Hujan Abu Kembali Hantui Warga di Bandung Barat

Hujan Abu Kembali Hantui Warga di Bandung Barat

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 18 Okt 2022 15:14 WIB
Hujan abu di Bandung Barat
Hujan abu di Bandung Barat (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Aktivitas pabrik peleburan logam di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali menimbulkan pencemaran udara dari emisi limbah batubara yang digunakan.

Warga Kampung Cibingbin, RT 03 dan 06, Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) merasakan dampak negatif polusi abu batubara dari aktivitas pabrik peleburan logam tersebut.

Padahal pada Agustus 2022 lalu, pabrik tersebut sempat ditutup sementara sambil diwajibkan memperbaiki saluran pembuangan dan perizinan supaya tidak menimbulkan dampak buruk pada warga sekitar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pabrik itu baru di sini, sedangkan kami (warga) sudah lebih lama tapi yang kena dampak negatifnya kami. Makanya kami minta pabrik itu ditutup lagi saja," ujar Deden (31) warga setempat kepada wartawan, Selasa (18/10/2022).

Deden merasakan betul betapa sulitnya hidup di lingkungan pabrik atau kawasan industri. Ia khawatir keluarganya menderita penyakit yang dirasakan nantinya jika terdampak efek dari pabrik tersebut.

ADVERTISEMENT

"Apalagi saya punya anak dan keluarga, kalau anak sampai bertahun-tahun bagaimana nasib mereka nanti. Sedangkan itu bahaya karena polusi," kata Deden.

Warga lain yang terdampak langsung oleh pencemaran diduga limbah batubara tersebut, Dedeh Hartati (53), mengatakan dampak yang dirasakan warga yakni bau, debu, hingga sesak napas.

"Jadi bukan hanya bau, tapi seperti hujan debu (abu) berwarna hitam. Jadi debunya itu nempel ke cucian, terus warga merasakan sesak napas, perih juga di mata," ungkap Dedeh.

Sementara itu Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan Hidup pada Dinas Lingkungan Hidup KBB, Zamilla Moreta mengatakan pihaknya bakal melakukan pengecekan lagi ke lapangan menindaklanjuti laporan dari warga soal dampak buruk dari pabrik tersebut.

"Rencananya Kamis nanti kita akan turun lagi. Informasinya mereka sedang melakukan uji coba cerobong asap yang memenuhi standar, tapi kan warga yang lebih tahu kondisinya," kata Zamil.

Hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan limbah apa yang mencemari warga di sekitaran pabrik peleburan logam tersebut sebab hasil pemeriksaan sampel debu masih dalam tahap uji laboratorium.

"Saat ini kita lagi menunggu hasil uji lab. Mudah-mudahan saja cepat ke luar hasilnya karena akan jadi acuan kita," tutur Zamil.




(dir/dir)


Hide Ads