Hari Radiologi Sedunia 2022: Sejarah dan Fakta Unik Sinar-X

Hari Radiologi Sedunia 2022: Sejarah dan Fakta Unik Sinar-X

Cornelis Jonathan Sopamena - detikJabar
Senin, 07 Nov 2022 16:10 WIB
Foto rontgen merupakan prosedur pemeriksaan kesehatan menggunakan sinar-X untuk memperlihatkan gambar bagian tubuh.
Fakta unik sinar-X (Foto: Getty Images)
Bandung -

Hari Radiologi Sedunia atau World Radiography Day diperingati setiap 8 November. Tahun ini, peringatan yang ditujukan untuk menandai lahirnya sinar-X tersebut jatuh pada hari Selasa (8/11/2022).

Sinar-X adalah sebuah teknologi yang amat luar biasa dalam kedokteran. Pasalnya, sinar-X berhasil mendiagnosis berbagai penyakit atau cikal bakal masalah dalam tubuh pasien. Apalagi, teknologi tersebut melakukan tugasnya hanya dalam beberapa menit dan tanpa rasa sakit sedikitpun.

Sejarah Hari Radiologi Sedunia

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari National Today, sinar-X ditemukan secara tidak sengaja oleh Profesor Wilhelm Conrad RΓΆntgen di Universitas Wuerzburg, Jerman pada 1895. Kala itu, RΓΆntgen tengah bekerja dengan tabung sinar katoda saat ia melihat sebuah cahaya fluoresen berbentuk kristal di dekat tabung tersebut.

Dilansir dari detikcom, sinar-X ditemukan oleh Wilhelm Conrad RΓΆntgen, seorang profesor fisika di Universitas Julian Maximilian di Wurzburg, Jerman. Nama sinar-X ia berikan lantaran ia belum mengetahui hal yang dia temukan.

ADVERTISEMENT

Penemuan secara tidak sengaja tersebut terjadi pada 8 November 1895. Malam itu, RΓΆntgen tengah melakukan percobaan dengan sinar katoda untuk menguji fenomena cahaya yang ia temukan pada percobaan sebelumnya.

Sebelumnya, RΓΆntgen memasang sebuah layar yang telah dicat dengan barium platinocyanide dan tabung Crookes, lalu dibungkus dengan karton hitam untuk menutupi pancaran sinarnya. Namun, ia kemudian melihat ada sebuah cahaya hijau pada jarak sekitar satu meter.

Berdasarkan perkiraan RΓΆntgen, sinar katoda seharusnya tidak dapat mencapai layar. Namun, ia terbukti salah setelah sinar tersebut masih bisa mencapai layar padahal sudah dihalangi oleh kertas karbon atau sepotong kayu. Dia kemudian sadar bahwa sudah menemukan sebuah radiasi elektromagnetik. Namun, karena ia tidak tahu sinar jenis apa itu, RΓΆntgen menyebutnya sebagai sinar-X.

Pada percobaan berikutnya, RΓΆntgen menyadari bahwa objek tebal yang ditaruh pada jalur sinar ini akan terlihat transparan. Kebetulan, tangan istrinya tengah berada di jalur sinar di atas pelat foto tersebut.

Usai pelat foto itu dikembangkan, RΓΆntgen melihat pada gambar tersebut tercetak bayangan yang terdiri atas tulang tangan dan cincin yang dikenakan istrinya.

Setelah secara tidak sengaja menemukan sinar-X, RΓΆntgen tidak meninggalkan laboratoriumnya selama enam minggu. Ia kemudian terus mendalami pengetahuan dan melakukan berbagai penelitian terhadap sinar-X. Ia bahkan tidur di laboratoriumnya padahal kamar apartemennya berada tepat di atas laboratorium itu.

Satu bulan kemudian, penemuan tersebut kemudian digunakan oleh berbagai tenaga medis di Eropa dan AS. Enam bulan kemudian, radiografi juga digunakan untuk mendiagnosis berbagai tentara yang terluka akibat perang.

Hingga saat ini, sinar-X terus digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit. Selain patah tulang, sinar-X juga dapat mendeteksi tumor, penyumbatan pembuluh darah, penumpukan cairan di paru-paru, osteoporosis, kerusakan gigi, benda asing di dalam tubuh, dan masih banyak lagi.

Fakta Unik tentang Radiologi dan Sinar-X

Dilansir dari laman National Today, berikut 5 fakta unik tentang radiologi dan sinar-X.

1. Menemukan struktur DNA

Sinar-X memiliki andil besar dalam menemukan dan mengidentifikasi bentuk heliks ganda pada DNA manusia. DNA berbentuk heliks ganda tersebut mengandung instruksi genetik yang menentukan perkembangan biologis dari seluruh bentuk kehidupan sel.

2. Mendiagnosa TBC

Dengan menggunakan sinar-X, para tenaga medis dapat langsung mengetahui penyakit yang diidap pasiennya, termasuk tuberkulosis (TBC). Melalui sinar-X, para dokter dapat langsung melihat bayangan dan bintik-bintik yang terbentuk di paru-paru.

3. Tidak dipatenkan

Meski memiliki andil besar dalam penemuan sinar-X, RΓΆntgen ternyata tidak mematenkan penemuan tersebut. Pasalnya, ia ingin sinar-X dapat digunakan untuk menyelamatkan nyawa berbagai orang.

4. Kematian sinar-X pertama berhubungan dengan Thomas Edison

Sinar-X memiliki kaitan erat dengan radiasi yang memiliki beberapa efek negatif, apalagi jika digunakan secara berlebihan. Ternyata, kematian sinar-X pertama tidak berasal dari sekitar RΓΆntgen, tetapi Thomas Edison.

5. Ditemukan secara tidak sengaja

Meski sukses mencatatkan namanya dalam sejarah dan penemuannya terbukti amat berguna bagi perkembangan teknologi di dunia, RΓΆntgen menemukan sinar-X secara tidak sengaja saat ia tengah melakukan penelitian lainnya.




(tey/tey)


Hide Ads