Pesan Pilu TKW Sukabumi yang Diduga Dianiaya Majikan di Qatar

Pesan Pilu TKW Sukabumi yang Diduga Dianiaya Majikan di Qatar

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 30 Jun 2022 12:55 WIB
Ibu dari TKW di Sukabumi yang diduga dianiaya majikan di Qatar
Ibu dari TKW di Sukabumi yang diduga dianiaya majikan di Qatar (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Lilis Mardiani (50) ibunda TKW asal Sukabumi berinisial RK (36) menatap lekat-lekat foto putrinya. Ia juga memperhatikan pasport milik putri sulungnya itu.

Tubuhnya sedikit terguncang, air mata perlahan meleleh di wajah perempuan setengah abad itu. Ia menceritakan kepiluan putrinya yang mengalami penganiayaan di Qatar. Satu yang membuatnya pilu, RK menitip pesan ketika tidak ada kabar artinya dia sudah meninggal dunia.

"Kalau enggak ada kabar, kalau enggak di perusahaan berarti dia meninggal itu yang membuat saya sedih. Kata putri saya itu majikannya sudah mengancam. Jangan macam-macam katanya," ucap Lilis saat ditemui detikJabar di kediamannya, Kamis (30/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Lilis, putrinya itu lebih banyak menceritakan nasibnya kepada adiknya yang bungsu. Melalui aplikasi perpesanan, RK kerap mengirim foto-foto penganiayaan yang dia alami selama bekerja di negara Timur Tengah itu.

"Pernah sekali memperihatkan mulutnya yang berdarah kalau ke saya dia enggak bilang banyak. Hanya lihatin luka-lukanya saja. Saya dengar dari adiknya saja katanya disetrika," ujar Lilis.

ADVERTISEMENT

Lilis membenarkan, RK adalah tulang punggung keluarga. Membiaya kehidupan tidak hanya dua anaknya tapi juga seluruh keluarga. RK sendiri sudah beberapa kali berangkat ke Timur Tengah.

"Sudah tiga kali berangkat, selalu kirim uang tapi yang sekarang memang kalau masalah uang lancar hanya majikannya berbeda. Hampir setiap saat yang anak saya keluhkan itu soal luka dan sakit," ucap Lilis.

Kasus yang menimpa RK sempat diviralkan sang adik Ria Puji Astusi (30). Pihak RW juga mengecek kebenaran informasi tersebut.

"Malam-malam melihat di medsos ternyata memang warga saya, RW 08. Langsung kaget, pagi tadi langsung ke sini, nama RK ini memang belum masuk RW 08, ibunya saya kenal," kata Iroh Rohayati, ketua RW 08.

Iroh mengaku sudah mengumpulkan informasi dari keluarga RK. Dia juga akan melaporkan hal itu ke pihak kelurahan dan kecamatan.

"Kita mau lewat jalur pemerintahan, kelurahan dan kecamatan nanti kan ada babinsa bhabinkantibmas mau laporan dulu nanti semua pihak membantu. Harapan saya RK bisa pulang dengan selamat dengan badan sehat. Hanya itu," ucapnya.




(sya/dir)


Hide Ads