Kenali Gejala, Penyebab, dan Fakta Tentang Stroke

Kenali Gejala, Penyebab, dan Fakta Tentang Stroke

Cornelis Jonathan Sopamena - detikJabar
Rabu, 26 Okt 2022 08:30 WIB
Penelitian Ungkap 1 Sendok Teh Rempah Ampuh Turunkan Resiko Stroke
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Vadzim Kushniarou)
Bandung -

Stroke atau serangan otak adalah kondisi saat pembuluh darah di otak pecah dan berdarah, atau terjadi penyumbatan suplai darah ke otak. Alhasil, darah dan oksigen tidak dapat mencapai jaringan otak. Biasanya, stroke disertai dengan kelumpuhan.

Dikutip dari detikHealth, sel-sel otak serta jaringan dapat langsung menjadi rusak dan mati dalam beberapa menit saat tidak menerima suplai oksigen. Oleh karena itu, orang yang mengalami stroke harus langsung menerima perawatan medis sesegera mungkin.

Gejala Stroke

Gejala stroke sendiri biasanya muncul saat otak kehilangan aliran darah dan jaringan di dalam otak menjadi rusak. Gejala tersebut dapat muncul di berbagai bagian tubuh yang dikendalikan oleh otak yang rusak. Berikut beberapa gejala stroke:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • Kelumpuhan
  • Mati rasa atau kelemahan pada lengan, wajah, dan kaki, terutama di satu sisi tubuh
  • Kesulitan berbicara atau memahami orang lain
  • Bicara cadel
  • Kebingungan, disorientasi, atau kurang responsif
  • Perubahan perilaku yang tiba-tiba, terutama peningkatan agitasi
  • Masalah penglihatan, seperti kesulitan melihat pada satu atau kedua mata dengan penglihatan menghitam atau kabur, atau penglihatan ganda
  • Kesulitan berjalan
  • Kehilangan keseimbangan atau koordinasi
  • Pusing
  • Sakit kepala parah yang tiba-tiba dengan penyebab yang tidak diketahui
  • Kejang
  • Mual atau muntah

Penyebab Stroke

Stroke sendiri dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti gaya hidup, riwayat medis, usia, dan jenis kelamin, dan hormon. Berikut uraian penyebab lengkapnya.

1. Gaya Hidup: Obesitas, fisik yang tidak aktif, minum miras yang berlebihan, dan penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain dan metamfetamin.

ADVERTISEMENT

2. Riwayat Medis: Tekanan darah tinggi, merokok atau paparan asap rokok, kolesterol tinggi, diabetes, apnea tidur obstruktif, penyakit kardiovaskular, dan riwayat stroke pribadi atau keluarga.

3. Usia: Biasanya, orang-orang yang berusia 55 tahun atau lebih memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami stroke.

4. Jenis Kelamin: Wanita cenderung lebih rentan terhadap stroke.

5. Hormon: Penggunaan pil KB atau terapi hormon yang mencakup estrogen juga berperan dalam meningkatkan risiko terpapar stroke.

Jenis Stroke

1. Stroke Iskemik

Jenis stroke yang paling umum terjadi adalah stroke iskemik. Stroke iskemik terjadi saat pembuluh darah otak menyempit atau tersumbat. Akibatnya, aliran darah menjadi sangat berkurang atau iskemia.

Penyempitan dan penyumbatan pembuluh darah ini disebabkan oleh timbunan lemak yang menumpuk di pembuluh darah, bekuan darah, atau kotoran lain yang mengalir melalui aliran darah. Kondisi ini kerap ditemukan di jantung dan bersarang di pembuluh darah di otak.

2. Stroke Hemoragik

Berbeda dengan penyempitan atau penyumbatan pada stroke iskemik, jenis stroke hemoragik ini terjadi saat pembuluh darah di otak bocor atau pecah. Pendarahan ini dapat disebabkan oleh berbagai kondisi seperti:

  • Aneurisma: Aneurisma adalah kondisi pembengkakan daerah pembuluh darah yang melemah. Jika tidak segera ditangani, aneurisma dapat menyebabkan pembuluh darah pecah dan berdarah ke otak.
  • Arteriovenous Malformation (AVM): AVM mengacu pada kondisi terbentuknya sekelompok pembuluh darah secara tidak normal. Salah satu dari pembuluh ini kemudian dapat pecah dan menyebabkan pendarahan ke otak.
  • Transient Ischemic Attack (TIA or mini-stroke): TIA umumnya disebabkan oleh gangguan sementara pada suplai darah ke area otak. Gejala TIA ini biasanya berlalu dengan cepat dan dapat sembuh total dalam 24 jam. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang tidak mengidentifikasi kondisi yang dialami merupakan serangan stroke atau bukan. Permasalahan kemudian muncul karena orang yang mengalami TIA biasanya dapat kembali mengalami TIA atau bahkan stroke secara penuh. Secara jangka panjang, TIA dapat berisiko menyebabkan demensia.

Fakta-fakta Stroke

Dikutip dari www.world-stroke.org, berikut empat fakta tentang stroke.

1. Stroke telah dikategorikan sebagai penyakit epidemi. 1 dari 4 orang dewasa di atas usia 25 tahun dapat mengalami stroke. Diketahui lebih dari 110 juta orang di dunia pernah mengalami stroke.

2. Kemungkinan orang mengalami stroke meningkat secara signifikan secara bertambah usia. Pasalnya, 60% stroke terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun.

3. Stroke dapat menyebabkan kerusakan permanen, termasuk kelumpuhan parsial dan gangguan dalam berbicara, pemahaman, serta gangguan ingatan. Semakin lama sebuah bagian otak yang terpapar stroke tidak mendapat suplai darah, semakin parah pula kecacatan yang dialami orang tersebut.

4. Salah satu faktor utama yang menyebabkan stroke adalah tekanan darah tinggi akibat aterosklerosis, yaitu penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di bagian dalam dan dinding arteri,

(iqk/iqk)


Hide Ads