AR (8) seorang bocah kelas dua sekolah dasar (SD) tewas seketika saat bermain ayunan rantai di Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi. Diketahui, rantai itu menghubungkan dua pilar pagar yang terbuat dari batu bata sebagai pembatas jalan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu berlangsung pada hari ini, Senin (24/10/2022) pukul 09.00 WIB. Mulanya ada lima anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar sedang bermain di kebun yang biasa disebut Kebun Babeh.
Kemudian sekitar pukul 09.30 WIB, kelima bocah yang masih memiliki ikatan keluarga ini memainkan rantai yang terpasang di pagar pilar. Rantai itu dimainkan layaknya ayunan, diduduki oleh kelima bocah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diduga karena tidak kuat menahan bobot kelima anak itu, pagar pilar yang berbahan batu bata tiba-tiba runtuh dan menimpa dua orang anak. Keduanya berinisial F (9) dan AR (8).
"Awalnya lagi main anak-anak berlima, sekolah libur, daring, karena kelas 5 lagi UNBK. Tadi pas dilihat anak-anak dibawa ke sini sudah luka badannya dan nggak sadar," kata Riski Amalia selaku bibi korban sekaligus orang tua salah satu anak yang selamat.
Dia mengatakan, anaknya sempat berlari untuk menyelamatkan diri karena takut tertimpa pagar tersebut. Namun sayang, kedua saudara lainnya tertimpa pilar pagar tersebut.
"Ada rantai dibikin ayunan berlima, anak saya sama temannya itu bertiga loncat. Yang dua luka, AR kayanya kakinya nyangkut di rantai sama kepalanya terbentur," sambungnya.
Sementara itu, nenek korban AR, Shinta mengaku kaget saat mendengar cucunya menjadi korban atas insiden tak terduga itu. Shinta mengira, cucunya hanya terluka ringan namun ternyata meninggal dunia.
"Saya syok banget, ke AR itu cucu. Anak saya F kelas 3 SD juga korban, dia cedera kakinya tapi sekarang sudah sembuh (dipijat)," katanya.
"Kirain hanya kena bata biasa, ternyata seperti pondasi dan pagar. Itu anak-anak semuanya saudara. Korban meninggal ini cucu karena bapaknya itu ponakan saya," tambahnya.
Dia menyampaikan, AR sempat dibawa ke rumah sakit Kartika namun nyawanya tak tertolong. Saat ini, korban sudah dikebumikan oleh pihak keluarga.
Kabar itu dikonfirmasi langsung oleh Kapolsek Cibadak AKP Ridwan Ishak. Pihaknya sudah memasang garis polisi sekaligus melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Iya itu bentuk musibah, kecelakaan," ujarnya singkat.
(dir/dir)