Daftar 10 Provinsi dengan Kasus HIV Terbanyak Nasional

Daftar 10 Provinsi dengan Kasus HIV Terbanyak Nasional

Tim detikHealth - detikJabar
Minggu, 28 Agu 2022 09:59 WIB
HIV - sexually transmitted disease blood test and treatment
Ilustrasi HIV (Foto: iStock)
Bandung -

Baru-baru kasus ratusan mahasiswa ber-KTP Bandung positif HIV/AIDS. Lalu bagaimana situasi penyebaran HIV secara nasional ?

Dikutip dari detikHealth, Kementerian Kesehatan melaporkan di tahun ini ada ratusan ribu kasus HIV sampai periode Juni 2022. Jawa Barat berada di posisi ketiga kasus HIV terbanyak, di bawah DKI Jakarta dan Jawa Timur.

Berikut data kasus HIV di Indonesia per Juni 2022

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DKI Jakarta: 90.958 kasus
Jawa Timur: 78.238 kasus
Jawa Barat: 57.426 kasus
Jawa Tengah: 47.417 kasus
Papua: 45.638 kasus
Bali: 28.376 kasus
Sumatera Utara: 27.850 kasus
Banten: 15.167 kasus
Sulawesi Selatan: 14.810 kasus
Kepulauan Riau: 12.943 kasus

Selain itu hubungan heteroseksual, homoseksual, dan penggunaan jarum Napza suntik masih menjadi penyebab terbesar penularan HIV di Indonesia. Hubungan heteroseksual menjadi penyebab 28,1 persen dari total kasus HIV di Indonesia disusul hubungan homoseksual sebanyak 18,7 persen.

ADVERTISEMENT

Kasus HIV di Indonesia bak gunung es. Seringkali pengidap tidak mengetahui dirinya tertular sampai muncul gejala yang fatal.

Selanjutnya Gejala HIV

Gejala awal HIV bisa terasa seperti kasus flu atau COVID-19 yang parah, namun biasanya terjadi beberapa minggu setelah infeksi. Pada banyak orang, tanda dan gejala awal HIV termasuk:

Demam
Sakit kepala
Kelelahan
Pembengkakan kelenjar getah bening
Ruam
Nyeri sendi atau otot
Sakit tenggorokan
Fase awal HIV akut ini adalah respons alami tubuh terhadap infeksi HIV. Gejala biasanya hilang dalam satu sampai empat minggu, oleh karena itu sering disalahartikan sebagai kasus flu.

Infeksi virus ini memang tak akan langsung merusak organ tubuh. Sebab, virus tersebut perlahan berkembang biak dan menyerang sistem kekebalan tubuh, hingga melemahkannya secara bertahap. Fase ini bisa disebut sebagai gejala latensi klinis. Seseorang yang terinfeksi HIV pada tahap ini mungkin merasa sehat dan terlihat baik-baik saja.

Apabila tidak ditangani dengan sejumlah perawatan yang tepat, HIV bisa berkembang menjadi kondisi kronis yang berpotensi mengancam nyawa, yaitu Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). AIDS sendiri merupakan perkembangan dari infeksi HIV stadium 3.

Adapun pengidapnya akan merasakan gejala, seperti:

Mual
Muntah
Diare persisten
Kelelahan kronis
Penurunan berat badan yang cepat
Batuk
Sesak napas
Demam berulang, menggigil, dan berkeringat di malam hari
Ruam, luka, atau lesi di mulut atau hidung, pada alat kelamin, atau di bawah kulit
Pembengkakan kelenjar getah bening yang berkepanjangan di ketiak, selangkangan, atau Leher
Kehilangan memori, kebingungan, atau gangguan neurologis

Halaman 2 dari 2
(yum/yum)


Hide Ads