.webp)
Kota Cirebon merupakan salah satu daerah yang ada di Provinsi Jawa Barat. Sama seperti daerah-daerah pada umumnya, Kota Cirebon juga memiliki titik 0 Kilometer, yang salah satu fungsinya adalah sebagai patokan penentuan jarak antar wilayah.
Di Kota Cirebon, tugu 0 Kilometer terletak di samping trotoar Jalan Yos Sudarso, tepatnya di depan kantor Pos dan tidak jauh dengan alun-alun Kebumen.
Tugu 0 Kilometer ini memiliki tinggi sekitar kurang lebih 1 meter. Di tugu itu tertulis keterangan Imu 56 (ke Indramayu berjarak 56 Kilometer), Lsr 32 (ke Losari berjarak 32 Kilometer) dan Km Cn 0 (Cirebon 0 Kilometer).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, tugu 0 Kilometer Kota Cirebon masih berdiri tegak di sisi trotoar Jalan Yos Sudarso. Namun keberadaan tugu yang menyimpan banyak sejarah itu, nampak tidak ada yang mencolok atau istimewa.
Salah seorang warga sekitar, Dede (36) menilai tugu 0 Kilometer Kota Cirebon yang menjadi salah satu peninggalan sejarah seharusnya bisa lebih dipercantik. Ia sendiri bahkan memiliki keinginan untuk memperindah tugu tersebut dengan menggunakan uang pribadi.
"Kalau punya modal sendiri sih, saya pengennya bisa dikasih lampu-lampu di sekelilingnya dan dikasih rantai atau rumput-rumput biar lebih bagus," kata dia, Kamis (8/9/2022).
"Kalau dipercantik lagi kan bagus. Titik 0 Kilometer ini kan peninggalan sejarah," kata Dede yang sehari-seharinya membuka jasa tambal ban di sekitar tugu 0 Kilometer Kota Cirebon.
Warga Cangkol, Kelurahan Lemah Wungkuk itu mengatakan, meski lokasi tugu titik 0 Kilometer Kota Cirebon berada di sisi trotoar jalan dan sering dilalui banyak orang, namun masih ada beberapa masyarakat yang belum mengetahuinya. Terlebih masyarakat yang berasal dari luar daerah.
"Agak susah loh mencari titik 0 Kilometer Kota Cirebon. Tidak semua orang tahu kalau titik 0 Kilometer Kota Cirebon ada di sini," ucap Dede.
Sekadar informasi, keberadaan titik 0 Kilometer sendiri dinilai memiliki peran penting bagi suatu daerah. Pengajar Departemen Sejarah dan Filologi Fakultas Ilmu Budaya Unpad, Mumuh Muchsin Zakaria memaparkan beberapa alasan kenapa titik 0 Kilometer ini penting.
Pertama, karena pertimbangan nilai sejarah, sebagaimana titik 0 Kilometer di Sumedang, yang erat kaitannya dengan pembangunan Jalan Raya Pos yang membentang dari Anyer hingga Panarukan dengan jarak sejauh kurang lebih 1.000 Kilometer.
Sementara jika dilihat dari sisi praktis pragmatis, menurut Mumuh, 0 kilometer bermanfaat sebagai rujukan dan referensi terkait jarak suatu tempat atau referensi lainnya.
"Nol kilometer itu bisa jadi referensi dan rujukan buat jarak atau juga untuk penomoran pertama suatu rumah," paparnya.
(yum/yum)
