Jabar Sepekan: Kader PAN Palsukan Ijazah-Heboh Wanita Poliandri

Jabar Sepekan: Kader PAN Palsukan Ijazah-Heboh Wanita Poliandri

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 22 Mei 2022 22:30 WIB
Ilustrasi ijazah palsu
Foto: Ilustrasi ijazah palsu
Bandung -

Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan. Dari mulai kasus kader PAN Subang yang ditahan polisi akibat dugaan ijazah palsu hingga tipu daya wanita Cianjur lakukan poliandri berujung diusir warga.

Berikut rangkuman Jabar Sepekan:

Kader PAN Subang Ditahan Gegara Ijazah Palsu

Politikus PAN Subang Popon Supriatin harus berurusan dengan polisi. Ia ditahan atas tuduhan pemalsuan ijazah palsu S1 di STIA Yamisa Soreang, Kabupaten Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Popon tadinya akan naik menjadi anggota DPRD Subang melalui mekanisme pergantian antarwaktu (PAW). Namun, Popon tersandung kasus dugaan pemalsuan ijazah itu usai dilaporkan sesama kader PAN.

"Iya, benar, Unit Tipidter Satreskrim Polres Subang sudah melakukan penahanan terhadap tersangka Popon Supriatin, dalam kasus dugaan ijazah palsu" ujar Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipdter) Satreskrim Polres Subang, Ipda Raka Dwi Darma, seperti dilansir detikJabar, Selasa (17/5/2022).

ADVERTISEMENT

Popon akan ditahan hingga 20 hari ke depan di Mapolres Subang. Ia ditahan untuk kepentingan penyelidikan.

Merespons hal itu, DPD PAN Subang memastikan akan tetap mendukung Popon. PAN sendiri akan memfasilitasi Popon yang tersandung kasus dugaan pemalsuan ijazah tersebut

"Yang pertama jelas itu kader kita dan kita bela, kita akan berusaha maksimal membantu kader kita, tapi ketika menyangkut kasus hukum dan dalam hukuman dinyatakan bersalah kita tidak bisa apa-apa," ujar Kelly kepada detikJabar, Rabu (18/5/2022).

"Ya kalau itu pasti masih banyak juga yang menjenguk di Polres Subang. Kemudian juga kita tetap membantu apapun yang disampaikan oleh dia (Popon)," katanya.

Meskipun terjerat kasus dugaan ijazah palsu, Popon sendiri saat ini masih tercatat dalam Kader PAN. DPD PAN Subang secara tegas tidak akan mengeluarkan Popon dari Kader PAN.

"Masih, dia (Popon) masih jadi Kader kita. Intinya kita masih tetap membantu dan tidak melepas," ucapnya.

Sekertaris DPW PAN Jawa Barat Hasbullah meminta kepada DPD PAN Subang untuk tidak memperkeruh suasana atas kasus Popon. PAN Jabar meminta tetap menjaga soliditas internal partai.

"PAN Subang tidak perlu memperkeruh keadaan, intinya tetap solid aja. Ini kan dari polisi hanya menahan selama 20 hari, masih dalam penyidikan juga," katanya.

Meski begitu, menurutnya jika kader PAN Subang atas nama Popon terbukti bersalah, nantinya DPW PAN Jawa Barat akan menerima dan mengapresiasi pihak kepolisian yang mengungkap kasus tanpa pandang bulu.

"Kalau misalkan terbukti menggunakan ijazah palsu juga kita terima. Nanti akan saya koordinasikan dengan PAN subang tentunya," tuturnya.

Sementara, pihak DPRD Subang masih menunggu sikap dari PAN terkait dengan kasus Popon tersebut. DPRD menunggu karena saat ini salah satu kursi Fraksi PAN kosong dan belum mengambil keputusan PAW usai Popon ditahan polisi.

"Satu kursi PAN masih tetap kosong, saya sudah berkomunikasi dengan DPD PAN namun hingga saat ini masih belum ambil sikap," ujar Sekretaris DPRD Subang Ujang Sutrisna kepada detikJabar, Kamis (19/5/2022).

Menurut Ujang, dengan masih kosongnya satu kursi pada Fraksi PAN di DPRD Subang terdapat kerugian. Salah satunya yakni perhatian Daerah Pemilihan (Dapil) yang dipegang oleh anggota DPRD itu sendiri.

"Ya mungkin dari sisi Fraksi keanggotaan PAN kurang satu kursi. Kemudian itu Dapilnya itu sekarang membutuhkan perhatian dari anggota DPRD yang beliau mewakili Dapil apalagi kalo misalkan ada agenda yang sudah diusulkan," katanya.

Tipu Daya Wanita Cianjur Poliandri dan Bersuami Dua

NN (28), wanita Cianjur membuat heboh warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaluyu. Ia diusir dari kampungnya setelah kepergok melakukan poliandri atau bersuami dua.

Sejumlah fakta tipu daya NN pun terungkap supaya bisa menikah kedua kalinya. Yaitu, NN menyebut orang tuanya sudah wafat dan mengaku sudah dua tahun menjanda atau bercerai dengan suami pertamanya, TS (49).

"Jadi membuat sejumlah kebohongan, itu terungkap dari suami keduanya. Katanya orang tuanya sudah meninggal, padahal masih hidup. Dia ngaku sudah bercerai, padahal masih istri sah dan berkeluarga dengan TS, suami pertamanya," tutur Aep Ibing (60), tokoh masyarakat Desa Tanjungsari, Senin (16/5/2022).

Ulah NN yang melakukan poliandri terkuak saat keluarga suami sahnya, TS, curiga dengan tingkah NN. Pasalnya, NN kerap berada di rumah UA (32) di di Desa Babakancaringin, Kecamatan Karangtengah yang menjadi suami keduanya.

Saat NN keluar, kerabat dari TS pun mengikutinya. Saat di rumah UA, kerabat TS menanyakan kenapa NN berada di rumah tersebut.

"Awalnya NN tidak mengakui, tapi kemudian UA menyebut jika mereka sudah menikah selama 5 bulan. Kerabatnya itupun kaget mendengarnya, sebab NN masih istri sah dari TS," ungkap dia.

Usai kebenaran diketahui, TS diberitahu dan akhirnya dilakukan musyawarah. "Dalam musyawarah itu terungkap semuanya, jika NN menikah lima bulan lalu, dengan dinikahkan oleh seorang ustaz di kampungya NN secara siri," kata dia.

Bahkan, musyawarah itu melibatkan pihak polsek Karangtengah yang menjadi aparat di wilayah suami kedua NN. "Muncul musyawarah mufakat, diselesaikan secara damai," tuturnya.

Namun pada akhirnya, setelah pulang, TS pun menceraikan istrinya. Warga yang mengetahui kejadian itu dan bersimpati lalu mengusir NN beserta keluarganya.

Sementara itu, TS (49) mengaku tidak menaruh dendam pada UA (32) dan NN. Bahkan pria yang memiliki 2 anak ini mengikhlaskan takdir cinta yang menimpanya

"Sempat marah, tapi diikhlaskan saja, sudah takdir saya," kata dia.

Namun dia mengaku jika dirinya sudah menjatuhkan talak tiga pada istrinya tersebut. Kedua anak dari hasil pernikahannya pun diserahkan pada ibunya.

"Saya sudah ceraikan, talak tiga. Anak ikut ibunya, diikhlaskan saja karena kan ibunya," tuturnya.

Di sisi lain, Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, mengatakan kasus tersebut awalnya diproses oleh Polsek Karangtengah. amun suami pertama dari NN, perempuan yang melakukan poliandri kembali mencabut laporannya.

"Laporan dicabut, karena masalahnya diselesaikan secara musyawarah. Kedua pihak yakni suami pertama dan kedua dari NN dipertemukan. Dan sudah ada kesepakatan damai," kata dia.

Menurutnya dalam kesepakatan damai tersebut, UA yang merupakan suami kedua dari NN bersedia memberikan uang ganti rugi pada TS yakni suami pertama sebesar Rp 10 juta.

"Uang itu juga dibayarkan secara dicicil dengan tenggang waktu 1 bulan," tuturnya.

