Jabar Hari Ini: Terungkapnya Pembunuh 2 Wanita di Ujunggenteng Sukabumi

Jabar Hari Ini: Terungkapnya Pembunuh 2 Wanita di Ujunggenteng Sukabumi

Sudirman Wamad - detikJabar
Rabu, 22 Jun 2022 22:00 WIB
Tampang SS (51) nelayan sadis yang membunuh dua wanita, yang merupakan bos kafe dan pemandu lagu
Tampang SS (51) nelayan sadis yang membunuh dua wanita, yang merupakan bos kafe dan pemandu lagu. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jabar hari ini, Rabu (22/6/2022). Dari mulai penangkapan pembunuh dua wanita di Ujunggenteng Sukabumi hingga heboh harimau di Pangandaran.

Berikut rangkuman lima peristiwa yang menggemparkan publik di Jabar hari ini:

Pembunuh Sadis di Ujunggenteng Ditangkap

Pelaku pembunuh Aisyah (54) (A) dan Adelia alias Adel (18) (Ad) akhirnya dibekuk polisi, pelaku diketahui berinisial SS (51) seorang nelayan. Pelaku ditangkap di sebuah gubuk tidak jauh dari Dermaga Palabuhanratu, pagi tadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah mengatakan korban Aisyah adalah pemilik Kafe Sinar Laut. Sedangkan korban Adel adalah pemandu lagu yang bekerja di kafe milik Aisyah di Kampung Kelapa Condong, Desa Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap. Pelaku SS sendiri warga Badak Putih, Kecamatan Palabuhanratu.

"Kita berhasil mengungkap sekaligus menangkap pelaku kasus pembunuhan di kafe Sinar Laut, yang mana dua orang meninggal dunia pemilik cafe dan pemandu lagu. Pelaku sudah kami amankan inisial SS pekerjaan nelayan," kata Dedy didampingi Kasatreskrim AKP I Putu Asti Hermawan, Rabu (22/6/2022).

ADVERTISEMENT

Dedy mengungkap, pelaku menghabisi korban dengan menggunakan pisau dapur yang sengaja dibawa di bagasi motornya. Ia pertama kali menyerang korban Adel dengan beberapa tusukan kemudian menyerang korban Aisyah.

"Pelaku ini merasa kesal karena korban Adel tidak mau melayani pelaku, sehingga dia keluar dan mengambil pisau yang ada di jok motornya. Setelah itu dia menghampiri koban di kamar dan langsung menusuk bagian punggung. Pada saat kejadian korban Aisyah melihat kejadian tersebut dan berteriak meminta tolong dikarenakan pelaku panik dan pelaku menyerang Aisyah juga," ucap Dedy.

Kasatreskrim AKP I Putu Asti Hermawan mengatakan pagi tadi pelaku ditangkap saat bersembunyi di sebuah gubuk di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) are Dermaga Palabuhanratu.

"Pelaku kami amankan tadi pagi di tempat persembunyiannya di sebuah gubuk di Tempat pelelangan ikan (TPI). Sedang tiduran, dia sedang bersembunyi usai melakukan aksinya di lokasi kejadian," kata Putu.

Diberitakan, mayat dua perempuan ditemukan warga di Kampung Katapang Condong, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Satu mayat ditemukan terapung di perairan Ujunggenteng, sementara lainnya ditemukan tergeletak di pinggir pantai.

Informasi dihimpun, mayat pertama ditemukan nelayan di perairan. Korban mengambang dengan posisi telungkup, mayat itu langsung dikenali, perempuan inisial A yang diketahui sebagai pemilik kafe di pesisir pantai.

"Pagi tadi sekitar jam 05.00 WIB, ditelepon nelayan katanya pak ketua ada mayat. Saya langsung minta untuk dievakuasi, nelayan tetap di lokasi. Sekitar jam 06.00 WIB, saya pakai perahu untuk evakuasi mayat perempuan itu," kata AsepJeka, ketua kerukunan nelayan setempat kepadadetikJabar, Senin (20/6/2022).

Pimpinan Ponpes Perkosa Santri

Pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Subang tega memperkosa ABG yang juga merupakan muridnya. Aksi bejat pelaku kepada korban dilakukan 10 kali lebih.

