ditutup sampai Sabtu (9/8/2025). Namun, ia berharap konflik segera selesai agar aktivitas perawatan bisa kembali normal.

"Kami harus menyelamatkan satwa dan ini (Bandung Zoo) merupakan kebanggaan Kota Bandung," tegasnya.

(bba/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads