Jabar Hari Ini: Akhir Langkah Pembunuh Anak Perempuan di Cimahi

Jabar Hari Ini: Akhir Langkah Pembunuh Anak Perempuan di Cimahi

Tim detikJabar - detikJabar
Senin, 24 Okt 2022 22:00 WIB
Rizaldi Nugraha Gumilar alias Ical, pelaku pembunuhan anak di Cimahi
Rizaldi Nugraha Gumilar alias Ical, pelaku pembunuhan anak di Cimahi. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung -

Banyak peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Senin (24/10/2022). Mulai dari tertangkapnya pembunuh anak di Cimahi hingga guru ponpes di Bandung cabuli santrinya.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

1. Polisi Tangkap Pembunuh Anak di Cimahi

Rizaldi Nugraha Gumilar (22) alias Ical, pelaku pembunuhan anak perempuan di Kota Cimahi ditangkap pada Minggu (23/10/2022). Ia dibekuk polisi usai 4 hari masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi yang dihimpun detikJabar, warga Kota Bandung itu ditangkap di sebuah kamar indekos kecil di gang sempit di daerah Sukarasa, Kecamatan Sukasari Kota Bandung. Ia ditangkap tak lama setelah polisi mengungkap identitasnya ke publik.

Sebagaimana diketahui, PS anak perempuan di Cimahi menjadi korban pembunuhan sadis di sebuah gang di Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi pada Rabu (19/10/2022). Dia ditusuk pelaku usai mengaji.

ADVERTISEMENT

"Berdasarkan hasil persesuaian didapatkan terduga pelaku ini atas nama Rizaldi Nugraha Gumilar alias Ical," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo kepada wartawan di Mapolres Cimahi, Minggu (23/10/2022).

Latar belakang penentuan pria bernama Rizaldi sebagai terduga pelaku yakni dari informasi, keterangan, serta data dari saksi dan hasil olah TKP.

"Dari data dan keterangan yang dimiliki serta dilakukan pengembangan, kemudian didapat petunjuk untuk menentukan siapa pelakunya. Hasilnya mengarah ke pelaku dan didapat nama Rizaldi ini," ungkap Ibrahim.

Polisi pun menghadiahi timas panas untuk Ical. Pria berusia 22 tahun itu ditangkap pada Minggu (23/10/2022) sore di Bandung, setelah sempat buron selama empat hari hingga masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Dalam balutan baju tahanan berwarna oranye dan tangan terborgol, ia tergopoh-gopoh kala digelandang Unit Resmob Satreskrim Polres Cimahi untuk dihadirkan dalam gelar perkara pada Senin (24/10/2022).

Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan mengatakan pelaku sempat berusaha kabur dan melakukan tindakan yang bisa membahayakan petugas saat akan diamankan.

"Akhirnya, kami terpaksa memberikan tindakan tegas dan terukur kepada pelaku. Ia langsung dibawa ke Mapolres Cimahi untuk dilakukan pemeriksaan," kata Imron kepada wartawan di Mapolres Cimahi.

Imron mengatakan penangkapan Ical bermula dari penyelidikan dan menyisir semua CCTV di sekitar Kelurahan Cibeureum. Rekaman CCTV yang mengarah kepada pelaku saat aksi kejinya beredar.

"Dari informasi yang diterima, tim bergerak mencari teman-teman pelaku. Alhamdulillah mereka memberikan informasi yang akurat. Ternyata pelaku dan temannya sempat minum (miras) bersama-sama," kata Imron.

Dari informasi itu, pihaknya memastikan jika sosok yang dicari ialah Rizaldi. Kemudian polisi merilis foto dan identitas pelaku sambil terus mencari pelaku ke beberapa tempat.

"Akhirnya bisa diamankan di kosan daerah Sukasari, Kota Bandung setelah pintunya kita dobrak, dan pelaku diamankan saat sedang tidur, jadi pelaku tidak berdaya," ujar Imron.

Sebelum ditangkap, Ical sudah merencanakan pelariannya. Ia dikabarkan hendak kabur ke Kalimantan agar tak tertangkap polisi.

"Pada hari Senin (24/10/2022) ini, sebetulnya dia (Ical) mau kabur ke Kalimantan. Tapi alhamdulillah kami berhasil menangkapnya sebelum sempat kabur," ungkap Imron Ermawan.

Sementara orang tua Ical juga mendapatkan sorotan polisi. Polisi menduga ada peran orang tua dalam menyembunyikan pelaku.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan saat petugas berupaya mencari barang bukti berupa senjata tajam yang digunakan, pelaku berusaha melawan. Pelaku mencoba menyembunyikan barang bukti tersebut.

Kendati demikian, polisi berhasil mengamankan barang bukti yang dititipkan pelaku di rumah orang tuanya. Selain itu, Ibrahim menjelaskan orang tuanya juga sempat menyuruh pelaku untuk melarikan diri.

"Pada saat itu ketemu (sangkurnya) dan orang tuanya juga menyampaikan untuk menyuruh yang bersangkutan kabur sehingga pada saat diamankan yang bersangkutan diminta untuk menunjukkan alat bukti tersebut," kata Ibrahim dalam keterangan yang diterima detikJabar, Senin (24/10/2022).

Ibrahim menegaskan pihaknya memeriksa orang tua pelaku. Polisi menduga, pelaku dibantu oleh orang tuanya saat bersembunyi.

"Orang tuanya itu awalnya dia menyembunyikan pelakunya, karena dia memang tidak kooperatif dan menyembunyikan pelakunya makanya yang bersangkutan dilakukan pendalaman pemeriksaan karena menyembunyikan pelaku kejahatan," kata Ibrahim menambahkan.

2. Pembunuh Wanita Jakut di Indramayu Ditangkap

Polisi berhasil menangkap pembunuh Sela (20), warga Jakarta Utara yang ditemukan tewas di kamar kost, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif mengatakan pelaku bernama Supriyanto (31) warga Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

"Pelaku kita tangkap kurang dari 24 jam setelah melakukan tindak pidananya di kos-kosan korban. Tersangka atas nama SPR alias Begeg Bojeg," katanya, Senin (24/10/2022).

Lukman mengatakan, tim khusus bertindak mencari keberadaan pelaku. Dibekali rekaman CCTV yang merekam aktivitas pelaku sebelum kejadian.

Dari hasil penyelidikan, pelaku mencekik leher korban hingga meninggal dunia. Korban sempat melawan dengan menggigit bagian dada korban. Bahkan, dihadapan petugas, pelaku mengaku sempat meremas dan mengelus alat vital korban sebelum keluar dari kamar.

"Pelaku memasuki kamar korban pukul 02.11 WIB, Minggu dinihari. Dan keluar dari kamar kost pukul 02.34 WIB," katanya.

Tak hanya menghilangkan nyawa korban. Pria bertato itu juga mengambil barang milik korban setelah korban tewas seperti beberapa ponsel milik korban. "Dari tangan tersangka, kami amankan satu unit sepeda motor dan sejumlah barang milik korban," kata Lukman.

Dari hasil pengungkapan, kata 'kere' jadi pemicu pelaku nekat menghabisi nyawa Sela (20). Aksi nekat pelaku bermula saat dia menjalin janji dengan korban untuk melakukan kencan.

Korban menyepakati untuk melakukan kencan tersebut di indekosnya yang beralamat di Kelurahan Lemahmekar, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu pada Minggu (23/10/2022) dini hari.

Sesampainya di indekos tersebut, pelaku dan korban bersitegang. Hal ini lantaran pelaku tak memenuhi kesepakatan nominal pembayaran yang sudah disepakati di awal. Kata 'kere' lantas terucap dari mulut wanita asal Jakut itu.

"Tersangka ini melakukan janji kencan melalui aplikasi kencan online dan sepakat bertemu di kosan korban dengan harga kesepakatan. Ternyata tersangka ini tidak memiliki uang yang sudah dijanjikan. Dan keluarlah kata kata yang membuat tersangka sakit hati," kata Lukman Syarif.

Sakit hati pelaku dilampiaskan kepada korban. SPR yang meradang kemudian mencekik leher korban hingga tewas. Korban sempat melawan dengan menggigit dada pelaku.

Selain membunuh korban, pelaku juga membawa barang milik korban. Usai aksinya itu, pelaku lantas kabur.

"Tersangka melakukan pembunuhan dengan cara mencekik dan mengambil harta atau barang barang milik korban lalu melarikan diri," katanya.

Kencan online ini ternyata bukan saja sekali dilakukan oleh SPR. Terhitung sudah tiga kali SPR berkencan dengan perempuan tersebut. Namun di kencannya yang terakhir, SPR hanya membawa uang Rp 51 ribu.

"Sepakat harga 300 ribu, tapi saya hanya bawa 51 ribu. Belum sempat berhubungan, dan ini merupakan ketiga kalinya," kata SPR di hadapan petugas.

Pelaku mengaku menyesali perbuatannya. Dia pergi ke Kecamatan Sindang, Indramayu untuk mencari solusi atas tindakannya yang menewaskan nyawa korban.

"Korban sempat gigit dada saya, saya menyesal dan sampaikan permohonan maaf di Facebook. Saya ke Sindang untuk mencari solusi," kata pelaku saat ditanya kenapa tidak menyerahkan diri oleh petugas.

3. Guru Ponpes di Bandung Cabuli Tiga Santri

Seorang oknum guru di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Bandung berinisial YHS alias H (19) ditangkap karena mencabuli tiga muridnya.

Kapolresta Bandung Kombes Kusworo Wibowo mengatakan, pengungkapan ini berawal saat ayah salah korban menerima informasi adanya oknum guru yang melakukan tindak pencabulan, kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

"Adapun awal mula kami dapat informasi dari ayah korban yang melaporkan ke Polresta Bandung. Di mana ayah korban ini mendapatkan informasi ada ustaznya yang suka melakukan perbuatan cabul terhadap santri," ujar Kusworo, di Mapolresta Bandung, Senin (24/10/2022).

Selanjutnya ayah korban menanyakan kejadian tersebut kepada anaknya. Ternyata sang anak langsung mengakuinya telah dicabuli oleh oknum guru tersebut.

"Awalnya si anak tidak mengaku, namun setelah dibujuk oleh sang ayah akhirnya si anak menyampaikan, bahwa telah dilakukan pencabulan dari ustaznya kepada sang anak tersebut," katanya.

Kusworo mengungkapkan, dari informasi tersebut, polisi langsung melakukan pendalaman. Kemudian didapati tiga anak telah jadi korban aksi bejat oknum guru tersebut. "Dari situ didalami informasi kepolisian, dan didapatkan tiga korban. Dengan inisial, AK, AF, MFA, itu usianya rata-rata 9 tahun," jelasnya.

Dia menjelaskan modus oknum guru tersebut adalah dengan bekerja sukarela di salah satu pesantren di Kecamatan Arjasari. Kemudian, dia merayu para orang tua supaya anaknya belajar ngaji padanya.

"Adapun waktu belajar ngajinya adalah pukul 17.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB pagi. Sehingga si anak dibujuk mau menginap. Setelah belajar mengaji, sang anak istirahat, dilakukan lah perbuatan cabul tersebut kepada anak yang telah berlangsung selama kurang lebih 10 sampai 11 bulan," kata Kusworo.

4. Bocah Sukabumi Tewas Tertimpa Pagar Pembatas Jalan

AR (8) seorang bocah kelas dua sekolah dasar (SD) tewas seketika saat bermain ayunan rantai di Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Diketahui, rantai itu menghubungkan dua pilar pagar yang terbuat dari batu bata sebagai pembatas jalan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu berlangsung pada hari ini, Senin (24/10/2022) pukul 09.00 WIB. Mulanya ada lima anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar sedang bermain di kebun yang biasa disebut Kebun Babeh.

Kemudian sekitar pukul 09.30 WIB, kelima bocah yang masih memiliki ikatan keluarga ini memainkan rantai yang terpasang di pagar pilar. Rantai itu dimainkan layaknya ayunan, diduduki oleh kelima bocah tersebut.

Diduga karena tidak kuat menahan bobot kelima anak itu, pagar pilar yang berbahan batu bata tiba-tiba runtuh dan menimpa dua orang anak. Keduanya berinisial F (9) dan AR (8).

"Awalnya lagi main anak-anak berlima, sekolah libur, daring, karena kelas 5 lagi UNBK. Tadi pas dilihat anak-anak dibawa ke sini sudah luka badannya dan nggak sadar," kata Riski Amalia selaku bibi korban sekaligus orang tua salah satu anak yang selamat.

Dia mengatakan, anaknya sempat berlari untuk menyelamatkan diri karena takut tertimpa pagar tersebut. Namun sayang, kedua saudara lainnya tertimpa pilar pagar tersebut.

"Ada rantai dibikin ayunan berlima, anak saya sama temannya itu bertiga loncat. Yang dua luka, AR kayanya kakinya nyangkut di rantai sama kepalanya terbentur," sambungnya.

Sementara itu, nenek korban AR, Shinta mengaku kaget saat mendengar cucunya menjadi korban atas insiden tak terduga itu. Shinta mengira, cucunya hanya terluka ringan namun ternyata meninggal dunia.

"Saya syok banget, ke AR itu cucu. Anak saya F kelas 3 SD juga korban, dia cedera kakinya tapi sekarang sudah sembuh (dipijat)," katanya.

"Kirain hanya kena bata biasa, ternyata seperti pondasi dan pagar. Itu anak-anak semuanya saudara. Korban meninggal ini cucu karena bapaknya itu ponakan saya," tambahnya.

Dia menyampaikan, AR sempat dibawa ke rumah sakit Kartika namun nyawanya tak tertolong. Saat ini, korban sudah dikebumikan oleh pihak keluarga.

Kabar itu dikonfirmasi langsung oleh Kapolsek Cibadak AKP Ridwan Ishak. Pihaknya sudah memasang garis polisi sekaligus melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Iya itu bentuk musibah, kecelakaan," ujarnya singkat.

5. 1.198 Ruang Kelas di Garut Rusak

Sebanyak 1.198 ruang kelas sekolah di Kabupaten Garut, mengalami kerusakan. Pemerintah menganggarkan biaya dari APBD untuk melakukan perbaikan.

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, berdasarkan hasil pemantauannya di lapangan, ada lebih dari seribu ruangan kelas sekolah, yang mengalami kerusakan sedang dan berat.

"Laporan itu kan ada 1.198. Kita cek di lapangan memang betul," ucap Helmi kepada wartawan di SOR Ciateul, Senin (24/10/2022).

Helmi mengatakan, jumlah tersebut tersebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Garut. Yang paling banyak, terdapat di Kecamatan Malangbong.

"Malangbong ini, memang berdasarkan laporan paling banyak kerusakannya. Jadi sekolah yang paling banyak rusak itu di Malangbong," katanya.

Cuaca buruk yang menerpa Garut belakangan ini, membuat jumlah bangunan kelas sekolah yang mengalami kerusakan terus bertambah.

Sebelumnya, kata Helmi, terdapat perbedaan data yang diterima oleh pihaknya. Dinas Pendidikan melaporkan ada sekitar 900 hingga seribuan ruangan kelas yang harus direhabilitasi. Sedangkan dari data yang dihimpun dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) hanya sekitar 50 kelas saja yang harus dilakukan rehabilitasi.

"Ini ada perbedaan yang mencolok, yang harus diajukan melalui Dapodik itu sangat kecil. Dan langsung diajukan kepada dinas, sangat besar," ucap Helmi.

Untuk itu, Pemda Garut membentuk tim khusus untuk melakukan pendataan. Helmi menyebut, tim tersebut beranggotakan pegawai Disdik, Dinas PUPR dan Dinas Perkim serta Inspektorat Daerah.

"Kita target, dalam dua tahun anggaran ini, 2023 dan 2024, selesai. Jadi kita sekarang upayakan semaksimal mungkin. Mudah-mudahan di 2023 juga selesai," ujar Helmi.

Pemerintah Daerah Kabupaten Garut sendiri, berupaya untuk menyiapkan anggaran perbaikan, dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Di tahun 2023, Pemda menargetkan ada 350 bangunan sekolah yang diperbaiki.

"Kita juga upayakan dari CSR. Dari APBD, CSR, dari mana-mana kita kumpulkan untuk perbaikan sekolah. Kita juga mau minta bantuan ke provinsi," pungkas Helmi.

Halaman 2 dari 2
(bba/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads