Seorang perempuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kota Sukabumi, Dedeh Kurniasih (35) meninggal di negeri Jiran, Malaysia. Sayangnya, hampir tiga pekan ini, jasadnya masih belum dipulangkan ke kampung halaman.
Kabar itu sudah sampai ke KBRI, Dinas Tenaga Kerja Kota Sukabumi hingga ke BP2MI. Bahkan pemerintah sempat menjanjikan akan memulangkan jasad Dedeh Kurniasih, namun sampai hari ini jadwal kepulangannya dari KBRI tak kunjung diterima.
"Belum ada kabar terbaru. Regulasi ke KBRI agak sulit karena banyak aduan dari daerah lain juga," kata Pengantar Kerja Ahli Muda Dinas Ketenagakerjaan Kota Sukabumi Melani Fiyra Rizkianty melalui pesan singkatnya kepada detikJabar, Kamis (30/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia tidak menjelaskan lebih lanjut terkait regulasi yang dimaksud. Yang jelas, kasus serupa juga terjadi di daerah lain dan menjadi salah satu faktor kelambatan kepulangan jenazah pekerja migran asal Sukabumi ini.
Assosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) selaku serikat pekerja migran yang mendampingi pihak keluarga mendesak agar pemerintah daerah bertindak cepat. Pihaknya menilai, hak perlindungan warga seharusnya difasilitasi oleh negara. Bukan lagi melihat prosedural atau non prosedural.
"Ya memang kita paham, ini jenazah menurut informasi di sananya kerja dari luar majikan makanya memang agak terkendala. Tapi ini menyangkut kewarganegaraan dan PMI yang dimana mereka mendapatkan hak dan perlindungan jadi pemerintah harus bisa memapasiltasi atas kepulangan jenazah tersebut," kata Ketua DPC Astakira Pembaharuan Cianjur Ali Hildan.
"Pemerintah daerah harus lebih proaktif dan lebih respons terlebih kasus ini. Sesuai UU no 18 tahun 2017 tentang pelindungan pekerja migran Indonesia, yang dimana mereka mendapatkan 3 jaminan hukum, sosial dan ekonomi. Jadi tidak lagi melihat legal atau ilegal, terlebih kemanusiaan," tutur dia menambahkan.
Sekedar informasi, Dedeh berangkat ke negeri Jiran pada 2014 lalu. Kemudian dua bulan yang lalu ia sakit dan berencana pulang pada hari kematiannya.
Ia dinyatakan meninggal dunia pada pukul 05.00 waktu setempat dan dilarikan ke rumah sakit. Pihak keluarga mengaku terkendala biaya untuk mengurus kepulangan jenazah hingga akhirnya meminta bantuan ke pemerintah daerah.
(dir/dir)