Hari Toleransi Sedunia: Sejarah hingga Fakta Menariknya

Hari Toleransi Sedunia: Sejarah hingga Fakta Menariknya

Asy Syifa Ramadhani Imam - detikJabar
Sabtu, 16 Nov 2024 04:30 WIB
Volunteers sitting outdoors wearing warm casual clothing on a sunny cold winters day. They are resting and having a tea break from working on a community farm, looking after crops and performing other sustainable and environmentally friendly tasks. They are laughing and talking together, drinking hot drinks.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/SolStock)
Bandung -

Tanggal 16 November setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Toleransi Sedunia. Pada tahun 2024, peringatan ini jatuh pada hari Sabtu. Hari Toleransi Sedunia hadir membawa tujuan untuk mengurangi dan meningkatkan kepedulian terhadap konflik dan diskriminasi di seluruh dunia.

Sejarah Hari Toleransi Sedunia

Majelis Umum PBB melihat toleransi merupakan hal yang pokok dalam masyarakat. Hingga akhirnya pada 1996, PBB mengadopsi resolusi 51/95 yang mendeklarasikan 16 November sebagai Hari Toleransi Internasional. Tindakan ini terjadi pascaadanya deklarasi prinsip-prinsip toleransi oleh UNESCO di tahun 1995.

UNESCO mendeklarasikan prinsip-prinsip toleransi sebagai upaya untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya toleransi dalam setiap partisipasi, lalu ditetapkanlah pada 16 November 1995. Deklarasi tersebut dengan jelas menyampaikan bahwa toleransi bukan sikap acuh tak acuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdapat beberapa bentuk toleransi yang dilakukan oleh UNESCO, yaitu budaya damai dan tanpa kekerasan, demokrasi dan kewarganegaraan global, membina hak, inklusi, dan non-diskriminasi, pendidikan mengubah kehidupan, dan kebebasan berpendapat.

Hingga saat ini, peringatan Hari Toleransi Sedunia menjadi ajang meningkatkan kesadaran akan intoleransi yang tengah terjadi. Sangat penting untuk selalu meningkatkan rasa toleransi terhadap sesama.

ADVERTISEMENT

Fakta Menarik Hari Toleransi Sedunia

Sebagai penanda tahun toleransi PBB dan peringatan kelahiran Mahatma Gandhi yang ke-125 pada tahun 1995, UNESCO mencetuskan penghargaan Madanjeet Singh. Penghargaan ini merupakan bentuk promosi akan toleransi dan antikekerasan dalam berbagai bidang.

Cita-cita Konstitusi UNESCO, "perdamaian, jika tidak ingin gagal, harus didasarkan pada solidaritas intelektual dan moral umat manusia" menjadi inspirasi dari penghargaan ini.

Berbagai kegiatan dapat dilakukan untuk memperingati hari ini. Salah satunya dengan memperkaya pengetahuan terkait toleransi. Detikers dapat membaca tentang budaya yang berbeda, mendengarkan perspektif lain akan suatu hal dari orang lain, berpartisipasi dalam kegiatan advokasi atau bertukar pikiran dengan orang dari latar belakang yang berbeda.

(iqk/iqk)


Hide Ads