Cerita Korban Gempa Cianjur Selamat dari Maut Saat Hendak Salat

Cerita Korban Gempa Cianjur Selamat dari Maut Saat Hendak Salat

Siti Fatimah - detikJabar
Rabu, 23 Nov 2022 20:15 WIB
Korban selamat dari maut gempa Cianjur
Korban selamat dari maut gempa Cianjur (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Lilis Sri Mulyani (34) korban gempa Kabupaten Cianjur selamat dari maut yang menewaskan ratusan orang. Kalimat hamdalah berulang kali terucap dari mulut Lilis.

Lilis merupakan warga Kampung Pameungpeuk, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Saat dirawat di rumah sakit, ibu dari satu anak ini sedang tertidur di ranjang sambil menahan sakit di bagian tubuhnya.

Dia mengatakan, saat kejadian gempa bumi Senin (21/11) sekitar pukul 13:21 WIB lalu ia akan melaksanakan salat Dzuhur. Tiba-tiba guncangan gempa dirasakan dan ia tak sempat menyelamatkan diri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ke kamar mandi mau wudhu salat, tiba-tiba terasa goyang langsung bruk. Jadi yang kecil-kecil itu nggak ada, goyang langsung bruk ancur. Langsung ketimpa, ini jarinya tiga yang satu (jempol) patah hampir putus yang dua lagi bilang patah telunjuk sama jari manis," kata Lilis saat ditemui detikJabar di RS Bhayangkara Setukpa Polri, Rabu (23/11/2022).

"Nggak bisa (evakuasi diri) jangankan untuk lari bernafas pun ibarat kita nggak sempat, karena goyang langsung bruk gitu. Rata rumah, ketumpuk saya ditolong sama adik," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, siang itu ia bersama anak dan suaminya sedang di dalam rumah. Dia, suami dan anaknya yang berusia 5 tahun sempat tertimbun dan ditemukan selamat.

"Di rumah sama suami dan anak, tapi alhamdulillah nggak apa-apa selamat. Anak dan suami luka lecet. Pas rumah ambruk masih ada ruang kita ngerangkak," ujarnya.

"Alhamdulillah karena semua orang panik nyelamatin diri. Jadi saya karena ada kejadian seperti itu ibaratnya bisa keluar, selamat alhamdulillah," tambahnya.

Lilis pun sempat kesulitan untuk mendapatkan perawatan atas luka yang dideritanya. Beruntung ada warga yang memberikan tumpangan kendaraan agar dia bisa segera mendapatkan perawatan.

"Iya (kesulitan) karena akses nggak bisa. Bukan pakai ambulans tapi mobil pribadi yang kebetulan lagi berkunjung ke sana dan dia bantu ke RSUD Sayang, di Cianjur diinfus, bersihin alakadarnya baru diantar ke sini," ucap dia.

Dia berharap, ada bantuan yang diberikan kepada keluarganya. Rumah, pakaian, alat komunikasi dan berkas penting lainnya tertimbun oleh material bangunan.

"Kan otomatis ketika semuanya udah tertimbun nggak ada yang bisa kita pegang, pakaian jelas, kebutuhan sehari-hari ya jelas itu. Berharap iya rumah diganti, karena kalau kita udah punya rumah ada tempat untuk pulang," tutupnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads