Dekan FK Untag Surabaya Bagikan Ilmu Tangani Ratusan Operasi Kembar Siam

Dekan FK Untag Surabaya Bagikan Ilmu Tangani Ratusan Operasi Kembar Siam

Esti Widiyana - detikJatim
Rabu, 19 Mar 2025 05:30 WIB
dr Purwadi (kanan)
dr Poerwadi (kanan)/Foto: Istimewa
Surabaya -

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas 17 Agustus 1945 (FK Untag) Surabaya, dr Poerwadi SpB SpBA(K), membagikan pengalamannya dalam menangani ratusan operasi bayi kembar siam di Indonesia. Sebagai dokter spesialis bedah anak yang aktif berpraktik di RS Darmo dan RS Al-Irsyad Surabaya, ia telah menangani berbagai kasus kompleks dalam bidang ini.

Sebagai anggota Persatuan Dokter Spesialis Bedah Anak Indonesia (PERBANI), dr Poerwadi berbagi wawasan mengenai tantangan dan solusi dalam menangani bayi kembar siam. Menurutnya, profesi ini bukan sekadar pekerjaan, tetapi juga panggilan hati.

"Bagi saya, menjadi dokter bedah anak bukan sekadar profesi, tetapi sebuah panggilan hati. Anak-anak adalah tunas bangsa yang harus diselamatkan. Mereka adalah manusia suci dan amanah yang Tuhan hadirkan ke dunia. Saya merasa bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi mereka," kata dr Poerwadi, Selasa (18/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan pengalaman menangani sekitar 144 kasus kembar siam di Indonesia, ia juga aktif mengedukasi masyarakat agar lebih memahami kondisi ini dan siap menghadapi kemungkinan tersebut.

Salah satu pertanyaan yang sering diajukan kepadanya adalah apakah bayi kembar siam selalu tidak dapat diselamatkan.

ADVERTISEMENT

"Belum tentu. Keberhasilan penanganan kembar siam bergantung pada kerja sama yang baik antara orang tua, tim medis, serta tentunya atas izin Tuhan Yang Maha Esa. Dari pengalaman saya, banyak bayi kembar siam yang berhasil bertahan, bahkan ada yang telah menikah dan memiliki anak. Namun, bagi yang tidak selamat, kita selalu berusaha sebaik mungkin hingga titik darah penghabisan," jelasnya.

Deteksi dan Penyebab Kembar Siam

Menurut dr Poerwadi, bayi kembar siam dapat dideteksi sejak dalam kandungan, khususnya pada trimester kedua atau saat kehamilan berusia 18 hingga 24 minggu.

"Pemeriksaan dilakukan dengan ultrasonografi (USG), yang memungkinkan dokter melihat apakah ada kelainan dalam pembagian tubuh atau organ bayi yang menunjukkan bahwa mereka saling terhubung," ujarnya.

Ia menjelaskan, kembar siam terjadi karena dua embrio yang seharusnya terpisah tidak berkembang menjadi individu yang benar-benar terpisah. Faktor penyebabnya bisa berupa genetik atau kelainan dalam proses pembelahan sel pada tahap awal perkembangan.

"Meski demikian, ibu hamil tetap disarankan untuk menjaga asupan nutrisi dengan baik, seperti mengonsumsi vitamin B6 dan protein, yang penting untuk kesehatan ibu dan janin,"* katanya.

Perjalanan Karier dan Pengalaman Mengharukan

Sebagai dokter bedah anak, dr Poerwadi tidak hanya menempuh pendidikan di Indonesia, tetapi juga mendalami keahliannya di Belanda, Jepang, dan China. Setelah menyelesaikan pendidikan Spesialis Bedah Anak di Universitas Pengukuhan Kolegium Ilmu Bedah Anak Indonesia, ia terus mengembangkan kompetensinya di bidang bedah anak.

Dalam perjalanan kariernya, ia menangani banyak kasus rumit yang meninggalkan kesan mendalam. Salah satu yang paling berkesan adalah kasus kembar siam yang memiliki paru-paru dan hati masing-masing, tetapi salah satu bayi tidak memiliki jantung.

Ia juga mengenang sebuah kasus di Batam, di mana bayi kembar siam yang ditanganinya memiliki paru-paru yang menyatu.

"Saat itu, saya sangat tersentuh karena sang ayah mengenakan kaus bertuliskan 'Selamat Menjalankan Operasi Kembar Siam' sebagai bentuk dukungan kepada kami," ceritanya.

Sebagai Dekan FK Untag Surabaya, dr Poerwadi memilih bergabung dengan universitas ini karena memiliki visi untuk mencetak dokter yang tidak hanya unggul dalam ilmu, tetapi juga memiliki jiwa patriotisme.

"Ini sejalan dengan rasa cinta tanah air yang saya miliki. Saya bercita-cita mencetak dokter yang tidak hanya unggul dalam ilmu, tetapi juga memiliki semangat pengabdian terhadap bangsa," pungkasnya.

Diketahui, FK Untag Surabaya saat ini membuka pendaftaran mahasiswa baru hingga akhir Maret 2025. Fakultas ini menawarkan berbagai keunggulan, seperti fasilitas kadaver serta digital anatomy yang memungkinkan mahasiswa mempelajari struktur tubuh manusia dengan teknologi canggih.

Dengan fasilitas modern ini, FK Untag berkomitmen untuk mencetak lulusan yang kompeten dan siap berkontribusi di dunia medis.




(hil/iwd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads