Rizki Nuraskia (18) seorang pembantu rumah tangga (PRT) asal Cianjur mengalami trauma berat usai menjadi korban penyiksaan yang diduga dilakukan oleh majikannya di Jakarta Timur. Selain disiksa, korban juga sempat disiram dengan air cabai hingga disuruh tidur di lantai dengan kondisi telanjang.
Ketua Asosisasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) Cianjur Ali Hildan mengatakan, kondisi Rizki dari fisik dan psikologinya sangat memprihatinkan.
Sejak awal kepulangannya ke rumah hingga saat ini, Rizki masih sulit untuk diajak berkomunikasi. Bahkan, terkadang korban melamun dan memandang dengan tatapan kosong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban mengalami trauma berat, psikisnya masih terguncang. Karena kan berbulan-bulan mendapatkan penyiksaan yang keji oleh majikan," ujar dia, Kamis (27/10/2022).
Ali mengatakan, pihaknya bersama salah satu Lembaga Bantuan Hukum (LBH) PRT sudah membawa korban ke Kantor Staf Presiden untuk mengadukan kejadian tersebut.
Selain dibantu dari proses hukum, korban juga akan menjalani perawatan untuk memulihkan kondisinya pasca penyiksaan oleh majikan.
"Rencananya diobati, tapi kami harap tidak hanya fisiknya yang diobati tapi juga secara psikologinya, karena perlu ditegaskan kembali jika psikis korban sangat terguncang," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Rizki Nuraskia (18) alami penyiksaan saat bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga di Jakarta.
Tindak kekerasan yang diduga dilakukan sang majikan itu diketahui saat korban pulang ke rumahnya di Kampung Salongok, Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber, Cianjur. Didapati tubuh korban mengalami luka-luka yang diduga disebabkan banyak tindak kekerasan fisik.
Baca juga: Banjir di Tasikmalaya Berangsur Surut |
Setelah ditanya pihak keluarga, korban pun mengungkapkan jika dirinya kerap mendapatkan penyiksaan dari majikannya.
Bahkan korban mengungkapkan jika dirinya juga pernah disiram menggunakan air cabai dan lada bubuk hingga tidur di balkon dengan kondisi telanjang.
(iqk/iqk)