Respons Wagub Jabar soal Oknum Guru Cabul di Ponpes Bandung

Respons Wagub Jabar soal Oknum Guru Cabul di Ponpes Bandung

Yuga Hassani - detikJabar
Rabu, 26 Okt 2022 21:30 WIB
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum.
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum buka suara terkait adanya salah satu oknum gur ponpes yang dibekuk polisi usai mencabuli tiga santriwati di Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung.

Ia mengatakan ada sejumlah hal yang harus dilakukan berbagai pihak. Tujuannya agar kasus serupa tak lagi terjadi di ponpes. Salah satunya adalah pengelola ponpes harus melakukan pengawasan melekat atau waskat.

"Bagi pengelola ponpes untuk meningkatkan lagi waskat di pesantren. Sehingga tidak memberikan kebebasan sebebas-bebasnya kepada pengelola, pengurus atau yang lainnya," ujar Uu di Griya Lansia, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Rabu (26/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya ia meminta masyarakat melakukan pengawasan terhadap pondok pesantren yang ada di wilayahnya. Hal serupa juga sebaiknya dilakukan orang tua yang menitipkan anaknya di pondok pesantren

"Saya minta kepada masyarakat harus juga ada waskat juga," katanya.

ADVERTISEMENT

Uu menegaskan saat ini telah menggodok regulasi dalam menangani masalah tersebut. Hal tersebut dilakukan supaya peristiwa pencabulan tidak berulang kembali.

"Kami selaku pemerintah sedang membuat instrumen supaya hal itu tidak terjadi antara lain, kan sekarang banyak yang mengatasnamakan pesantren tapi bukan pesantren, banyak juga yang mengatakan ajengan tapi tidak sesuai dengan situasi kondisi dan pendidikan sebagaimana ajengan," jelasnya.

Dia menjelaskan saat ini Majelis Masyayikh sedang membuat kriteria-kriteria dalam pesantren seperti undang-undang atau rukun.

"Misalnya ajengan A itu dulu gurunya siapa dan belajarnya dimana, kalau gurunya tidak langsung ittishal al sanad kepada Walisongo, Majelis Masyayikh itu tidak bisa menyebutkan itu pesantren, seperti itu yang diterima oleh saya," kata Uu.

Apalagi menurutnya saat ini terdapat beberapa orang yang tujuan membuat pesantren dengan hanya tujuan uang semata. Menurutnya pesantren sejatinya bukan memiliki tujuan itu.

"Pesantren itu untuk mencetak seseorang yang terdidik secara akademik dan agama, bukan mencari duit, dan kami akan menindaklanjuti hal itu dengan Majelis Masyayikh agar hal serupa tidak terjadi," pungkasnya.

(orb/orb)


Hide Ads