Gugun Gumilar, pria berkelahiran Purwakarta 20 April 1989 atau berusia 33 tahun, sudah melanglang buana di negeri Paman Sam dan Irlandia. Ia berhasil mendapatkan beasiswa S2 Full dari Kemdikbud ke Amerika Serikat dan S3 Beasiswa Full dari Dublin City University, Irlandia. Sebelumnya ia juga mendapatkan beasiswa Full S1 di UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Kiprahnya di dunia pendidikan membawanya ke sebuah ajang bergengsi Di forum International Young Leaders Assembly Hall Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York. Ia terpilih mengikut seleksi internasional dari UN Alliance of Civilization pada tahun 2014 di New York dan International Young Leader Assembly yang dihadiri peserta dari berbagai negara dengan kualifikasi yaitu Bahasa Inggris, pemahaman Budaya, intelektualitas, dan essay yang berkualitas.
"Saya bicara di podium PBB dua kali yaitu tahun 2014 dan tahun 2015 dengan disaksikan dari ribuan peserta yang hadir dari seluruh dunia di Assembly Hall PBB New York. Saya senang sekali bisa diundang dan berbagi gagasan dengan para pemuda hebat terpilih dari berbagai dunia," ujar Gugun melalui pesan elektronik kepada detikJabar, Jumat (28/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
International Young Leaders Assembly adalah ajang tahunan bagi pemuda dari seluruh dunia untuk berbagi pengalaman seputar kepemimpinan dan kewirausahaan. Diikuti oleh 250 peserta dari 80 negara, Gugun yang mewakili Indonesia bersama 3 orang lainnya merupakan 1 dari 9 pembicara pada forum tersebut. Para peserta berasal dari beragam latar belakang, seperti akademisi, aktivis NGO, kalangan bisnis, dan pemerintah.
Gugun menceritakan kehadiran dirinya di forum itu, ia memberikan inspirasi bahwa Indonesia adalah salah satu negara maju yang telah memberikan sumbangsih bagi peradaban manusia, dan Indonesia perlu diperhitungkan secara serius oleh dunia internasional dengan kiprahnya memajukan perdamain dunia dan ketertiban sosial dengan falsafah dan ideologi Pancasila.
"Ini sangat luar biasa dan bagus sekali, memberikan motivasi, pengalaman, informasi dan keilmuan untuk rekan-rekan kita di Indonesia yang belum berhasil menuntaskan mimpi mereka datang ke Negeri Pam Sam. Selajutnya kota New York, bagi saya satu hal saja paling penting, adalah PBB (United Nations), tempat inilah saksi inovasi dan karya saya, tempat menyampaikan gagasan dunia untuk anak-anak muda dunia," katanya.
Masih kata Gugun, Pemuda adalah sumber daya potensial yang perlu dilibatkan dalam proses pembangunan global. Oleh karena itu, dalam merancang dan melaksanakan kebijakan, para pemimpin politik perlu memberikan ruang kepada pemuda untuk mengambil peran yang lebih besar.
Berbagai prestasi sudah di raih baik daerah nasional maupun Internasional, Gugun sudah menyandang Duta Muda PBB, Dosen Bahasa Indonesia di Dublin City University Irlandia, Duta Muda ASEAN, Beasiswa Internasional dari Pemerintah Irlandia, Beasiswa Pertukaran Pelajar dan Delegasi Mahasiswa ke Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Turki, Jerman, Qatar, Belanda, China, Jepang dan Azerbaijan, Pembicara di Voice of Amerika dan berbagai forum, think tank, dan NGO di berbagai dunia.
"Ia berpesan pada generasi muda agar Pegang teguh "Mimpi dan Cita-cita". Orang bergerak dan hidup digerakan oleh Mimpi dan Cita-cita, termasuk saya sendiri digerakkan oleh itu. Saya punya tanggung jawab dengan keilmuan dan pengalaman untuk membawa keluarga, agama, menolong masyarakat yang perlu saya tolong dan membutuhkan, bangsa dan negara lebih baik dan lebih maju lagi," tegasnya.
(dir/dir)