Indramayu Kekurangan Guru, Wagub Uu Sebut Bisa Ganggu Capaian Target IPM

Indramayu Kekurangan Guru, Wagub Uu Sebut Bisa Ganggu Capaian Target IPM

Sudirman Wamad - detikJabar
Rabu, 06 Apr 2022 12:39 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar), Uu Ruhzanul Ulum (Fakhri F/detikcom)
Foto: Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruhzanul Ulum (Fakhri F/detikcom)
Bandung -

Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum menerima aduan tentang kurangnya tenaga pendidik atau guru di Kabupaten Indramayu. Sebab, tak sedikit guru di Indramayu telah pensiun.

"Kalau silahturahmi ke masyarakat ada berita dan informasi atau lainnya yang bisa dijadikan kebijakan. Kami terima soal kekurangan guru, karena banyak yang pensiun," kata Uu dalam keterangan yang diterima detikJabar, Rabu (6/4/2022).

Selain menerima laporan tentang kondisi Indramayu yang tengah kekurangan guru, Uu mengaku Kabupaten Indramayu juga tengah kekurangan kepala sekolah. Namun, mantan Bupati Tasikmalaya itu tak menjelaskan secara rinci tentang jumlah guru, atau total guru yang pensiun di Indramayu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Uu menerangkan sebagian guru honorer di Indramayu menganggap pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) tak adil. Sebab, lanjut Uu, masih ada guru yang sudah mengabdi lebih dari 20 tahunan, namun belum juga diangkat sebagai P3K.

"Gajinya masih sejak awak, Rp 200 (ribu) sampai Rp 300 ribu dan ada pemotongan dari pos. Ketika ada pengangkatan P3K tidak kena. Itu pun menjadi permasalahan," kata Uu.

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, Uu menyinggung soal tanggung jawab pemimpin. Ia menyebut pemimpin memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM). Guru merupakan bagian dari struktur peningkatan IPM.

"Dengan adanya berita kekurangan kepala sekolah. Guru banyak pensiun. Ini akan menjadi kendala dengan target IPM. Kalau Indramayu lemah, Jabar lemah. Dan, sebaliknya," kata Uu.

Sekadar diketahui, dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar menyebutkan IPM Jabar pada 2021 meningkatkan dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2021, IPM Jabar mencapai 72,450 poin, atau meningkat 0,36 poin (0,5 persen) dibandingkan tahun lalu yang mencapai 72,09 poin. Selama 2010 hingga 2021, IPM di Jabar rata-rata meningkat 0,83 persen setiap tahunnya.

Peningkatan IPM Jabar 2021 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, maupun standar hidup layak. Hal ini berbeda dengan peningkatan IPM 2020 yang hanya didukung oleh peningkatan pada dimensi umur panjang dan hidup sehat, serta pengetahuan. Sedangkan dimensi standar hidup layak mengalami penurunan.

(sud/mso)


Hide Ads