Untuk kasusnya, lanjut dia, dihentikan sebab merupakan delik aduan. Sehingga ketika laporan dicabut, maka proses hukum tidak berlanjut.

"Tidak dilanjutkan karena kasus ini delik aduan absolut, ketika tidak ada laporan maka tidak diproses. Ditambah sudah ada musyawarah dengan kesepakatan damai," pungkasnya.

Bus Peziarah Tabrak Rumah di Ciamis, 4 Orang Tewas

Sebuah bus pariwisata yang mengangkut rombongan ziarah mengalami kecelakaan di Jalan Panjalu-Panumbangan, tepatnya di Tanjakan Balas, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022) menjelang magrib.

Menurut informasi di lapangan, bus pariwisata tersebut menabrak sekitar 3 rumah, bengkel dan sebuah warung yang berada di pinggir jalan. Selain menabrak rumah, bus juga menabrak 3 buah kendaraan di depannya dan sejumlah motor yang tengah terparkir di sebuah bengkel.

Menurut keterangan warga setempat, bus pariwisata datang dari arah Panjalu menuju arah Tasikmalaya. Namun menurut informasi ada puluhan orang menjadi korban. Bus tersebut membawa rombongan ziarah dari Banten ke Situ Lengkong Panjalu.

Tepat di Tanjakan Balas, bus tersebut diduga rem blong. Kemudian kemungkinan bus membantingkan kemudi ke arah sebelah kanan hingga menabrak sekitar 3 rumah dan 1 warung. Bus pariwisata pun menabrak sejumlah kendaraan mobil dan motor di depannya.

Sedikitnya empat orang dinyatakan meninggal dunia dalam insiden tersebut. "(Korban) yang meninggal 4 orang," ujar Kasubag TU Puskesmas Payungsari Gaga saat dikonfirmasi detikJabar di Puskesmas Payungsari.

Sampai saat ini petugas masih merinci data-data korban yang luka, namun diketahui korban kecelakaan yang mengalami luka tengah dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Polisi pun masih menyelidiki penyebab kecelakaan bus maut yang tewaskan 4 orang di Ciamis. Selain itu, polisi juga masih mencari keberadaan sopir bus yang mengangkut rombongan peziarah asal Tangerang, Banten.

Kasat Lantas Polres Ciamis AKP Zainul menyatakan saat ini tengah mencari keberadaan sopir bus. Dia berharap sang sopir tidak melarikan diri.

"Untuk sopir, tadi malam dibawa ke Puskesmas Panjalu lalu dirujuk ke RSUD Ciamis. Tapi di sana ditelusuri tidak ada. Mudah-mudahan jangan kabur," ucapnnya, Minggu (22/5/2022).

Selain itu, pihaknya dibantu tim dari Polda Jabar melakukan olah TKP untuk mengungkap penyebab kecelakaan maut tersebut.

"Kami melaksanakan olah TKP untuk membuat titik terang suatu kejadian. Petugas dari Polres Ciamis dan Polda Jabar. Belum ada hasilnya," kata Zainul.

Dalam olah TKP ini terungkap, awalnya bus menabrak bagian samping mobil elf. Kemudian melaju menabrak sebuah pohon sebelah kiri. Bus lalu menabrak mobil boks dari arah berlawanan. Bus juga menabrak mobil Karimun dari arah yang sama.

Setelah menabrak mobil, kecepatan bus masih tinggi hingga menabrak sepeda motor yang melaju searah dengan mobil boks sampai menabrak 3 rumah warga dan 1 warung.

Polisi pun melakukan olah TKP dengan menggunakan alat khusus seperti 3D Laser Scanner yang disimpan di jalan raya beberapa saat. Kendaraan dari kedua arah dihentikan sementara.

Heboh Anji Batal Manggung di Bandung

Penyanyi solo Anji Manji curhat di media sosial (medsos) saat hendak menggelar acara musik di Bandung. Mantan vokalis band Drive ini mengaku bingung karena malah dilarang manggung di Bandung setelah semua persiapan ditempuh.

Curhatannya itu disampaikan melalui akun Instagram pribadinya. Sembari mengunggah foto berlatar panggung musik, Anji diketahui batal manggung di Bandung bersama sejumlah pengisi acara lain seperti Eddi Brokoli hingga Melly Mono eks vokalis band She.

"ADA YANG ANEH DENGAN BANDUNG. Panggung sudah berdiri, semua pengisi acara sudah siap, tapi acara batal dapat izin di Hari H," tulis Anji seperti dilihat detikJabar dalam unggahan Instagram pribadinya, Selasa (17/5/2022).

Anji mengaku, acara tersebut sebetulnya terbatas dan tidak mengumpulkan banyak orang. Ditambah, acara tersebut menghadirkan Mini Talkshow dengan mengundang Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

"Entah apa alasannya. Padahal ini acara untuk undangan TERBATAS. Jadi kalau ada alasan bakal mengumpulkan massa, jelas tidak. Lagian kalau alasannya itu, beberapa minggu sebelumnya DI TEMPAT SAMA diadakan acara yang didatangi massa banyak, dan tidak apa-apa," tuturnya.

Menurut Anji, jika alasannya terkait kerumunan, pihak yang melarang acara ini perlu melihat gelaran acara seperti Joyland Festival hingga Bingbang Fest di Indonesia. Sebab menurutnya, acara yang digagas kemarin salah satunya sebagai bentuk apresiasi terhadap petugas kebersihan di Kota Bandung.

"Kalau alasannya kerumunan, yang melarang acara ini perlu melihat JOYLAND, BIGBANG FEST dan banyak acara lain di Indonesia. Padahal lagi, ini acara apresiasi untuk petugas kebersihan Kota Bandung. Bakal ada santunan juga. Bukan untuk umum. Sebuah acara yang punya tujuan mulia," tulisnya.

Mengakhiri tulisannya, Anji sebagai talent pada acara kemarin sebetulnya tidak mempermasalahkan jika memang event di Kota Bandung masih dilarang. Namun demikian, ia merasa bingung karena menurut informasi yang dia terima, acara itu dilarang bukan karena tak adanya izin dari pihak kepolisian.

"Saya sih sebagai Talent baik-baik saja karena urusan fee bisa didiskusikan. Tapi saya paham bagaimana kekecewaan penyelenggara dan letihnya tim produksi. Semua sudah set. Panggung, sound, tata lampu, tenda-tenda, bazaar dll," ungkapnya.

"Menurut info, bukan Polisi yang tidak memberi izin. Tapi ada pihak lain. Entah apa alasannya. Ada sesuatu yang aneh dengan Kota Bandung," tutup Anji.

Satgas COVID-19 pun merespons curhatan Anji yang batal manggung di Bandung. Menurut satgas, insiden itu terjadi karena panitia acara belum mengantongi izin dari Satgas COVID-19 Kota Bandung dan izin keramaian dari pihak kepolisian.

"Yang kemarin itu prinsipnya belum memiliki izin keramaian polisi dan izin dari Satgas COVID Kota Bandung," kata Kasatgas COVID-19 Kota Bandung Asep Gufron saat berbincang dengan detikJabar via telepon, Selasa (17/5/2022).

Menurut Asep, pihaknya baru mengetahui Wali Kota diundang dalam acara musik Anji pada hari H pelaksanaan. Setelah ia cek, kegiatan itu ternyata belum mengantongi surat izin dari satgas maupun kepolisian.

"Saya tahu agendanya Pak Wali Kota pada hari H kegiatannya itu, pas saya cek belum ada surat yang masuk ke satgas. Terus dari pihak polres juga sama, bahwa itu belum memiliki surat izin keramaian," terangnya.

Hingga akhirnya, satgas dan kepolisian kata Asep, terpaksa membubarkan acara konser musik tersebut. Panggung yang sudah disusun rapi di Balai Kota pun terpaksa dibongkar kembali karena memang satgas dan kepolisian tak mengizinkan acara itu digelar.

"Event itu kan kalau enggak salah, malamnya ada musik, ada menghadirkan artis dari Jakarta. Di perwal itu sudah jelas, event outdoor itu belum boleh, kita masih mengizinkan yang indoor saja," ucapnya.

