Teras Cihampelas merupakan mega proyek yang dibangun Pemkot Bandung. Skywalk kontruksi baja ini dibangun dalam dua tahap, namun tahap kedua pembangunannya mangkrak.
Pantauan detikJabar, proyek tahap dua Teras Cihampelas masih belum rampung. Konstruksi bajanya memang sudah dipasang. Namun, beberapa fasilitas pendukung lainnya belum ada. Tahap dua ini melanjutkan tahap pertama.
Teras Cihampelas tahap 2 harusnya rampung pada Desember 2018. Namun, tak kunjung rampung. Hingga dihentikan dan belum dilanjutkan sampai sekarang. Seperti dikutip detikNews, proyek ini sejatinya menyisakan 10 persen lagi, artinya hanya tinggal tahap penyelesaian.
Sekadar diketahui, pembangunan Teras Cihampelas tahap dua ini awalnya dianggarkan Rp 23 miliar bersumber dari APBD 2018. Panjangnya sekitar 250 meter.
Sebelumnya, Pemkot Bandung membangun teras Cihampelas tahap pertama dengan anggaran Rp 48 miliar. Total panjang konstruksi baja dua proyek itu mencapai 700 meter. Sayangnya, hingga kini area Teras Cihampelas tahap dua belum juga digunakan karena belum rampai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengunjung pun dilarang memasuki kawasan Teras Cihampelas tahap dua. Perbaikan fasilitas masih dilakukan. Pemkot Bandung tengah berupaya mengembalikan Teras Cihampelas sebagai pusat aktivitas perekonomian pedagang. Dan, menjadi Teras Cihampelas sebagai ikon Kota Bandung.
Dikutip dari situs LPSE Kota Bandung, pada 2021 Pemkot Bandung mengalokasikan anggaran Rp 5 miliar dengan nama tender Pemeliharaan Skywalk Teras Cihampelas Tahap 2. Proyek ini dibuat pada Juli 2021. Kemudian, statusnya tender dibatalkan. Setelah ini, tak ada catatan lagi tentang alokasi anggaran untuk Teras Cihampelas tahap dua.
Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mendorong pemkot agar memaksimal Teras Cihampelas. Miliaran Rupiah telah digelontorkan. Namun, Teras Cihampelas kini seakan mati suri.
Tedy juga mengaku bakal mengkaji kelanjutan pembangunan Teras Cihampelas Tahap dua. "Kita kaji dulu, biayanya kan mahal. Kemudian liat efektivitasnya juga," kata Tedy kepada detikJabar, Selasa (11/10/2022).
Tedy menegaskan alokasi anggaran untuk kelanjutan proyek Teras Cihampelas tahap dua harus benar-benar dikaji. Ia memastikan pada 2022 dan 2023, Pemkot Bandung belum membahas tentang kelanjutan proyek tersebut.
"Tahun depan tidak. Karena harus ada kajiannya. Iya kita belum mendapatkanevaluasinya dari dinas terkait," kataTedy.
Reaktivasi
Pemkot saat ini berupaya mereaktivasi Teras Cihampelas. Namun, seratusan PKL dan UMKM di data. Namun, hingga kini kondisinya masih sepi. "Kita lihat dan cek dulu. Nanti kendalanya seperti apa. Jadi ditelusuri dan dalami dulu," ucap politikus PKS itu.
Tedy mendukung upaya reaktivasi Teras Cihampelas. Hal ini bisa mendorong agar Teras Cihampelas bisa dimaksimalkan kembali. Tedy juga memberikan masukan agar Teras Cihampelas kembali ramai.
"Namun, harus diberikan event segala macam. Harus dilakukan segala macam agar bisa menjadi hidup," kata Tedy.
Sementara itu, Asda II Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung Eric M Atthauriq tak menampik adanya hambatan dalam upaya reaktivitas Teras Cihampelas, seperti pandemi dan lainnya. Pemkot Bandung juga menggandeng salah satu perusahaan, yakni melalui CSR untuk menghidupkan urat nadi perekonomian di kawasan ikonik itu.
"Mudah-mudahan bulan ini ada progres. Dinas KUKM sedang memverifikasi dan mendata para pedagang. Kemudian, fasilitas sudah ada perbaikan," kata Eric.
Lebih lanjut, Eric mengatakan Pemkot Bandung melalui beberapa dinas bakal menggelontorkan anggaran untuk menggelar event di Teras Cihampelas. Ia mengatakan dua tahun lebih UMKM meninggalkan Teras Cihampelas.
"Ini upaya dalam pemulihan ekonomi pascapandemi. Kita maklumi Cihampelas ikon Kota Bandung. Adanya kehadiran tempat usaha, destinasi jalan-jalan bagi wisatawan. Ini menjadi daya tarik Kota Bandung ke depannya," kata Eric.