Tips Aman Bersepeda Agar Jantung Tetap Sehat

Tips Aman Bersepeda Agar Jantung Tetap Sehat

Tim detikHealth - detikJabar
Sabtu, 26 Nov 2022 11:00 WIB
Saat pandemi malanda, banyak warga yang membangun imunitas dengan bersepeda. Namun saat pandemi mereda, hanya sedikit yang bertahan dengan pola hidup sehatnya.
Ilustrasi bersepeda (Foto: Ari Saputra)
Jakarta -

Bersepeda jadi salah satu olahraga yang paling mudah dilakukan dan tentunya menyehatkan. Bersepeda dapat membakar kalori yang ada dalam tubuh dan menjaga kesehatan jantung. Tapi, bersepeda tak bisa asal-asalan.

Dilansir detikHealth, bersepeda termasuk aktivitas aerobik, artinya selama gowes, jantung, pembuluh darah, dan paru-paru pun ikut berolahraga. Namun, aktivitas jantung sangat bergantung pada intensitas kecepatan maupun rute yang dilalui saat bersepeda.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Vito A. Damay, Sp.JP(K), M.Kes., AIFO-K, FIHA, FICA, FAsCC mengatakan bersepeda adalah olahraga yang dianjurkan untuk kesehatan. Menurutnya, ketika seseorang bersepeda maka akan mendapatkan 2 manfaat sekaligus.

Pertama yaitu seseorang bisa mendapatkan manfaat untuk jantungnya. Sebab otot jantung yang terbiasa terengah-engah dan kekurangan oksigen, ketika bersepeda akan muncul rambut-rambut pembuluh darah yang baru di jantungnya, sehingga memberikan jalan pintas alami untuk oksigen.

"Kedua adalah orang itu mendapatkan minimal terbiasa mencapai heart ratenya tidak terlalu kencang dibandingkan kalau dia olahraga yang lain. Dan dia bisa melindungi tubuhnya dari high impact," imbuh dr. Vito dalam webinar 'Pahami Detak Jantung Saat Bersepeda', belum lama ini.

Meski begitu, dr. Vito menuturkan ada baiknya bagi seseorang untuk tetap memonitor detak jantungnya ketika bersepeda. Hal ini disebut penting agar orang tersebut tetap bisa mengontrol interval hingga kecepatan ketika bersepeda.

Menurutnya, bagi atlet hal ini mungkin sudah menjadi hal yang biasa, tetapi bagi pesepeda pemula atau awam, memonitor detak jantung adalah hal yang baru. Untuk mengeceknya, seseorang dapat check up ke dokter sebelum bersepeda atau menggunakan jam yang bisa mendeteksi irama jantung.

"Irama ini yang penting, kalau dia tidak normal maka jantung kita tidak akan mengantarkan oksigen secara maksimal," kata dr. Vito.

Lalu seperti apa detak jantung yang baik untuk kesehatan jantung seperti apa? Menurut, dr. Vito detak jantung yang baik itu berada di angka 80-85%. Untuk menghitungnya, dr. Vito mengatakan seseorang bisa mendapatkannya dari perhitungan 220 dikurangi usia, kemudian dikalikan 80-85%.

dr. Vito juga menyarankan bagi yang ingin memulai olahraga sepeda, ketahui dulu kapasitas jantungnya, salah satunya bisa dengan cek EKG. Dengan pengecekan ini, dokter bisa mengetahui apabila terdapat suara bising di jantung yang merupakan kelainan jantung.

Sementara itu, Founder Women's Cycling Community (WCC) Tabitha Sumendap menjelaskan untuk mencegah penyakit jantung ketika bersepeda, komunitasnya kerap menginfokan anggotanya untuk menggunakan heart rate monitor dalam bentuk jam atau komputer.

Menurut Tabitha, heart rate monitor bagi pesepeda adalah perlengkapan yang penting untuk memonitor detak jantung. Dari perangkat ini juga, pesepeda bisa mengetahui zona-zona detak jantung.

"Sehingga kita tahu limit kita itu di mana berdasarkan umur juga, itu ada itung-itungannya juga, dan kurang lebih istirahat yang cukup, karena kalau tidurnya tidak cukup pasti kan berbahaya ya. Terus stay dipace kita masing-masing, paling itu sih yang paling penting gearnya itu heart rate monitor," tutur Tabitha.

Tabitha pun mengungkapkan dari bersepeda ia mendapatkan berbagai manfaat yang baik untuk tubuhnya. Seperti tidur yang lebih teratur, pola makan yang lebih sehat, hingga badan yang terasa lebih fit.


Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul Ternyata Nggak Bisa Asal, Ini Tips Bersepeda Aman untuk Jantung Sehat

(bba/iqk)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT