Setelah menyembelih hewan kurban di Hari Raya Idul Adha biasanya orang-orang punya tradisi untuk masak aneka santapan daging. Salah satu yang jadi favorit yakni membuat sate.
Tak heran jika tusuk sate dan arang akan banyak diburu untuk kegiatan bakar sate ini. Setelah itu sampah tusuk sate pun berserakan setelah daging yang sebelumnya ditusuk sudah beralih ke dalam perut.
Namun banyak yang mengaikan perihal sampah tusuk sate ini. Biasanya tusuk sate dibuang begitu saja. Padahal tusuk sate itu bisa jadi berbahaya bagi pengangkut sampah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sering ada kejadian petugas kebersihan terluka akibat terkena tusuk sate hingga tetanus dan meninggal dunia. Dikutip dari unggahan Instagram organisasi pecinta lingkungan Yayasan Putra Pajajaran Bandung @ypbbbandung dijelaskan jika juka tusuk, terutama yang disebabkan oleh sampah tusuk sate berpotensi tinggi menimbulkan suatu penyakit yang disebut Tetanus.
Penyakit Tetanus adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Clostridium Tetani, yang melepaskan toksin atau zat beracun kedalam darah. Sisa daging pada tusuk sate adalah sebagai perantara masuknya kuman ini ke dalam tubuh.
Clostridium Tetani adalah bakteri yang biasanya sering terdapat ditanah ataupun kotoran hewan. Bakteri ini senang hidup pada luka yang tertutup. Setelah bakteri ini masuk kedalam tubuh, gejala penyakit bisa muncul dalam 2-50 hari.
Jadi, jangan lagi tak acuh soal sampah tusuk sate ini. Kamu bisa menjadi contoh bagi orang-orang di sekitarmu, bagaimana seharusnnya sampah tusuk sate seharusnya dibuang.
Berikut ini cara membuang sampah tusuk sate yang baik dan benar agar tidak membahayakan bagi banyak orang :
1. Pisahkan tusuk sate
Satukan sampah tusuk sate bekas menjadi satu. Kemudian bungkus kumpulan sampah tusuk sate itu menjadi satu dengan menggunakan kertas atau pembungkus lainnya. Lebih baik jika kamu patahkan atau gunting bagian yang runcing agar tidak melukai petugas sampah.
Kemudian beri tulisan 'tusuk sate' pada bagian luar pembungkusnya. Ini dilakukan agar petugas kebersihan atau pemulung tidak membongkar kembali bungkusan bekas tusuk sate itu kemudian mencampurnya dengan sampah lain.
![]() |
2. Menguburnya
Jika di sekitar rumahmu ada lahan kosong, kamu bisa menguburkan sampah tusuk sate itu. Jika mau menguburnya, kamu tidak perlu membungkusnya. Hanya tinggal menggali hingga cukup dalam, lalu masukkan sampah tusuk sate dan menguburnya kembali dengan tanah. Cara ini akan membuat tusuk sate lama kelamaan akan terurai dengan sendiri dan tidak membahayakan orang lain.
3. Manfaatkan kembali
Meskipun cara ini tidak populer, namun tusuk sate sebenarnya bisa digunakan ulang. Kamu hanya perlu mencucinya dengan bersih, merebusnya kemudian mengeringkannya kembali. Saat akan membuat sate akan makanan lain dengan tusuk sate, kamu bisa menggunakannya kembali.
Atau kamu bisa gunakan tusuk sate bekas menjadi berbagai kerajinan.
Bagaimana, apa kamu punya cara lain untuk membuang tusuk sate yang baik?
(tya/tey)