"Ini juga mengenai kegiatan konser-konser yang di dalam ruangan itu harus didukung oleh izin keramaian kepolisian. Kita tidak berbicara ada kerumunan dan tidak ada kerumunan, karena itu harus dipenuhi hal semacam itunya (izin keramaian)," pungkasnya.

Panitia penyelenggara, DCDC, pun kecewa karena merasa sudah menempuh dan mengajukan izin mengenai event yang harusnya digelar 16 Mei 2022 tersebut. Kekecewaan panitia datang karena mereka merasa event kemarin bukan hanya sekadar konser musik semata. Tapi, bentuk apresiasi untuk para petugas kebersihan jalanan di Kota Bandung yang sama-sama terdampak pandemi COVID-19 selama 2 tahun.

"Jadi gini, yang kemarin tanggal 16 Mei itu adalah event apresiasi. Itu bukan konser," kata Marketing Manager Brand Communication PT Djarum Agus Danny Hartono saat berbincang dengan detikJabar via telepon di Bandung, Rabu (18/5/2022).

Acara tersebut sebetulnya merupakan rangkaian dari gerakan bersih-bersih Kota Bandung yang digagas DCDC. Mereka juga sudah mengkoordinasikan agenda ini langsung dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung.

Karena memiliki kesepamahaman, Danny menyebut DLH juga memberikan restu saat DCDC menawarkan sebuah kegiatan sebagai bentuk apresiasi bagi para petugas kebersihan jalanan. Maka, tercetuslah event DCDC for You Bersih-bersih Kota Bandung, sekaligus mengundang musisi sekaliber Anji, Melly Mono (eks She), Ink Mary hingga Pidi Baiq untuk memberikan hiburan kepada petugas kebersihan sekaligus halal bihalal setelah Lebaran.

"Makanya feedback dari kami mengadakan halal bihalal yang hanya melibatkan LH dan hanya dihadiri oleh tukang kebersihan di jalan untuk kita kasih apresiasi. Karena buat mereka nonton konser itu sesuatu yang jarang, boleh dikatakan tidak pernah malah," ungkapnya.

Kekecewaan mereka makin bertambah karena larangan event kemarin datang pada 2 jam sebelum kegiatan dimulai. Padahal, semua persiapan sudah beres. Bahkan panggung hiburan sudah berdiri di Balai Kota Bandung.

"Jadi kami itu sangat tidak biasa kalau belum dapat surat izin, kami enggak mau eksekusi. Bahkan di H-1 juga, saya didampingi oleh bagian umum pemda, tapi kenapa 2 jam sebelum acara tiba-tiba ada pembatalan dari pihak internal," katanya.

"Itu kan panggung sudah berdiri, tamu udah pada datang, tinggal go. Petugas kebersihan juga sedang menuju lokasi, tiba-tiba ada pembatalan lalu panggung diminta dibongkar," tambah Danny

Danny mengaku heran kenapa larangan itu datang mendadak. Padahal di acara sebelumnya, tepatnya saat event Drummadhan pada 10 April 2022, DCDC tak menemui kendala apapun ketika hendak menggelar acara musik di Balai Kota Bandung.

Namun saat event kedua kalinya, pihak DCDC malah dilarang. Padahal kata Danny, seharusnya secara regulasi, event kedua itu tak menimbulkan masalah karena sudah mendapat dukungan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung.

"Logikanya, ketika tanggal 10 April kita bikin event, itu independen DCDC doang tanpa melibatkan kedinasan. Sekarang tanggal 16 Mei saya melibatkan kedinasan, harusnya logikanya lebih mudah dong, karena ada support oleh pemda. Tapi pada kenyatannya sebaliknya," ujarnya.

Danny makin heran begitu ia berkoordinasi dengan pihak kepolian mengenai pembatan acara di Balai Kota Bandung itu. Ia lantas mendapat informasi dari polisi bahwa pembatalan dilakukan atas arahan dari Satgas COVID-19 Kota Bandung.

"Kami pas begitu pasti koordinasi dengan pihak kepolisian dan pihak berwenang lain untuk acara ini, nah dari pihak kepolisian ada statement untuk tidak mengizinkan atas arahan dari Satgas COVID belum ada izin," ucapnya.

Masalahnya, Danny merasa perizinan itu sudah ditempuh DCDC. Bahkan, pihak penyelenggara sudah bertemu dengan Wali Kota Bandung Yana Mulyana beberapa hari sebelum acara itu digelar.

Yana menurutnya mengizinkan acara tersebut dilaksanakan di Balai Kota dengan. Syaratnya hanya dihadiri 250 orang sebagai antisipasi prokes kesehatan COVID-19.

"Izin sudah kita tempuh semua. Ya sudah enggak apa-apa, mungkin bukan rezekinya buat petugas kebersihan. Mungkin waktu lain kami bisa menghibur mereka, kami tidak akan berhenti, kami akan terus apresiasi mereka," tuturnya.

Pihak penyelenggara mengaku legawa walau acara musik tersebut batal dilaksanakan. Pihak DCDC tak ingin mengambil risiko karena memang secara aturan, izin mereka untuk menggelar event di Balai Kota Bandung tak diperbolehkan.

"Kami legawa aja. Kami juga tidak mungkin bikin sesuatu, panggung, tanpa ada izin," pungkasnya

Crazy Rich Grobogan Bangun Jalan di Cicalengka

Crazy Rich Grobogan, Joko Susanto ternyata tak hanya membangun jalan menggunakan uang pribadi di kampungnya saja. Joko juga melakukan hal serupa di Cicalengka, Kabupaten Bandung.

Ditemui detikJabar, Joko mengatakan pembangunan jalan di Kabupaten Bandung tersebut berlokasi di Cicalengka. Dia menyatakan hal tersebut dilakukan karena jalan yang dilaluinya kondisinya begitu memprihatinkan.

"Awal pembangunan jalan di Cicalengka itu, karena jalan itu sudah lama rusak. Pointnya waktu itu ketika kita di sana, kok ini rusak banget, sering bolak balik lewat jalan itu, ya sudah akhirnya kita kerjain aja," ujar Joko belum lama ini.

"Jadi kita merasa enggak nyaman ketika melewati itu, kemudian kita pastilah kalau kita konfirmasi Pemkab saat itu, jadi ribet lah. Kemudian kita sosialisasikan kepada masyarakat, bahkan masyarakat juga meminta, ya sudah kita kerjakan saja," tambahnya.

Joko mengungkapkan jalan yang diperbaikinya itu menghubungkan dua desa. Desa tersebut berada di Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.

"Menghubungkan dua desa, Desa Nagrog sampai Desa Narawita," katanya.

Jalan yang diperbaikinya itu, kata dia, membentang sepanjang kurang dari 1 kilometer. Kemudian, jalan tersebut memiliki lebar dengan rata-rata 4,5 meter.

"Sekitar 800 meter lebih lah. Itu pun lebarnya tidak bisa dipastikan 4,5 meter semua, ada yang lebih 4,5 meter, ada yang mengecil, karena menyesuaikan jalan di daerah tersebut," jelasnya.

Dalam memperbaiki jalan di kawasan tersebut dia menghabiskan uang sebesar Rp 1 miliar. Joko mengungkapkan, dia kerap melalui jalan itu namun kondisinya begitu memprihatinkan. Karena kondisi jalannya rusak berat akhirnya, sekitar 3 tahun lalu dia memperbaikinya.

"Anggaran waktu itu sekitar Rp 1 miliar lebih dikit," katanya.

Dia menjelaskan pembangunan jalan tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama. Pasalnya, kata dia, perbaikan jalan itu tidak melalui proses tender.

"Pembangunan jalan Cicalengka itu ada sekitar 3 sampai 4 tahun yang lalu. Pembangunan cepet, pembayaran di muka, enggak ada tender-tenderan," ucapnya.

Joko menambahkan ketika jalan tersebut dibetulkan membuat masyarakat sekitar bisa menikmatinya dengan nyaman. Menurutnya apa yang dilakukannya semata-mata untuk membantu warga.

