5 Fakta Heboh Wanita Poliandri Cianjur Diusir Warga

Round-up

5 Fakta Heboh Wanita Poliandri Cianjur Diusir Warga

Ikbal Selamet - detikJabar
Selasa, 17 Mei 2022 09:33 WIB
Polisi lakukan olahraga TKP terkait viral pengusiran seorang wanita akibat poliandri.
Polisi lakukan olahraga TKP terkait viral pengusiran seorang wanita akibat poliandri. (Foto: Istimewa)
Cianjur -

Kabupaten Cianjur dihebohkan dengan kasus seorang perempuan berinisial NN yang melakukan poliandri atau memiliki dua suami. Bahkan aksinya tersebut membuat warga geram hingga mengusir perempuan itu dari kampung dan seluruh pakaiannya dibakar.

Beragam fakta pun terungkap dari heboh kasus poliandri di Tatar Santri, ini beberapa diantaranya.

1. Viral di Medsos

Ramainya kasus poliandri berawal dari video viral di media sosial terkait warga yang mengusir dan membakar pakaian perempuan bersuami dua. Terungkap jika itu terjadi Kampung Sodong Hilir, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam video berdurasi 27 detik itu terlihat warga membakar pakaian milik perempuan inisial NN (28). Pada video itu juga diketahui warga mengusir NN dari kampung tersebut.

Diduga warga kesal lantaran perempuan yang sudah bersuami itu menikah lagi dengan pria lain, atau memiliki dua suami. Tak ada kejadian anarkis dari kekesalan warga, mereka hanya berteriak mencaci maki NN dan menyuruhnya pergi dari kampung.

ADVERTISEMENT

Aep Ibing (60), Tokoh masyarakat Desa Tanjungsari mengatakan, NN masih berstatus sebagai istri sah dari TS (49), tapi secara diam-diam melakukan pernikahan siri dengan laki-laki lain yang berinisial UA (32), warga Desa Babakancaringin, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.

"Pernikahan siri NN dengan UA dilakukan tanpa sepengetahuan dari suaminya, padahal antara dirinya dengan TS masih terikat dalam sebuah perkawinan yang sah," ujar Aep.

2. Ketahuan Poliandri usai Dibuntuti Keluarga

Aep Ibing (60), Tokoh masyarakat Desa Tanjungsari mengatakan, pernikahan NN dengan pria lain berinisial UA (32) diketahui usai kerabat dari TS (49) suami pertama NN merasa curiga lantaran NN kerap berada di rumah UA di Desa Babakancaringin, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.

Saat NN keluar, kerabat dari TS pun mengikutinya. Dan saat di rumah UA, kerabat TS pun menanyakan kenapa NN berada di rumah tersebut.

"Awalnya NN tidak mengakui, tapi kemudian UA menyebut jika mereka sudah menikah. Kerabatnya itu pun kaget mendengarnya, sebab NN masih istri sah dari TS," ungkap dia.

Usai kebenaran itu diketahui, TS pun diberitahu dan akhirnya dilakukan musyawarah. "Dalam musyawarah itu terungkap semuanya, jika NN menikah lima bulan lalu, dengan dinikahkan oleh seorang ustaz di kampungya NN secara siri," kata dia.

3. Lima Bulan Bersuami Dua

Terungkap jika NN sudah menjalani status bersuami dua atau melakukan poliandri selama lima bulan. Hal itu terungkap setelah NN dan UA dibawa tokoh masyarakat untuk bermusyawarah. Baik NN atau suami keduanya itu mengaku jika mereka menikah sejak lima bulan lalu.

"Mereka mengaku sudah menikah selama 5 bulan, dinikahkan oleh ustaz di kampung suami keduanya. Jadi selama lima bulan NN memiliki 2 suami," ungkap Aep Ibing.

4. Ditalak Tiga Suami Pertama

TS, suami pertama NN mengaku dirinya kecewa dengan istrinya yang sudah berumah tangga selama 13 tahun serta dikaruniai 2 anak. Ia pun langsung menjatuhkan talak tiga.

"Menikah sudah 13 tahun, anak dua. Saya ceraikan, saya jatuhkan talak 3," ucapnya singkat.

5. Ngaku Janda-Ortu Wafat

Aep Ibing (60), Tokoh masyarakat Desa Tanjungsari mengatakan usai kepergok berada di rumah suami keduanya dan usai melakukan musyawarah, terungkap jika NN menikahi UA (32) dengan membuat sejumlah kebohongan.

Diantaranya NN mengaku jika orangtuanya sudah meninggal serta NN sudah dua tahun menjanda atau bercerai dengan suami pertamanya TS (49).

"Jadi membuat sejumlah kebohongan, itu terungkap dari suami keduanya. Katanya orangtuanya sudah meninggal padahal masih hidup dan sudah bercerai padahal masih istri sah dan berkeluarga dengan TS suami pertamanya," ungkap dia.

Aep mengatakan dengan alasan tersebut, NN berhasil meyakinkan UA untuk menikahinya. "Jadi berlangsunglah pernikahan secara agama. UA dan NN meninkah oleh ustaz setempat, di kampung UA tinggal," ungkapnya.

Ia menambahkan NN dan keluarganya saat ini sudah tidak tinggal di Kampung Sodong Desa Tanjungsari Kecamatan Sukaluyu usai warga mengusirnya.

"Hari Jum'at kemarin sudah keluar dari kampung ini," ujarnya.

(bbn/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads