Kabar kenaikan BBM bersubsidi jenis pertalite dan solar mulai 1 September 2022 atau pada besok, membuat warga panik termasuk warga di kabupaten Purwakarta.
Dipantau detikJabar, di tiga lokasi SPBU di sekitaran kota Purwakarta terjadi antrean panjang, antrean terjadi baik kendaraan roda dua maupun roda empat pada tiang pengisian jenis pertalite, bahkan panjang antrean memasuki badan jalan yang membuat arus lalu lintas di sekitar SPBU terganggu.
Jelang kenaikan, warga memilih isi bensin secara penuh atau full tank, agar ketika jadi kenaikan harga bensin warga sudah terisi dengan harga yang masih belum naik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya tahu (kabar kenaikan), jadi ini isi full, ya mudah-mudahan mah enggak terjadi," ujar Eza pemotor yang mengisi full BBM, di SPBU Kebon Kolot, Rabu (31/08/2021).
Hal senada dikatakan oleh Irpan, ia sengaja mengisi secara full untuk stok. "Iya isi full karena besok mau naik, khawatir biar ada stok," katanya.
Sementara para sopir angkot hanya bisa pasrah dengan rencana kenaikan BBM, namun bukan tanpa maksud, mereka meminta kenaikan tarif jika BBM jadi naik.
"Ya saya mah ikut aja kalau mau naik, tapi ongkos harus naik," pinta Ridwan sopir angkot 03.
Ia menjelaskan, sejak adanya peralihan dari BBM premium ke pertalite, para sopir angkot tidak menaikkan tarif ongkos, namun untuk saat ini karena kenaikan harga maka ia juga meminta naik.
"Minta naik Rp 3.000 per penumpang umum, awalnya jauh dekat Rp 4.000 minta naik jadi Rp 7.000 perpenumpang," bebernya.
(yum/yum)