"Nawaitunya adalah saya pengen berbagi, pengen memberi manfaat sekecil apapun, dan segera saya laksanakan. Jadi jangan takut berbuat baik itu memang addict, happy, kemudian setelah itu apa lagi yah," pungkasnya.

Aksi Joko direspon Bupati Bandung Dadang Supriatna. Pria yang kerap disapa Kang DS tersebut mengungkapkan bahwa Joko Suranto merupakan kawannya sejak lama. Dengan itu, pihaknya juga mengapresiasi apa yang dilakukan Crazy Rich Grobogan tersebut.

"Itu kebetulan temen saya yang sudah lama. Alhamdulillah perhatian juga di Kabupaten Bandung, saya ucapkan terimakasih. Semoga rezekinya terus berlimpah," ujar Dadang setelah melakukan kegiatan Jumling di Masjid Nurul Jannah, Kampung Bojong, Desa Bojong Manggu, Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, Jumat (20/5/2022).

Dadang menuturkan akan mengundangnya dalam waktu dekat demi menyampaikan apresiasinya tersebut secara langsung. Apalagi, kata dia, apa yang dilakukan Joko Suranto adalah sangat menginspirasi.

"Insyaallah kita akan undang beliau, hadir di rumah dinas, karena beliau di Grobogan sudah membangun jalan dengan uang pribadi dan di Cicalengka juga uang pribadi," ucapnya.

Pihaknya berharap dalam pertemuan tersebut nantinya bisa memberikan hal positif lainnya. Kata dia, terutama dalam kemajuan Kabupaten Bandung.

"Tentunya dalam waktu dekat, sebelum saya berangkat haji insyaallah akan diundang untuk silaturahmi, mudah-mudahan beliau juga bisa memberikan pengembangan lain untuk daerah lainnya," tuturnya.

Habib Bahar Bersitegang dengan Saksi di Kasus Hoaks

Sidang lanjutan kasus penyebaran hoaks yang dilakukan oleh Habib Bahar bin Smith berlangsung panas. Bahkan hakim sampai berdiri menenangkan situasi tegang hingga menskor sidang.

Sidang tersebut berlangsung di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung pada Kamis (19/5/2022). Dalam sidang tersebut, Jaksa menghadirkan Kiyai Abdul Mujib dari Kabupaten Garut.

Dalam sidang yang berlangsung hingga malam hari, Abdul Mujib dan Bahar sempat bersitegang. Pemicu panasnya saksi dan Bahar itu bermula saat saksi yang duduk di tengah-tengah ruangan menunjuk Habib Bahar.

Saat itu, Bahar tengah membahas soal aksi demo yang dilakukan oleh Abdul Mujib di DPRD Garut. Dalam penjelasannya, Abdul Mujib menilai Habib Bahar merupakan orang yang intoleran lantaran ceramah provokasi di Bandung.

"Berarti Anda anggap saya intoleran?" tanya Habib Bahar.

Saat itu, saksi tengah menjawab pertanyaan Bahar tersebut. Namun suasana panas terjadi hingga saksi terlihat menunjuk Bahar. Atas tunjukan tangan itu, Bahar beraksi keras tak menerima.

"Jangan tunjuk saya. Anda lebih dulu tunjuk saya," ucap Bahar.

Suasana tambah panas. Pendukung Bahar juga ikut bersorak. Perdebatan tak usai. Ketua Majelis Hakim Dodong Rusdani lantas berdiri dari bangkunya dan meminta tenang.

"Tolong diam! Mohon maaf saya skorsing dulu," kata hakim.

Hakim lantas meninggalkan lokasi sementara. Di saat itu, suasana tak kunjung reda. Ichwan Tuankotta, kuasa hukum Bahar pun ikut terpancing.

"Diem lu. Kurang ajar lu. Jagoan lu?" kata Ichwan disambung sorakan pendukung.

"Sudah diam semua, diam. Kalau nggak saya suruh keluar nih," kata Bahar menenangkan.

Beberapa menit kemudian, hakim kembali masuk ke ruang sidang. Hakim kemudian melanjutkan persidangan tersebut.

"Saya mohon maaf ngomong keras untuk mendiamkan suasana," kata hakim.

(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads