Kisah Febi Risa Ayu Aryanti pernah ramai diperbincangkan pada 2020. Saat itu, ia terpaksa putus sekolah karena ketiadaan biaya kedua orang tuanya. Selepas Madrasah Tsanawiyah (MTS) gadis asal Kampung Cirendeu RT 15 RW 04, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi itu hanya membantu ibunya menjaga warung kopi.
Kisah Febby kemudian bergulir luas mencuri perhatian banyak pihak, mulai dari Presiden Joko Widodo hingga Susi Pudjiastuti mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI. Kisah Febi yang putus sekolah bahkan mendapat respons dari Bupati Sukabumi Marwan Hamami, Kementrian Pendidikan dan DPR-RI.
1. Mendapat Respon KPAI
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi harus memberi perhatian pada Febby Lissa Ayu Aryanti (17). Febby adalah anak berbakat, namun tak dapat sekolah lantaran terhambat biaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika benar kendala kelanjutan sekolahnya karena faktor ekonomi keluarga, harusnya pemda memberikan perhatian agar anak tetap lanjut sekolah," kata Ketua KPAI Susanto dikutip detikJabar dari detiknews, Kamis (M5/3/2020) silam.
Meski demikian, Susanto menuturkan pihaknya akan mendalami lebih dulu permasalahan Febby. Dia akan berkoordinasi dengan stakeholders terkait.
"Kami perlu waktu untuk mendalami seperti apa posisi kasusnya. Apakah konteks kasusnya sebagaimana diberitakan atau seperti apa. Tentu perlu koordinasi dengan stakeholders terkait," ucap Susanto.
2. Kementerian Pendidikan Imbau Disdik Merespons
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengimbau Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi membantu Febby Lissa Ayu Aryanti (17), remaja yang pandai menggambar namun putus sekolah. Kemendikbud menyayangkan hal yang dialami Febby.
"Kami mengimbau untuk Dinas Pendidikan setempat untuk dapat membantu," kata Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Humas Ade Erlangga Masdiana seperti dikutip detikJabar dari detikcom, Kamis 5 Maret 2020.
Hal senada disampaikan Plt Dirjen PAUD - Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud, Harris Iskandar. Dia menduga orang tua Febby tak mengerti adanya program Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari pemerintah.
"Duh sayang sekali. Apa tidak ada yang beri tahu tentang program Indonesia Pintar dan membantu mengakses ke program itu. Itu kan program nasional Pak Jokowi sejak periode 1. Dinas harusnya sudah sangat tahu itu," tutur Harris.
Harris mengatakan Febby bisa mengikuti program Kejar Paket C. Program ini dikhususkan setara dengan jenjang pendidikan tingkat SMA.
"Masih bisa (Kejar Paket C), daftarkan saja. Satu anak tersia-sia saja kami merasa sangat rugi," ungkap Harris.
3. Komisi X Minta Bupati Sukabumi Membantu
Komisi X meyakini kisah Febby Lissa Ayu Aryanti (17) akan menggugah hati Bupati Sukabumi Marwan Hamami. Komisi X juga menegaskan seharusnya Febby bisa bersekolah meski berasal dari keluarga tak mampu.
"Saya yakin Pak Marwan Hamami akan tergugah dengan kondisi adik kita ini dan bisa membantu meneruskan sekolah adik ini," kata Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf kepada detikcom, Kamis (5/3/2020) malam.
Febi pelukis di Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar) |
Dede mengatakan pemerintah memiliki anggaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk 7 juta siswa. Dede mengungkapkan rasa herannya ketika masih ada anak yang tak mendapat hak pendidikan.
"Padahal anggaran KIP itu untuk 7 juta siswa, khususnya yang miskin atau tidak mampu. Lalu kenapa dia (Febby) nggak bisa dapat? Tentu ini harus dipertanyakan, apakah dia masuk dalam data," ujar Dede.
Dede kemudian menduga data yang dimiliki pemerintah tak sesuai dengan kondisi di lapangan. Dede lalu berkomentar soal cerita ibunda Febby, Yani Hendrayani (38), yang mengaku ijazah dan rapor putri sulungnya itu ditahan pihak sekolah karena tak punya uang untuk membayar biaya kelulusan sekolah.
4. Bupati Sukabumi Minta Febi Jadi Anak Asuh
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mengaku siap menjadi orang tua asuh dari Febby Lissa Ayu Aryanti (17) gadis asal Kampung Cirendeu, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi. Gadis yang jago menggambar itu terpaksa putus sekolah karena ketiadaan biaya kedua orang tuanya.
Hal ini diungkap Marwan usai melaksanakan Salat Jumat berjamaah di Mesjid Albarokah Kampung Lio Rt 02/03 Desa Ciwaru Kecamatan Ciemas, Jumat (6/3/2020) lalu.
"Kalau anak ini masih mau sekolah, kita akan bantu sekolahkan lagi di Sukabumi, kalau mau tinggal di rumah saya lebih bagus nanti bisa bergabung dengan anak-anak yatim yang lain," ucap Marwan, seperti dikutip detikcom dari pesan singkat Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Pemkab Sukabumi Herdi Bima Somantri.
Marwan mengaku prihatin dengan kejadian tersebut ia juga meminta Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi untuk lebih fokus dan peka melihat kondisi yang terjadi di masyarakat.
"Hati saya terketuk, intinya saya bersedia untuk menjadi orang tua asuh Febby. Saya juga meminta Dinas Pendidikan untuk lebih fokus dan banyak mendengar terkait kondisi yang terjadi di masyarakat seperti ini, terlebih bagi anak anak yang memiliki kemampuan (melukis) seperti ini," ucap Marwan.
4. Susi Pudjiastuti Siap Tanggung Biaya Pendidikan
Kisah tentang Febby Lissa Ayu Aryanti (17), gadis piawai gambar asal Kabupaten Sukabumi, menarik perhatian mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti.
Hal ini diungkap Kristiawan Saputra, founder organisasi sosial Sahabat Kristiawan Peduli (SKP) melalui sambungan telepon. Kristiawan mengaku asisten Susi sudah melakukan komunikasi telepon dengannya.
"Sudah menghubungi, niat bu Susi ingin mengangkat anak ke Febby bahkan ditanggung biaya pendidikannya sampai kuliah dan dibantu mencari pekerjaan," kata Kristiawan, Sabtu 7 Maret 2020.
Namun disebut Kristiawan komunikasi terputus karena kondisi ia dan rombongan pengantar Febby masih dalam keadaan sibuk. "Kemarin kan masih serba padat di Jakarta, rencana nanti setelah sampai di Sukabumi akan langsung berbicara antara Bu Susi dengan Febby, semua keputusan kan ada di anak itu mau dan tidaknya bukan lewat kita," jelas Kristiawan.
5. Menyita Perhatian Jokowi
Kisah Febby Lissa Ayu Aryanti (17) gadis jago gambar asal Kampung Cirendeu RT 15 RW 04, Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampang, Tengah, Kabupaten Sukabumi, terdengar hingga ke telinga Presiden Jokowi. Orang nomor satu di Indonesia mengirim dua utusannya untuk memberikan bantuan.
Kedua staf sekretaris pribadi presiden menyebut kedatangan mereka untuk menyampaikan amanah karena ternyata Presiden Jokowi memperhatikan kisah soal Febby dan mengutus stafnya untuk memberikan sejumlah bantuan.
Pantauan detikJabar, utusan Jokowi membantu mengurus kebutuhan pembuatan Kartu Indonesia Pintar (KIP), membuatkan rekening pendidikan dan memberikan sejumlah suvenir berupa buku dan alat tulis.
"Sejak semalam sudah komunikasi, saya dapat informasi dari Pak Kades katanya akan ada utusan dari bapak presiden. Alhamdulillah hari ini datang, dari pagi tadi dibantu urus-urus KTP sampai ke bank untuk membuka rekening," kata Aden Subandi (50) orang tua Febby dikutip dari laman detikcom, Senin 9 Maret 2020.
Aden menyebut selain sejumlah uang untuk tabungan pendidikan putrinya, utusan presiden juga memberikan suvenir berupa buku dan alat pendidikan disertai pesan dari Jokowi.
"Tadi katanya melalui stafnya disampaikan Pak Jokowi terkesan dengan kisah anak saya, beliau juga berpesan melalui staf utusannya agar Febby tetap semangat dan giat belajar, terus mengembangkan bakatnya dan pantang menyerah untuk mengejar cita-citanya," lanjut Aden.
6. Banyak Diundang Televisi
Kisah Febby ramai diperbincangkan, sejumlah stasiun televisi ramai-ramai mengundang gadis itu. Satu yang membuat Febby terkesan adalah saat bertemu Dedy Corbuzier yang memberinya hadiah berupa alat lukis digital.
Alat lukis itu hingga kini masih disimpan Febby, ia menggunakan alat itu untuk melukis pesanan ketika ada warganet yang berminat untuk di lukis. Saat ini hanya alat itulah satu-satunya yang ia gunakan untuk menyambung hidupnya.
"Sampai saat ini alat lukisnya masih ada, saya koneksikan dengan laptop yang dibeli dari uang pemberian bapak Presiden Jokowi," tutur Febby, Rabu 30 Maret 2022.
(sya/bbn)











































Febi pelukis di Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)