Hasil penelitian terhadap sampel bulu yang diduga harimau Jawa yang dilihat warga di wilayah Kecamatan Surade oleh pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ditunggu oleh masyarakat.
Diketahui, BKSDA Jawa Barat sebelumnya menyerahkan hasil sampel tersebut usai melakukan pengecekan lapangan dan bertemu dengan saksi pada awal tahun 2022. Penampakan spesies diduga Harimau Jawa itu sendiri dilihat warga pada tahun 2019.
"Harapan kami bisa segera diungkap ya, hasil dari penelitian sampel tersebut. Agar kami yang di sini tidak bertanya-tanya, agar ada upaya-upaya juga apa yang bisa kami lakukan disini kalau memang benar itu adalah harimau jawa yang dilihat warga kami," kata Kades Cipeundeuy, Kecamatan Surade Bakang Anwar As'adi, Kamis (16/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bakang, saat ini pihaknya penasaran untuk segera mengetahui hasil penelitian tersebut. "Dengan pembuktian iya atau tidak benar atau tidak itu kan menjadi kesimpulan nantinya. Kalau sekarang kan ramainya ada harimau Jawa di tempat kami. Namun sampai sekarang kan kepastiannya belum ada, makanya kami harap bisa segera diungkap kalau memang ada hasilnya,"ujar Bakang.
Baca juga: Jejak Misterius Harimau Jawa di Sukabumi |
Sebelumnya diketahui, Bakang mengaku kerap menerima kabar soal kemunculan hewan tersebut, terakhir saat meninjau pengaspalan di wilayahnya ia mendapat cerita adanya penampakan harimau di kawasan hutan rakyat Surade.
"Beberapa waktu lalu saya mendapat cerita dari warga, ia melihat penampakan harimau dengan corak itu (kuning-hitam). Tahunnya sama 2019 namun bulannya sekitar Mei-Juni katanya," ujar Bakang, Rabu (8/6) lalu.
Dari beberapa informasi, penampakan harimau di beberapa lokasi di kawasan hutan rakyat yang memiliki luas sekitar 400 hektar itu sudah seringkali dialami langsung oleh warga. Terlebih di Blok Cibanteng, Cicadas, hingga kawasan Karangbolong yang berbatasan dengan Desa Sukatani, Kecamatan Surade.
"Di Desa Cipeundeuy memang masih ada kawasan hutan yang luas dan dikelilingi sungai Cipamarangan dan laut Cimandala yang berbatasan dengan Karangbolong, Desa Sukatani," ucap Bakang.
Soal penampakan harimau Jawa dilihat warga bernama Rifi Yanuar Fajar (24) mengatakan ia melihat penampakan harimau itu pada Minggu malam 18 Agustus 2019. Sekitar pukul 23.00 WIB.Kabar itu kemudian itu kemudian mencuat lagi di media sosial.
(sya/yum)