Menelusuri Jejak Kereta Api Pasir Galunggung Tasikmalaya

Menelusuri Jejak Kereta Api Pasir Galunggung Tasikmalaya

Faizal Amiruddin - detikJabar
Minggu, 19 Jun 2022 10:01 WIB
Terowongan KA di Sukaratu Tasikmalaya bekas jalir KA pengangkut pasir Galunggung.
Terowongan KA di Sukaratu Tasikmalaya bekas jalir KA pengangkut pasir Galunggung. (Foto: Faizal Amiruddin)
Tasikmalaya - Gunung Galunggung Tasikmalaya memiliki kontribusi besar bagi pembangunan infrastruktur di ibukota Jakarta dan kota lainnya. Jutaan kubik pasir Galunggung dikeruk untuk menjadi bahan pembangunan.

Salah satu bukti kontribusi gunung Galunggung berjasa bagi pembangunan kota-kota besar adalah jejak jalur kereta api (KA) pengangkut pasir Galunggung.

Pembangunan jalur kereta api ini dilalukan setelah pada April 1982 gunung Galunggung erupsi. Di balik musibah besar itu ada berkah yaitu melimpahnya material pasir gunung.

Pasir Galunggung sendiri dikenal memiliki kualitas yang bagus untuk pasir campuran beton.

Sekitar tahun 1983 pemerintah orde baru memanfaatkan pasir itu untuk dibawa ke Jakarta. Untuk moda transportasi pengakutannya dibangun jalur kereta api.

Jalur kereta api sepanjang kurang lebih 8 kilometer itu dimulai dari Kampung Pirusa Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Pemerintah membangun stasiun kereta api di kampung Pirusa itu, sehingga dikenal dengan sebutan stasiun Pirusa.

Dari stasiun Pirusa ini jalur rel KA membentang membelah wilayah Kecamatan Sukaratu dan Indihiang. "Membentang dari dari Sukaratu sampai ke daerah Cibungkul Indihiang, nah di Cibungkul jalur kereta api pasir Galunggung ini lalu masuk ke jalur utama kereta api lintas selatan," kata Feri (48) warga Cibungkul Indihiang, Jumat (17/6/2022).

DetikJabar mencoba melakukan penelusuran jejak rel kereta api pasir Galunggung ini. Namun kondisi jalur sudah berubah. Besi bentangan rel tidak ada, sebagian besar juga telah menjadi pemukiman warga.

"Stasiunnya di Sukaratu, stasiun Pirusa namanya. Jalurnya sudah tak ada tapi sinyalnya masih ada," kata Bambang petugas di stasiun KA Indihiang Tasikmalaya.

Dia mengatakan stasiun Indihiang tak memiliki dokumentasi atau catatan mengenai jalur KA pasir Galunggung itu. "Disini tak ada (dokumentasi), mungkin dibawa ke Bandung," Bambang.

Namun demikian jejak paling kentara dari jalur KA pasir Galunggung adalah terowongan yang terletak di Kampung Sindanggalih Desa Sukagalih Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya. Terowongan ini kerap dilalui oleh wisatawan yang hendak menuju objek wisata Cipanas Galunggung.

Terowongan ini juga kerap menjadi pemicu munculnya harapan dari wisatawan agar jalur kereta api ini diaktivasi kembali. "Sepertinya bagus jika menuju gunung Galunggung naik kereta api," kata Irman Sukmana, wisatawan yang hendak camping di Pasir Datar Galunggung. Meski demikian Irman mengakui tak mudah bagi pemerintah mengaktifkan kembali jalur KA tersebut. "Ya pasti tak mudah membangun jalur KA, biaya besar. Boro-boro bangun rel kereta, kondisi jalan menuju Galunggung rusak saja dibiarkan bertahun-tahun tak diperbaiki," kata Irman.


(tey/tya)


Hide Ads