Yotuber reptile, Panji Petualang mengungkapkan masyarakat Indonesia kerap salah kaprah soal ular, terlebih dalam membedakan ular berbisa dan tidak. Informasi salah soal ular di internet pun jadi faktor salah kaprah tersebut.
Menurut Panji, masyarakat selama ini dijejali informasi terkait ciri-ciri hewan berbisa dan tidak, baik melalui informasi di internet atau media informasi lainnya.
"Informasi yang beredar terkait ciri hewan berbisa mulai dari kepalanya yang lancip, kemudian warnanya yang cerah. Sedangkan katanya yang tidak berbisa itu bentuk kepala bulat. Itu yang saat ini diketahui masyarakat umum, padahal informasinya salah. Jadinya pemahamannya ikut salah soal ular," kata Panji kepada detikJabar, Sabtu (12/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panji menjelaskan informasi tersebut banyak bertolak belakang dengan fakta sebenarnya. Seperti ular hijau yang memiliki kepala lancip namun tidak bebisa, Sedangkan kobra yang memiliki bentuk kepala bulat, namun masuk dalam salah satu ular dengan bisa paling mematikan di dunia.
"Banyak lagi jenis ular dengan ciri yang disebut tidak berbisa padahal berbisa dan yang disebut berbisa padahal tidak," jelasnya.
Dia menegaskan tidak ada ciri-ciri pasti soal ular berbisa ataupun tidak. Menurutnya, cara paling tepat untuk membedakan ular berbisa ataupun tidak ialah dengan mengetahui setiap jenis ular, terutama yang ada di Indonesia dan kerap ditemukan di sekitaran pemukiman.
"Ya cara paling benar, ketahui jenis ular. Mana ular yang tidak berbisa dan berbisa. Termasuk mana yang berbisa tidak berbahaya, yang bisanya sedang, hingga bisa mematikan. Informasi di internet banyak, termasuk di konten saya pun sering kali menjelaskan mana saja ular yang berbahaya," tuturnya.
Panji menyebut jika informasi salah tersebut dibiarkan tanpa diluruskan, maka akan berbahaya bagi masyarakat. Yang paling fatal tentunya warga kehilangan nyawa gegara salah akibat kurangnya pengetahuan dan salah dalam penanganan.
"Dikhawatirkan masyarakat begitu saja tangkap ular tanpa alat bantu, karena mengira ularnya tidak berbahaya berdasarkan informasi ciri-ciri yang salah, sehingga ditangkap pakai tangan kosong padahal ularnya itu beracun. Risikonya tentu bisa berujung kematian jika tidak segera ditangani secara medis," pungkasnya.
(orb/orb)