Pelaku diketahui berinisial DAN (45). Pria beruban itu merupakan pimpinan Ponpes yang berada di Kabupaten Subang. Selain pimpinan Ponpes, pelaku juga tercatat sebagai tenaga pendidik dan PNS di Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Subang.

Kapolres Subang AKBP Sumarni menuturkan pelaku diketahui sudah melakoni aksi bejatnya selama satu tahun terakhir. Selama waktu itu, sudah 10 kali pelaku berbuat bejat kepada korban.

"Perbuatan sudah dilakukan sebanyak lebih dari 10 kali sejak dari bulan Desember 2020 sampai dengan tanggal 7 Desember 2021," ujar Sumarni di Mapolres Subang, Rabu (22/6/2022).

Kasus ini terungkap usai orang tua korban mendapati adanya surat. Dalam surat itu, kata Sumarni, korban menuliskan perbuatan pelaku kepada korban.

Sepucuk surat itu mengungkap aksi bejat yang dilakukan oleh pelaku. Polisi kemudian bergerak dan mengamankan pelaku.

"Pelaku kami amankan sejak 10 Juni 2022, di rumahnya, tanpa ada perlawanan, dan mengakui perbuatannya," kata Sumarni.

Dari hasil pengembangan, polisi berhasil mengamankan barang bukti di antaranya, beberapa pakaian hingga pakaian dalam milik korban maupun pelaku.

Atas perbuatannya tersebut, pelaku diancam dengan pasal 41 ayat 1 Jo pasal 26 d atau pasal 41 ayat 2 atau pasal 81 ayat 3 atau pasal 82 ayat 1 Jo pasal 26 e atau ayat 82 ayat 2 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak Jo Undang-undang Nomor 17 Tahun 2016 dengan ancaman pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun serta denda Rp. 5 Miliar.

Anggaran Rp 2,2 M Ruang Bupati-Wabup Bandung

Pemkab Bandung dikabarkan melakukan pengadaan untuk interior ruang kerja bupati dan wakil bupati. Anggaran yang disiapkan mencapai Rp 2,2 miliar.

Dilihat detikJabar dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Bandung, Rabu (22/6/2022), pengadaan tersebut tertulis dengan kode tender 7125093. Bahkan terlihat nama tender tersebut tertulis untuk Interior Ruang Kerja Bupati dan Wakil Bupati.

Dari laman tersebut tertulis satuan kerja yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang. Dengan jenis pengadaan untuk pekerjaan konstruksi.

Lelang tersebut sempat mengalami gagal tender pada 11 Mei 2022. Namun dalam point selanjutnya terlihat tender tersebut telah tertulis tender telah selesai pada 17 Mei 2022.

Pada pengadaan tersebut terdapat 91 peserta lelang. Namun terlihat 3 perusahaan yang terpilih, yakni CV Dimensi Faza, CV Kurniawan Putra, dan Bina Darma.

Dari ketiga perusahaan tersebut, melakukan penawaran yang berbeda-beda, CV Dimensi Faza sebesar Rp1.820.646.408, kemudian CV Kurniawan Putra melakukan penawaran sebesar Rp2.157.403.282, dan Bina Darma menawarkan Rp.1.979.435.142.

Dalam lelang tersebut yang memenangkan tender adalah CV Dimensi Faza. Namun perusahaan itu tidak bisa membuktikan pengalaman pekerjaan di bidang Konstruksi Bangunan Gedung yang di upload dalam dokumen penawaran/dashboard SPSE. Dengan itu CV Dimensi Faza dinyatakan gugur.

Karena perusahaan itu gagal, akhirnya proses lelang jatuh ke Bina Darma. Perusahaan dipilih karena memberi penawaran terendah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umur dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung Zeis Zultaqawa membenarkan pengadaan tersebut telah dilakukan. Menurutnya renovasi tersebut dilakukan dikarenakan sejumlah interior yang ada sudah termakan usia.

"Dari pertama berdiri, kantor KDH (Kepala Daerah)/WKDH (Wakil Kepala Daerah) belum pernah sama sekali diperbaiki. Jadi sudah sewajarnya jika ruangan yang berdiri lebih dari 30 tahun ini direnovasi," ujar Zeis saat ditemui di Ruang Kerjanya, Soreang, Rabu (22/6/2022).

Dia menambahkan Kantor Bupati dan Wakil Bupati (Wabup) yang berlokasi di Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bandung Berdiri sejak tahun 1992 silam. Sejak saat itu belum pernah dilakukan renovasi.

