Setelah Tim Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam Zahira-Zaina asal Sukabumi, kini kondisi kedua bayi berangsur pulih.
Pasca operasi dua pekan yang lalu, bayi bernama lengkap Queenesha Zahira dan Queenetha Zaina tersebut terlihat sudah aktif meski masih dalam pengawasan.
"Pada hari ini Selasa (7/6/2022), kedua bayi sudah kami pindahkan untuk perawatan di kamar biasa. Luka sudah membaik, tidak ada luka operasi yang infeksi. Tentunya organ dalamnya juga kami perhatikan," terang Sekretaris Tim Kembar Siam RSHS, dr Fiva Aprilia Kadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Operasi pemisahan bayi Zahira dan Zaina berlangsung beberapa hari yang lalu, tepatnya pada Rabu (25/5/2022) dengan melibatkan 30 dokter spesialis. Zahira dan Zaina merupakan bayi kembar siam berusia 11 bulan yang didiagnosa conjoint twins thoracomphalophagus atau dempet pada bagian perut dan dada.
Disampaikan oleh Fiva, meski keduanya sudah menunjukkan pemulihan namun tim medis tetap konsentrasi terkait gizi, jahitan, serta organ liver yang semula menyatu di tengahnya.
"Bagian dada hingga perut akan dipantau oleh dokter bedah plastik dan bedah anak. Untuk liver akan dipantau oleh dokter anak. Interaksi fisik bisa dipantau sendiri, keduanya cukup aktif. Zahira makannya bagus ya habis, kalau Zaina masih kurang karena ada flu. Akan kami obati dulu," tutur Fiva.
Tak hanya penanganan soal luka dan organ dalam, tetapi masalah gizi juga diperhatikan betul. Dalam hal ini diakui Fiva membutuhkan konsentrasi dari tim medis dan keluarga.
"Asupan makanan selain makan 3x sehari dengan nutrisi tercukupi juga dilengkapi susu. Gizinya dihitung khusus dengan dinas kesehatan anak dan dokter gizi anak. Sampai saat ini semua perkembangan bagus, bahkan rencananya minggu ini dipulangkan," tuturnya.
"Akan dilaksanakan pertemuan dulu antara tim psikolog dengan keluarga terkait persiapan perawatan yang intensif dari rumah. Pastinya kedua bayi tetap dalam pantauan RSHS," ujar Fiva menambahkan.
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) sejak 2010 telah mendapat 20 kasus bayi kembar siam. Namun baru enam yang berhasil ditangani, jumlah sisanya tidak dapat ditangani atau saat perawatan kondisinya justru sudah memburuk.
(aau/tya)