Gowes Lama-lama Bisa Picu Mr P Loyo? Pakar Beberkan Faktanya

Gowes Lama-lama Bisa Picu Mr P Loyo? Pakar Beberkan Faktanya

Tim detikHealth - detikJabar
Kamis, 23 Jun 2022 18:30 WIB
Man taking a picture of his penis with a smart-phone. A so-called dick pic
Ilustrasi gangguan alat reproduksi (Foto: iStock)
Bandung -

Tren bersepeda meningkat pesat belakangan ini, terutama saat pandemi COVID-19 merebak. Kendati demikian, di balik asyiknya gowes ada isu kesehatan yang harus diperhatikan, khususnya pria.

Salah satu isu kesehatan yang menjadi kontroversi adalah kaitan bersepeda dengan dengan disfungsi ereksi, bagaimana kata pakar ?

Dikutip dari detikHealth, Konsultan andrologi-urologi dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, dr Widi Atmoko SpU(K) menyebut bahwa isu tersebut masih menjadi pembahasan yang kontroversial di kalangan akademisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, apabila seseorang terlalu lama bersepeda terlalu lama, misal lebih dari tiga atau empat jam kemungkinan potensi risiko terjadinya disfungsi ereksi bisa saja muncul.

"Kalau gowes secara penelitian masih kontroversial, tapi yang kesimpulan mungkin secara general bisa kita katakan pada yang suka hobi goes, satu durasi lama saat gowes. Semakin lama durasi,misalnya lebih dari 3 jam - 4 jam itu meningkatkan faktor risiko terjadinya gangguan ereksi. Kenapa nanti di daerah bawah skrotum itu banyak sekali pembuluh darah dan juga saraf yang mengalir ke daerah penis," ucapnya saat webinar virtual, Rabu (23/6/2022).

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu sejumlah faktor seperti posisi, ketinggian, dan juga tipe sadel sepeda perlu diatur sedemikian mungkin untuk menyesuaikan postur tubuh. Tujuannya, agar potensi terjadinya disfungsi ereksi akibat pembuluh darah yang tertindih.

Selain disfungsi ereksi, seseorang yang terlalu lama bersepeda tanpa memperhatikan ergonomi bersepeda yang tepat juga berisiko mengalami gangguan tulang punggung.

"Kedua nanti juga kaitannya faktor-faktor misalnya posisi sadelnya bagaimana, ketinggian sadelnya bagaimana, tipe sadelnya bagaimana. Jadi, ujung-ujungnya nanti diperlukan juga namanya bike fitting ya," kata dr Widi.

"Karena sepeda itu kalau kita maksain sepeda yang ukurannya bukan buat kita itu bisa nggak cuma masalah ereksi, tapi segala macam. Nanti masalah tulang punggung itu juga bisa jadi faktor risiko," katanya.

(yum/yum)


Hide Ads