"Kantor Bupati dan Wabup saat ini direnovasi untuk pertama kalinya," ujarnya.

Pasien Subvarian Omicron Terus Bertambah

Jumlah pasien positif COVID-19 subvarian Omicron yakni BA.4 dan BA.5 di Jabar bertambah. Dari 12 kasus sebelumnya, saat ini total pasien subvarian itu mencapai 17 kasus.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan pasien yang terkonfirmasi positif subvarian BA.4 dan BA.5 itu terdeteksi di beberapa daerah, di antaranya Kota Cimahi dan dan Depok.

"Jadi yang terkonfirmasi subvarian baru itu 17 (kasus) kurang lebih. Sisanya masih Omicron yang lama," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung Rabu (22/6/2022).

Ridwan Kamil mengatakan saat ini penambahan kasus COVID-19 varian Omicron mayoritas terjadi di lima daerah, yakni Kota Bandung, Kota Depok, Kota Bekasi, Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Ia menjelaskan kondisi demikian dipengaruhi oleh jarak yang dekat antara wilayah Bodebek dengan DKI Jakarta.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengaku hingga hari ini penanganan COVID-19 di Jabar masih terkendali.

"Masih dalam rentang kendali, RS sudah diangka satu persenan (hospitalisasi atau perawatan di rumah sakit), masih baik," kata Kang Emil.

Menurut Kang Emil, tingkat fatalitas subvarian BA.4 dan BA.5 tak sebahaya varian sebelumnya. Bahkan, diakui Kang Emil, nyaris tak ada fatalitas.

"Jabar yang meninggal karenaCOVID-19 itu 15 ribuan. Dari penduduk 50 juta. Jateng dan Jatim 30 ribuan (meninggal dunia), jadi orang Jabar jika diperbandingkanfatalitasnya, rata-ratakomorbidnya sedikit. Lebih sehat, meski jumlah kasus konfirmasi banyak," kata Kang Emil.

Heboh Harimau di Pangandaran

Dua harimau dikabarkan muncul di kawasan Pangandaran. BBKSDA Jabar memastikan kabar tersebut hoaks.

Kemunculan dua harimau itu tersebar melalui aplikasi perpesanan. Dalam pesan itu menampilkan sebuah video yang menunjukan kemunculan dua harimau.

"Berkeliaran di daerah Copodol caket Cikadu palih wetan terusanna ka Pepedan Desa Cintaratu, Kec Parigi, Pangandaran. Perlu konfirmasi keberadaannya, spesies dan jenis kelaminnya," tulis pesan berantai yang dilihat dalam sebuah video yang disebar Instagram @bbksda_jabar.

Dilihat dari postingan tersebut, dua ekor harimau sedang berjalan dengan kondisi yang dipenuhi lumpur.

"Belakangan ini beredar broadcast WA, adanya harimau di Pangandaran... berita ini tidak benar ya, Alias hoax. Stop sebar berita hoax, dapat terancam Pasal 28 ayat 1 UU ITE," tulis caption postingan tersebut.

Kasubag Data Evaluasi Pelaporan dan Kehumasan BBKSD Jawa Barat Halu Uleo mengatakan, jika video yang tersebar tersebut berasal dari film di India.

"Itu film dari India, dipotong terus di WhatsApp ditulisin seperti yang ada di video yang kita upload," kata Halu dikonfirmasi detikJabar, Rabu (22/6/2022).

Halu menyebut, postingan yang diunggah di Instagram @bbksda_jabar, sebagai klarifikasi kepada masyarakat luas

"Itu buat resah, sehingga kita luruskan bahawa informasi itu tidak benar dan hoaks, kita sampaikan supaya masyarakat tidak panik dan itu dikroscek petugas di wilayah memang tidak ada," tegasnya.

Tak hanya di Pangandaran, video serupa sempat viral di Aceh, namun dengan narasi yang berbeda.

"Video yang di Aceh juga sama ambil video itu juga, tapi beritanya konflik dengan manusia. Konflik memang ada, tapi videonya bukan itu," ujarnya.

Halaman 2 dari 5


Simak Video "Video: Kebakaran Sukahaji Bandung, Pedagang Kayu Ada yang Rugi Sampai Rp 150 Juta"
[Gambas:Video 20detik]
(sud/ors)


Hide Ads