Saat berhadapan dengan genangan air yang tinggi, masih terdapat beberapa pengendara yang nekat langsung menerobos genangan tersebut. Salah satu akibat dari menerobos genangan air yang terlalu tinggi adalah matinya mesin kendaraan atau mogok.
Ketika mesin kendaraan mati akibat terendam genangan, justru hal utama yang perlu dihindari adalah mencoba menyalakan mesin.
Alih-alih berkendara kembali, mencoba menyalakan mesin dalam kondisi tersebut justru dapat memperburuk kondisi kendaraan bermotor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mekanik bengkel Tekno Motor, Badrus menyatakan pada detikOto bahwa hal pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa busi.
Bagian busi yang terendam banjir tidak akan dapat menyalurkan aliran listrik dengan baik. Bahkan, aliran listrik tersebut bisa sampai mengalami korsleting jika pengendara berusaha menyalakan kendaraan bermotor.
Pria yang kerap disapa Iyus tersebut menyatakan kendaraan bermotor yang terendam banjir perlu dilap dahulu bagian businya sampai benar-benar kering.
Astra Honda Motor menambahkan jika kendaraan motor masih belum bisa menyala, pengendara perlu memeriksa bagian bak engkol, bak kopling, blok silinder, kepala silinder, karburator, dan oli.
Langkah terakhir yang perlu diperiksa adalah bagian knalpot dan rem. Bagian knalpot penting diperiksa karena jika kemasukan air, knalpot tidak dapat membuang gas sisa pembakaran mesin.
Selanjutnya, untuk rem cakram cukup dilap saja. Sedangkan, rem tromol perlu diperiksa kampasnya agar tidak menggembung dan mengeras.
Tips Aman Berkendara Saat Melewati Genangan Air Tinggi
Memasuki musim penghujan, pengguna kendaraan tentunya perlu siap untuk menghadapi genangan air yang cukup tinggi, baik akibat hujan deras maupun saluran pembuangan air yang buruk.
Tidak jarang pengguna motor atau mobil mengalami mati mesin ketika tengah menghadang genangan air. Lantas, mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Setiap kendaraan pasti memiliki air intake (saluran udara) dan knalpot. Saat menghadapi genangan air, terkadang pengguna kendaraan tidak sadar ketika tinggi genangan air tersebut sudah sejajar atau bahkan lebih tinggi dari saluran udara tersebut.
Alhasil, air dapat masuk ke dalam filter udara dan masuk ke ruang mesin. Kondisi tersebut berakibat pada mesin kendaraan menjadi tidak dapat dihidupkan atau mogok.
Untuk mengantisipasi mesin kendaraan tidak mati saat menghadang genangan air, dikutip dari berbagai sumber terdapat beberapa hal yang perlu diketahui agar terhindar dari kerusakan saat menghadapi genangan air.
1. Trotoar Jati Patokan
Pertama, pengguna kendaraan perlu mengetahui dimana lokasi air intake kendaraannya. Setiap kendaraan tentu memiliki lokasi air intake yang bervariasi.
Trotoar dapat dijadikan sebagai patokan untuk melihat kedalaman air. Tinggi trotoar sendiri umumnya sekitar 30 cm. Genangan air yang tingginya sekitar setengah dari tinggi trotoar cukup aman untuk dilalui.
Salah satu kendaraan yang paling sering dijumpai mengalami mogok ketika banjir adalah motor skutik (skuter matik). Motor skutik relatif rawan mogok karena posisi air intakenya cukup rendah.
Untuk motor skutik, batas aman untuk melalui genangan air adalah tidak melebihi bagian bawah knalpot.
2. Jaga Torsi Mesin Tetap Rendah
Kedua, jaga putaran mesin dan kecepatan agar tetap rendah. Putaran mesin atau kecepatan tinggi justru memperbesar daya hisap udara dari mesin sehingga meningkatkan kemungkinan air masuk ke dalam mesin.
Saat melintasi genangan air, kendaraan akan menabrak air dan menciptakan gelombang. Maka, yang dapat kita lakukan adalah menjaga kecepatan kita dengan kendaraan di depan tetap sama. Dengan demikian, genangan yang kita lalui akan menjadi lebih dangkal.
(yum/yum)