.webp)
Objek wisata gunung Galunggung Kabupaten Tasikmalaya identik dengan pemandian air panas yang dikenal dengan sebutan Cipanas Galunggung.
Namun selain itu ada pilihan wahana lain bagi wisatawan yang ingin berendam air panas alami dari gunung berapi ini, kolam pemandian Citiis yang berada di Desa/Kecamatan Padakembang Kabupaten Tasikmalaya.
Meski namanya Citiis yang dalam bahasa Indonesia berarti air dingin, namun pemandian ini menyuguhkan kolam pemandian air panas yang dialirkan langsung dari sumber air panas gunung Galunggung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pemandian air panas, di kawasan wisata ini juga terdapat camping ground atau tempat kemping yang terletak di sebelah atas pemandian. Disamping itu terdapat pula jalur hiking atau penjelajahan gunung menyusuri sungai dan sumber air panas.
Untuk menuju lokasi wisata Citiis Galunggung, dari kawasan Kubang Eceng Desa Padakembang jalur utama jalan Ciawi - Singaparna, belok ke arah barat menyusuri perkampungan warga.
Jarak dari jalan utama Ciawi - Singaparna menuju Citiis sekitar 5 kilometer, melewati pemukiman warga dengan kondisi jalan yang rusak. Warga setempat sendiri berharap dukungan pemerintah agar jalan akses menuju Citiis ini diperbaiki.
"Wisata Citiis itu sudah beroperasi beberapa tahun dan sudah menunjukan potensinya, terbukti setiap akhir pekan ramai wisatawan, tapi Pemda tak memberikan dukungan. Minimal jalannya atuh diperbaiki," kata Adung warga Padakembang, Minggu (5/6/2022).
Sekitar dua kilometer menuju Citiis, dimensi jalan mengecil hanya cukup satu mobil dan kontur mulai menanjak. Namun wisatawan tak usah khawatir, karena pihak pengelola memisahkan jalur kendaraan datang dan pulang, sehingga potensi berpapasan di jalan sempit itu bisa dihindari.
Tiket masuk di objek wisata Citiis ini terjangkau. Satu orang dikenakan tarif Rp 5 ribu, sementara parkir sepeda motor Rp 2 ribu dan mobil Rp 5 ribu.
"Murah meriah, yang penting anak-anak bisa senang berenang di air panas," kata Yusep Holis wisatawan asal Kota Tasikmalaya. Yusep yang membawa serta keluarga dan saudaranya, sengaja membawa bekal dari rumah. Sehingga di bawah rimbun pepohonan mereka menggelar tikar dan botram alias makan bersama.
"Warung-warung juga menawarkan nasi liwet, tapi saya memilih membawa bekal dari rumah. Lebih hemat dan nikmat, karena berkumpul bersama keluarga," kata Yusep.
Penataan objek wisata Citiis yang dikelola oleh pemerintah desa setempat juga cukup bagus. Warung-warung ditempatkan di atas bukit, sementara di bagian lainnya ditempatkan gazebo-gazebo. Kolam renang atau kolam rendam ada dua, satu untuk dewasa dan satu lagi untuk anak-anak. "Ya lumayan lah jadi wisata alternatif, tidak selalu Cipanas, tapi ada juga Citiis," kata Yusep.
(tey/tya)
