Pernah melihat diorama manusia purba di Museum Geologi Bandung? Kalau belum pernah, coba kunjungi museum tersebut, karena di sana terdapat banyak infromasi terkait revolusi manusia purba dalam setiap masanya di Indonesia.
Seperti kita ketahui, manusia purba dan kehidupan di zaman praaksara merupakan sebuah bagian sejarah bangsa Indonesia. Tahukah kamu jenis-jenis manusia purba beserta ciri-cirinya di Indonesia?
Dikutip dari detikEdu, Rabu (7/9/2022), 'Pre-historic people' sebutan manusia purba atau manusia prasejarah yang sekarang dikenal dengan nama manusia praaksara. Sesuai dengan namanya, manusia praaksara merupakan jenis manusia purba yang hidup pada zaman belum mengenal tulisan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jejak kehidupan manusia purba acapkali ditemukan para arkeolog di belahan dunia, salah satunya di Indonesia. Macam-macam bukti autentik, dapat menguatkan keberadaan manusia purba hidup di Indonesia, di antaranya dengan penemuan fosil, ukiran, perkakas, dan sebagainya.
Berdasarkan hasil temuan bukti-bukti tersebut, para ahli dapat mengidentifikasi jenis-jenis manusia purba yang ada di Indonesia. Tidak hanya itu, para peneliti bahkan dapat membuat semacam tingkatan perkembangan dari manusia purba yang tertua hingga yang lebih muda berdasarkan indikator-indikator tertentu.
Di bawah ini adalah penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis manusia purba di Indonesia yang dikutip detikEdu, dari Modul Pembelajaran SMA Sejarah Indonesia Kelas X: Kehidupan Manusia Purba dan Asal Usul Nenek Moyang oleh Mariana. Simak dengan baik, ya.
Meganthropus Paleojavanicus
Meganthropus Paleojavanicus adalah jenis manusia purba paling tua (primitif) yang pernah ditemukan di Indonesia. Fosil Meganthropus Paleojavanicus pertama kali ditemukan oleh arkeolog von Koenigswald dan Weidenreich antara tahun 1936-1941 di Sangiran pada formasi Pucangan.
Fosil-fosil Meganthropus Palaeojavanicus yang berhasil ditemukan, antara lain fragmen tulang rahang atas dan bawah, serta sejumlah gigi lepas.
Berdasarkan hasil penemuan tersebut, para ahli menyimpulkan ciri-ciri Meganthropus Palaeojavanicus, yaitu:
1. Hidup pada zaman Pleistosen awal yang merupakan masa awal kehidupan manusia,
2. Memiliki rahang bawah yang sangat tegap dan gigi geraham yang besar,
3. Memiliki bentuk gigi yang homonim,
4. Memiliki otot-otot kunyah yang kuat
5. Memiliki bentuk muka yang masif dengan tulang pipi tebal, tonjolan kening yang mencolok, tonjolan belakang kepala yang tajam, serta tidak memiliki dagu,
6. Memakan jenis tumbuh-tumbuhan.
Pithecanthropus
Pithecanthropus atau dikenal juga dengan manusia kera adalah jenis manusia purba yang fosilnya paling banyak ditemukan di Indonesia. Penemuan fosil pertamanya ditemukan oleh arkeolog asal Belanda bernama Eugene Dubois pada 1891 di Trinil, Ngawi.
Fosil yang ditemukan berupa atap tengkorak dan tulang paha. Berdasarkan hasil temuannya ini, Dubois memberinya nama Pithecanthropus erectus yang berarti manusia kera yang berdiri tegak.
Selain Pithecanthropus erectus, jenis Pithecanthropus lainnya yang ditemukan di Indonesia adalah Pithecanthropus robustus, yaitu manusia kera yang besar dan Pithecanthropus mojokertensis, yakni manusia kera dari Mojokerto.
Berdasarkan hasil penemuan fosil-fosilnya, Pithecanthropus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Pithecanthropus hidup pada masa Pleistosen awal dan tengah sekitar 1 juta hingga 1,5 juta tahun silam.
2. Memiliki tinggi badan sekitar 168-180 cm dengan berat badan rata-rata 80-100 kg.
3. Berjalan tegak.
4. Memiliki volume otak sekitar 775-975 cc.
5. Batang tulang lurus dengan tempat-tempat perlekatan otot yang sangat nyata.
6. Bentuk tubuh dan anggota badan tegap.
7. Memiliki alat pengunyah dan otot tengkuk yang sangat kuat.
8. Memiliki rahang yang sangat kuat dengan bentuk geraham besar.
9. Bentuk kening menonjol sangat tebal.
10. Bentuk hidung tebal dan tidak memiliki dagu.
11. Bagian belakang kepala tampak menonjol.
Homo Sapiens
Homo Sapiens merupakan perkembangan dari jenis manusia sebelumnya dan telah menunjukkan bentuk yang sama seperti manusia pada masa sekarang. Berdasarkan hasil penemuan para ahli, jenis Homo Sapiens yang ada di Indonesia adalah Homo Soloensis dan Homo Wajakensis. Homo Wajakensis berhasil ditemukan oleh Van Reictshotten pada 1889 di Wajak, Malang.
Berdasarkan hasil penelitian, Homo Sapiens memiliki ciri yang lebih progresif dibandingkan Pithecanthropus. Secara khusus, ciri-cirinya sebagai berikut:
1. Volume otak bervariasi antara 1000-1450 cc,
2. Otak besar dan otak kecil sudah berkembang (terutama pada bagian kulit otaknya),
3. Memiliki tinggi badan sekitar 130-210 cm dengan berat badan rata-rata 30-150 kg,
4. Tulang dahi dan bagian belakang tengkorak sudah membulat dan tinggi,
5. Otot tengkuk mengalami penyusutan,
6. Sudah berjalan dan berdiri tegak,
7. Memiliki ciri-ciri yang lebih sempurna.
Itulah penjelasan mengenai jenis-jenis manusia purba di Indonesia lengkap dengan tokoh penemu dan ciri-cirinya.
Nah, wargi detikJabar sudah tahu perbedaan antara Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus, dan Homo Sapiens, kan? Agar menambah banyak pengetahuan, silahkan bagikan artikel ini.