Ajang JRRC 2020 Diharap Ikut Genjot Pariwisata di Garut

Ajang JRRC 2020 Diharap Ikut Genjot Pariwisata di Garut

Inkana Izatifiqa R Putri - detikJabar
Kamis, 29 Sep 2022 16:33 WIB
Wabup Garut Helmi Budiman
Foto: Pemkab Garut
Jakarta -

Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengapresiasi ajang Jabar Quick Response (JQR) River Rescue Challenge (JRRC) yang digelar di Kabupaten Garut. Berlangsung sejak 29 September 2022 hingga 2 Oktober 2022, ajang ini dinilai turut membantu mempromosikan pariwisata di daerah Garut.

Terlebih, lanjut Helmi, perhelatan ini diikuti oleh peserta di beberapa daerah yang ada di Jawa Barat serta dari luar Jawa Barat.

"Iya alhamdulilah kami Pemerintah Kabupaten Garut tentu sangat mendukung kegiatan ini, Garut ini kan kota wisata, kota wisata ini pasti perlu event, event untuk mempromosikan tempat-tempat wisata di Kabupaten Garut. Salah satunya adalah Bagendit ini. Alhamdulillah ini adalah sarana promosi, minimal yang hadir tadi ini dari berbagai provinsi," ujar Helmi dalam keterangan tertulis, Kamis (29/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini ia sampaikan usai mengikuti acara Pembukaan JRRC Piala Gubernur Jabar 2022 yang dilaksanakan di Amphitheater Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Kamis (29/9).

Terkait event ini, Helmi berterima kasih kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta panitia JQR karena telah melaksanakan ajang JRRC di Kabupaten Garut. Menurutnya, acara ini menjadi sarana bagi pihaknya untuk mempersiapkan tenaga-tenaga atau relawan yang terlatih dalam level penyelamatan atau rescue.

ADVERTISEMENT

"Kita ketahui juga bahwa Kabupaten Garut ini juga sering terjadi banjir. Kemarin saya lihat di Pameungpeuk, sebelumnya kan di Garut kota dan sebelumnya lagi terus, dan ini bencana hidrometeorologi kan tidak terduga dan ini perlu persiapan orang yang mempunyai kemampuan," ucapnya.

Lebih lanjut Helmi menjelaskan kegiatan JRRC juga membawa pesan tersirat, yaitu ajakan untuk membuat sungai khususnya Sungai Cimanuk menjadi bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

"Sekarang bukan hanya berguna bagi Garut, sudah jelas alirannya untuk 5 kota/kabupaten, nah ini untuk Indonesia. Jadi kita punya sungai yang bisa kita persembahkan untuk mempersiapkan sumber daya manusia nasional," ungkapnya.

Ia berharap ajang JRRC dapat menjadi kegiatan rutin dan ke depannya dapat diselenggarakan dengan skala internasional dan mengundang peserta dari negara tetangga.

Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) 3 Bidang Administrasi Pemerintah Provinsi Jabar, Ferry Sofwan Arif menuturkan JRRC diharapkan mampu meningkatkan kemampuan relawan untuk melakukan search and rescue. Dengan demikian, mereka dapat memiliki kemampuan yang baik saat menolong penyintas bencana di lingkungan sungai.

"Yang kedua tentu harapannya melalui lomba atau kompetisi ini, mendorong selain edukasi kepada seluruh masyarakat juga melihat bahwa ada potensi sungai yang harus kita tangani bersama-sama, apalagi kalau melihat di Jawa Barat ada 2.265 sungai dan anak-anak sungainya," tuturnya.

Melalui JRRC, ia juga mengingatkan agar masyarakat di setiap daerah yang teraliri, khususnya Sungai Cimanuk dapat memelihara sungai guna menekan risiko terjadinya bencana.

"Nah di satu sisi tentu punya potensi pariwisata, dari sisi yang lain ada potensi bencana, nah kalau melihat penyelenggaraannya di Garut tentu potensi pariwisata di Garut yang lengkap harapannya adalah memanfaatkan Sungai Cimanuk sebagai sungai besar, sungai panjang yang kita bisa melihat dari sisi kepariwisataannya, kemudian juga mengingatkan kepada kita semua bahwa sungai apabila tidak dipelihara dengan baik bisa menyebabkan bencana," pesannya.

Di waktu yang sama, Ketua Panitia JRRC Sandi Prisma Putra menyampaikan alasan pihaknya memilih Kabupaten Garut sebagai lokasi acara ini. Ia menyebut berdasarkan indeks kerawanan bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, Garut merupakan salah satu wilayah tertinggi yang berpotensi risiko bencana, khususnya yang bersifat hidrometeorologi.

"Untuk itu kami memilih (Garut) untuk mengadakan JRRC ini sebagai salah satu bentuk edukasi sebetulnya selain daripada kompetisi, dalam hal mitigasi kebencanaan ini," katanya.

Selain itu, JRRC bertujuan untuk membentuk community development, yang nantinya menghasilkan sebuah mapping potential skill terkait river rescue.

"Sehingga nantinya diharapkan dapat tercipta suatu smart cluster ya dapat terpetakan dapat tercipta suatu smart cluster sehingga kita punya data dari mana saja yang kira-kira mempunyai kemampuan secara expert untuk melakukan penyelamatan terhadap survivor dalam kondisi kebencanaan yang menyangkut bencana hidrometeorologis ataupun kondisi luar biasa kecelakaan di sungai seperti halnya ada survivor yang hanyut atau hilang di sungai," imbuhnya.

Senada dengan Helmi, Sandi juga berharap kegiatan JRRC bisa terus digelar ke depannya.

"Mudah-mudahan keberlanjutannya ke depan bisa terus, sehingga nantinya bisa memenuhi jumlah (rescuer) keseluruhan, sehingga wilayah Jawa Barat khususnya yang memang rawan kebencanaan hidrometeorologi itu bisa tercover dengan para rescuer-rescuer yang memang profesional gitu kira-kira," tutupnya.

(ncm/ega)


Hide Ads