8 Fakta Walpri Wagub Jabar Diduga Aniaya Pemuda Garut

8 Fakta Walpri Wagub Jabar Diduga Aniaya Pemuda Garut

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 25 Nov 2022 06:45 WIB
Poster
Ilustrasi penganiayaan (Foto: Edi Wahyono/detikcom).
Bandung -

Aksi seorang oknum anggota polisi yang mengaku sebagai 'ajudan' Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum berbuntut panjang. Ia dilaporkan lantaran diduga telah menganiaya empat pemuda asal Garut.

Berikut rangkuman detikJabar mengenai 8 fakta seorang oknum anggota polisi yang mengaku sebagai 'ajudan' Wagub Jabar saat dilaporkan melakukan penganiayaan:

1. Terjadi Akhir September 2022

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa penganiayaan disertai intimidasi tersebut, diketahui terjadi di akhir September 2022. Lokasinya berada di Polsek Bandung Wetan yang masuk wilayah hukum Polrestabes Bandung.

"Kejadiannya tanggal 27 September 2022," kata Deni, orang tua salah satu pemuda yang diduga dianiaya oknum polisi tersebut saat dikonfirmasi wartawan di Tarogong Kaler, Garut, Rabu (23/11/2022).

ADVERTISEMENT

2. Dipicu Keributan di Tempat Hiburan Malam

Kejadian tersebut bermula dari keributan yang melibatkan seorang pemuda berinisial R asal Tasik, dengan empat orang pemuda asal Garut inisial HAF, HA, BB dan LL di tempat hiburan malam yang ada di Kota Bandung.

Deni menjelaskan, saat kejadian, R membawa teman wanita ke tempat hiburan tersebut. Menurut keterangan anaknya, salah satu rekan sang anak mengetahui perempuan tersebut dan berbincang dengannya. Namun, malah terjadi kesalahpahaman dan berujung pertikaian.

"Karena R juga sedang mabuk. Kemudian terlibat perkelahian biasa anak muda," katanya.

3. Berpangkat Bripka

Singkat cerita, usai terjadi perkelahian, R melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bandung Wetan. Polisi kemudian menindaklanjuti laporan itu. Empat orang pemuda Garut tersebut kemudian diamankan dan dimintai keterangan.

Deni mengatakan, yang menjadi masalah, saat proses interogasi dilakukan di Polsek, datang seorang oknum anggota Polri berpangkat Bripka, inisial US. Kepada penyidik, kata Deni, US mengaku sebagai ajudan Wakil Gubernur Jawa Barat.

"Kemudian datang oknum ini, yang mengaku sebagai ajudan Wakil Gubernur. Pangkatnya Bripka inisial US," katanya.

4. Dilaporkan Menganiaya dan Mengintimidasi Pakai Pistol

Deni mendapat laporan dari anaknya, jika US melakukan kekerasan dan intimidasi kepada empat pemuda. Laporan tersebut, diterima Deni, selang beberapa hari anaknya berada di Polsek Bandung Wetan.

"Ada yang ditendang, dipukuli kakinya. Mengintimidasi juga. Ada bahasa kurang lebih seperti ini... kalian tahu ini apa, sambil memperlihatkan pistol," katanya.

5. Sang Oknum 'Ajudan' Dilaporkan ke Polda Jabar

Mendengar laporan tersebut, Deni mengaku berang. Sebab, oknum anggota Polri tersebut dianggap menyalahi aturan dan tidak dalam kapasitasnya. Sebab, menurut informasi yang Deni dapatkan, oknum tersebut merupakan anggota Polresta Tasikmalaya. Sedangkan kejadian itu berlangsung di Bandung.

"Kemudian kalau memang ajudan Wakil Gubernur, memang kenapa. Enggak bisa seenaknya seperti itu menganiaya anak orang," pungkas Deni.

Menindaklanjuti hal tersebut, Deni kemudian melaporkan kejadiannya ke Bid Propam Polda Jawa Barat. Pelaporan dilakukan pada Jumat (18/11) lalu.

Pelaporan sendiri diketahui dilaporkan korban HAF bersama tiga temannya ke Bid Propam Polda Jabar pada hari Jumat, 18 November lalu, dengan nomor register STPL/31/XI/HUK.12.10/2022/Bid Propam.

6. Polda Jabar Lakukan Pendalaman

Polda Jabar akan mendalami terkait informasi dugaan penganiayaan dan intimidasi yang dilakukan oknum anggota Polri terhadap empat orang pemuda asal Kabupaten Garut.

"Masih dicek," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo via pesan singkat, Kamis (24/11/2022).

7. Wagub Uu Serahkan Kasus itu ke Kepolisian

Menanggapi pelaporan ini, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengaku menyerahkan prosesnya pada pihak kepolisian.

"Saya serahkan pada pihak kepolisian saja. Muhun (iya), abdi tahu anggotanya (saya tahu orangnya). Tapi prosesnya biar di kepolisian saja," ujar Uu saat dihubungi detikJabar, Kamis (24/11/22) pagi.

8. Bukan Ajudan, Tapi Pengawal Pribadi

Uu menambahkan, ia membantah jika yang bersangkutan bukan ajudan melainkan walpri atau pengawal pribadi.

"Itu bukan ajudan yah, tapi Walpri," ujar Uu.

Halaman 2 dari 2
(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads