Pemerintah Kota Sukabumi akan menerapkan angkutan kota (angkot) AC dan sistem pembayaran non tunai (cashless) yang dinamakan Angkot Renyah. Pengusaha angkot yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) setuju dengan kebijakan tersebut namun dengan beberapa pertimbangan.
"Ini kan baru launching. Setuju aja kita ini kan ada sopir, pengurus dan pengusaha juga tapi nggak tahu ini istilahnya pengusaha yang mau ambil atau enggak," kata Sekertaris Organda Kota Sukabumi, Yana Mulyana saat ditemui detikJabar, Senin (19/9/2022).
Dia mengaku, pihaknya beberapa kali menghadiri rapat bersama Dinas Perhubungan untuk membahas angkot AC dan non tunai. Akan tetapi, hingga hari ini belum ada sosialisasi yang dilakukan kepada pengusaha hingga sopir angkot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada (sosialisasi), cuman rapat dengan pengurus-pengurus sudah. Dengab sistem seperti ini pemerintah mungkin ingin memajukan kotanya sendiri," ujarnya.
Meski demikian, kata dia, baik angkot AC dan pembayaran non tunai (cashless) tergantung pada peminatnya. "Kami juga ikut rapat, setuju saja tergantung gimana peminatnya. Peminat pengusaha untuk angkot ini (AC) bisa melalui bank yang ditunjuk," sambungnya.
Salah satu sopir sekaligus pengurus KKU 14 Bhayangkara Candra Suhendar juga setuju terkait penggunaan angkot AC dan cashless. Menurutnya sistem tersebut akan mempermudah sopir dan penumpang.
"Setuju aja, ongkosnya pakai barcode. Jadi untuk mengantisipasi penumpang yang tidak membawa uang tunai. Sudah diagendakan kendaraan seperti ini (AC dan non tunai)," ujar Candra.
Berdasarkan informasi yang diterima dari Dinas Perhubungan, Angkot Renyah ini merupakan modernisasi dari sistem angkot sebelumnya. Nantinya ada penerapan aplikasi, metode pembayaran non tunai berupa QRIS dan angkutan AC.
Kemudian ada dua unit yang dihadirkan di antaranya angkot ber-AC dengan harga OTR (on the road) Rp 182 juta sampai Rp 200 juta. Sistem pembayaran DP 30 persen cicilan 5 tahun, kurang lebih Rp 4 sampai Rp 5 juta per bulan.
Tarif angkot AC yaitu Rp 8 ribu untuk penumpang umum dan Rp 4 ribu untuk mahasiswa atau pelajar. Adapun fasilitas yang tersedia yaitu central AC, pintu otomatis, running teks digital dan CCTV.
Selain angkot AC, ada juga angkot umum dengan sistem pembayaran non tunai. Harga OTR sekitar Rp 14 juta sampai Rp 160 juta dengan sistem pembayaran DP 30 persen cicilan 5 tahun, kurang lebih Rp 3 juta - Rp 4 juta perbulan. Tarif penumpang untuk angkot cashless yaitu Rp 6 ribu untuk umum dan Rp 3 ribu untuk pelajar.
(dir/dir)