Hasil Pembangunan ACT di MTs Persis Tasik Menyisakan Kekecewaan

Hasil Pembangunan ACT di MTs Persis Tasik Menyisakan Kekecewaan

Faizal Amiruddin - detikJabar
Selasa, 05 Jul 2022 14:22 WIB
Hasil pembangunan MTs Persis di Tasikmalaya
Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar
Tasik - Hasil pembangunan lapangan basket, laboratorium komputer dan perpustakaan yang dilaksanakan yayasan aksi cepat tanggap (ACT) di madrasah tsanawiyah (MTs) Persatuan Islam (Persis) Tanjungsari Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya menyisakan banyak catatan kekecewaan.

Pembangunan yang merupakan amanah dari perusahaan pesawat Boeing untuk korban Lion Air pada tahun 2018 atas nama Vivian Hasna Afifa itu dinilai tak sesuai standar kelayakan.

Selasa (5/7/2022) detikJabar menyambangi sekolah yang terletak di kawasan pedesaan yang rawan banjir tersebut.

Tiga item pembangunan itu dibangun berdekatan. Ruang laboratorium dan perpustakaan berdampingan, sementara sebuah lapang olahraga berada di depan ruangan tersebut.

Jika merujuk pada rencana pembangunan, tanah lapang ini seharusnya lapang bola basket. Namun dimensi lapang basket tak sesuai standar, dua keranjang bola dipasang di bentang lebar lapang. Sementara di bentang panjang terpasang gawang bola sepak. Bentuk keranjang bola pun berbeda dengan kontruksi keranjang bola basket pada umumnya, pun demikian dengan papan pantulnya.

Yang tak kalah mencuri perhatian adalah lantai lapang yang tidak rata dan rapi. Pantulan bola dipastikan tidak akan maksimal atau presisi. Apalagi di bagian tengah lapang, terlihat sambungan yang menandakan hamparan tembok lapang tak dibangun bersamaan.

Dua orang pekerja bangunan yang sedang bekerja di sekolah itu membenarkan bahwa lapang dibangun dua kali atau separuh-separuh. "Itu bisa dilihat bekas sambungannya menonjol, di tengah itu," kata salah seorang pekerja.

Hasil pembangunan MTs Persis di TasikmalayaHasil pembangunan MTs Persis di Tasikmalaya Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar

Tukang bangunan yang tak mau menyebutkan namanya itu juga menyayangkan tinggi dari plafon ke lantai bangunan laboratorium dan perpustakaan yang menurutnya terlalu pendek, tidak memadai untuk ruangan yang ditempati banyak siswa.

"Ini mah mirip bangunan kontrakan, kalau untuk kelas, karena ditempati oleh belasan atau puluhan siswa idealnya tidak kurang dari 3,5 meter. Kalau pendek begini pengap," kata pekerja tersebut.

Dia bahkan mengambil meteran untuk memastikan taksirannya. Hasilnya benar, atap ruangan dan lantai tak sampai 3 meter. Bahkan atap di luar lebih pendek. Beberapa profil gipsum yang menghiasi sudut plafon sudah terlepas.

Hasil pembangunan MTs Persis di TasikmalayaHasil pembangunan MTs Persis di Tasikmalaya Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar

"Kami berterima kasih kepada Boeing atas bantuan ini, secara umum bantuan yang kami terima telah memberikan manfaat bagi siswa kami," kata pimpinan pesantren Persis 42 Sukaresik Dede Reviana, Selasa (5/7/2022).

Namun demikian dia tak memungkiri bahwa hasil pembangunan yang dilaksanakan ACT sebagai implementator tidak sesuai harapan. "Tapi memang ada beberapa kekecewaan berkaitan dengan proses dan hasil pembangunan itu, berkaitan dengan konstruksinya," kata Dede.

ACT Minta Maaf

Presiden Yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar meminta maaf kepada publik terkait riuh yang berkaitan isu gaji fantastis petinggi lembaga nirlaba tersebut seiring dengan pemberitaan di majalan Tempo.

"Permohonan maaf yang luar biasa sebesar-besarnya kepada masyarakat mungkin beberapa masyarakat kurang nyaman terhadap pemberitaan yang terjadi saat ini," kata Ibnu Khajar dalam konferensi pers yang digelar di kantor ACT, Jakarta Selatan dikutip dari detikNews, Senin (4/7/2022).

Ia menjelaskan ACT merupakan lembaga kemanusiaan yang telah resmi terdaftar di Kementerian Sosial dan bukan lembaga amil zakat. Kiprah ACT tak hanya di dalam negeri, namun juga 47 lebih negara lainnya.

"Supaya ini menjadi kebanggaan bangsa ini. Memiliki entitas sumber daya mewakili bangsa ini mendistribusikan bantuan ke banyak negara. Aksi Cepat Tanggap menjadi penyalur bantuan kebaikan dermawan, sebagai lembaga kemanusiaan yang dipercayai masyarakat melalui program kemanusiaan, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan juga emergency. Ini perlu kami sampaikan di awal," katanya. (yum/yum)



Hide Ads