Duet Anies Baswedan dengan Ridwan Kamil dinilai lebih disukai publik untuk Pilpres 2024. Duet keduanya mengalahkan pamor Anies jika berpasangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yodhoyono (AHY) versi lembaga survei Indonesia Polling Station (IPS).
Dikutip dari detikNews, meski disukai, duet Anies-RK tidak seluruhnya menguntungkan. Duet keduanya dinilai menguntungkan dari kacamata publik, tapi merugikan partai.
"Hasil simulasi survei itu menampilkan sesuatu yang ideal menurut publik bahwa RK merupakan pasangan Anies yang disukai ketimbang yang lain," ujar Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno kepada wartawan, seperti dilansir detikJabar, Kamis (20/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adi menyebut duet ini pada level praktik politik, belum tentu terealisasi. Pangkal masalahnya yakni partai mana yang mau mengusung keduanya.
"Kira-kira partai apalagi yang tertarik gabung. Karena Demokrat terlihat masih mematok harga mati AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai cawapres Anies. Kalau RK jadi pasangan Anies itu artinya AHY disisihkan," ujar Adi.
Namun, duet Anies dan Ridwan Kamil, ucap Adi, menjanjikan secara elektoral. Hal itu dikarenakan kedua sosok tersebut disukai publik.
"Tapi problemnya, adakah partai yang mau menduetkan orang ini. Karena ambang batas presiden 20 persen wajib terpenuhi," imbuh Adi.
Baik Anies, maupun Ridwan Kamil, sama-sama tidak memiliki partai. Duet ini dinilai menguntungkan publik, tapi merugikan partai.
"Satu sisi duet ini untung dari kacamata publik, tapi bisa rugi bagi partai yang tak punya jagoan yang harus ikhlas menyediakan partainya untuk usung dua orang ini," katanya.
Respons Partai
Duet Anies-RK yang dinilai lebih disukai publik versi lembaga survei IPS itu memantik reaksi sejumlah parpol. NasDem sebagai partai pengusung Anies, menyerahkan soal cawapres kepada mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Jadi kalau kita bicara soal wapres (wakil presiden) sekali lagi NasDem sudah memberikan mandat itu kepada Pak Anies untuk mencari (calon) wakil presiden atau memilih (calon) wakil presiden," ujar Waketum NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).
NasDem, jelas Ali, ogah menanggapi survei tersebut secara personel. Baginya, hasil survei hanya dijadikan referensi, bukan patokan keputusan partai.
"NasDem selalu melihat bahwa laporan lembaga survei itu hanya menjadi referensi bagi partai untuk mengambil keputusan untuk mengetahui apa kehendak masyarakat tapi tidak menempatkan hasil survei itu sebagai satu-satunya indikator yang digunakan untuk mengambil keputusan partai," katanya.
Partai Demokrat yang merupakai tempat bernaung AHY juga merespons hasil survei itu. PD pun menilai pada klaster partai politik, nama AHY tetap yang teratas.
Hal tersebut disampaikan Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani. Dia awalnya menghargai hasil survei IPS yang menunjukkan Anies lebih disukai jika berpasangan dengan RK. Meski begitu, Kamhar menyebut AHY tetap yang teratas jika disandingkan dengan Anies dari klaster partai politik.
"Dari hasil tersebut terlihat jika dari cluster partai politik Mas Ketum AHY yang teratas, sementara dari cluster kepala daerah Kang Emil yang teratas. Secara akumulatif memang terlihat cluster kepala daerah, yaitu Kang Emil lebih unggul namun dengan selisih yang tak signifikan sebesar 9,9% terhadap Mas Ketum AHY, tetapi Mas Ketum AHY unggul signifikan dibanding figur cluster kepala daerah lainnya dengan selisih sebesar 27,1%," kata Kamhar saat dihubungi, Rabu (19/10/2022).
Lebih lanjut, Kamhar menilai jika hasil survei ini disandingkan dengan latar belakang Anies yang juga kepala daerah serta 3 kriteria Anies, maka AHY tetap yang paling pas. Dia menyebut AHY bisa mengisi, mendukung, dan menguatkan figur Anies Baswedan.
"Jika dicermati dengan saksama hasil survei ini, dan disandingkan dengan background Mas Anies yang juga berasal dari cluster kepala daerah, serta 3 kriteria cawapres yang teleh dipresentasikan Mas Anies, yaitu koalisi partai politik, pemenangan dan penguatan pemerintahan, maka figur yang paling pas untuk saling mengisi, saling mendukung dan menguatkan adalah figur asal parpol yang punya elektabilitas serta memiliki sumberdaya yang memadai untuk saling menguatkan pada pemerintahan kedepan," jelasnya.
Kemudian, Kamhar juga menyinggung terkait kunjungan Anies ke DPP Demokrat. Dalam kesempatan itu, Anies sempat mengapresiasi Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Untuk penguatan pemerintahan ini sekilas sudah disinggung Mas Anies pada kesempatan silaturahmi ke DPP Partai Demokrat beberapa waktu yang lalu ketika menyampaikan sambutan di hadapan pengurus. Mas Anies mengapresiasi Partai Demokrat dan Pak SBY tentang pemerintahan di masa SBY yang kala itu demokrasi dijaga, transparansi diangkat, institusi dijaga, dan good governance diterapkan," ujar dia.
"Ini ketika ada tak disadari pentingnya, nanti setelah tiada baru disadari pentingnya, Ini semua yang harus kita kembalikan. Rekam jejak ini yang dimiliki Partai Demokrat," lanjut Kamhar.
PKS juga ikut merespons simulasi duet Anies Baswedan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang paling disukai di survei Indonesia Polling Station (IPS). PKS menilai wajar Anies-RK banyak disukai karena merupakan pemimpin daerah.
"Mas Anies dengan Kang RK punya kelebihan keduanya gubernur dan berpengalaman. Wajar jika disukai," ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).
Kemudian Mardani lantas menyinggung Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Menurut Mardani, menilai putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu memiliki modal penting.
"Tapi Mas AHY punya modal kuat 54 kursi di DPR melalui fraksi Partai Demokrat," katanya.
Namun, Mardani menyerahkan sepenuhnya kepada Anies Baswedan. Mardani menyebut perlunya musyawarah partai koalisi pendukung Anies.
"Ketiga, tentu musyawarah dengan semua partai koalisi pendukung," imbuhnya.
Lembaga survei IPS melakukan simulasi atas capres Anies Baswedan berpasangan dengan calon wakil presiden (cawapres) AHY, Khofifah Indar Parawansa, Salim Segaf Al-Jufri, dan Ridwan Kamil. Para responden pun ditanyakan apakah suka atau tidak suka jika Anies dipasangkan dengan para tokoh tersebut.
Berikut ini hasil simulasinya:
Anies Baswedan-AHY
Suka: 49,5%
Kurang Suka: 31,5%
TT/TJ: 19%
Anies Baswedan-Khofifah Indar Parawansa
Suka: 22,4%
Kurang Suka: 51,4%
TT/TJ: 26,2%
Anies Baswedan-Salim Segaf Al-Jufri
Suka: 14,8%
Kurang Suka: 46,2%
TT/TJ: 39%
Anies Baswedan-Ridwan Kamil
Suka: 59,4%
Kurang Suka: 23,95
TT/TJ: 16,7%
Artikel ini telah tayang di detikNews dengan judul Menerka Untung Rugi Duet Anies-Ridwan Kamil di 2024
(ral/yum)