Wulan mencoba tabah menelan pil pahit kehidupan. Dengan penuh amarah, ia mengguyur Heru, memakinya, dan meninggalkannya. Ia tak menyangka sang kekasih tak mau bertanggung jawab atas kehamilannya.
Meski tak didampingi sosok suami, ia berusaha mempertahankan keberadaan calon bayi yang tak bersalah tersebut. Gajinya sebagai seorang karyawati supermarket tak cukup memadai untuk merawat kandungannya. Wulan pun mencoba mencari bantuan agar bisa melahirkan dan membesarkan bayinya.
Dari media sosialnya, ia menemukan sebuah komunitas yang mempertemukannya dengan keluarga Santoso yang bersedia menawarkan Wulan tempat tinggal dan mengurus kesehatannya. Dengan perutnya yang semakin membesar, Wulan dirawat oleh bu Eva Santoso dan pak Agus Santoso.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun perlahan, ia tak lagi merasakan ketenangan di rumah keluarga Santoso. Ia diminta melakukan ruwatan atau pembersihan, sebab bayi Wulan akan lahir pada hari Rebo Wekasan atau hari Rabu terakhir bulan Safar.
Sejak melakukan ritual, Wulan selalu terbangun dari tidurnya dengan wajah pucat pasi dan ketakutan. Ia selalu dihantui mimpi akan adanya kekuatan jahat yang ingin mengambil alih kehidupan bayinya.
Ada kepercayaan bahwa bayi yang akan lahir di Rebo Wekasan harus melakukan ritual tolak bala, agar bayi terhindar dari kesialan dan tak membawa petaka dalam hidupnya. Mitos mengatakan, setiap orang yang lahir pada hari itu harus menghadapi nasib sial sepanjang hidup mereka.
Rupanya Bergas, anak laki-laki Eva dan Agus, lahir di hari Rebo Wekasan. Keduanya adalah anggota sebuah sekte yang harus mengorbankan bayi setiap sepuluh tahun sekali untuk menyelamatkan hidup Bergas. Kepercayaan itu membuat Wulan dan anaknya menjadi sosok yang tepat sebagai tumbal.
Sensasi teror berdarah nan mencekam siap menghantui penikmat layar lebar dalam film "Inang". Fajar Nugros membungkus dengan apik sebuah mitos Jawa dan realita hidup, sehingga "Inang" bukan sekedar film horor biasa dengan berbagai jumpscarenya.
Ia menggandeng beberapa nama terkemuka seperti Naysilla Mirdad, Lydia Kandou, Rukman Rosadi, Dimas Anggara, dan pemeran film kawakan lainnya. Film "Inang" merupakan sinema horor pertama baik bagi sang sineas Fajar Nugros dan pemeran utamanya Naysilla Mirdad.
Namun hasil kerja keras mereka berbuah manis setelah masuk kategori 'Bucheon Choice Award' dalam Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) 2022. Ajang penghargaan BIFAN merupakan festival film bergengsi di Asia setiap bulan Juli di Bucheon, Korea Selatan.
Jika Anda penggemar film horor sejati, tentu tak akan kecewa dengan alur cerita yang disuguhkan sinema ini. Film "Inang" siap membawa Anda melihat perjuangan Wulan membebaskan janinnya, pada 13 Oktober 2022 di bioskop kesayangan Anda.
(aau/tya)