Masih ingat dengan Febi Risa Ayu Aryanti? Pelukis cantik asal Kabupaten Sukabumi ini pada 2020 pernah menyedot perhatian Presiden RI Joko Widodo. Nasibnya kini tak semulus ketika kisah dia yang nyaris putus sekolah menyedot perhatian banyak pihak.
Saat itu menurut cerita pihak keluarga, ijazah dan rapor Febi ditahan pihak sekolah karena tak punya uang untuk membayar biaya kelulusan sekolah. Febi dikenal pandai melukis, dari banyak hasil karyanya Febi melukis sosok Joko Widodo. Lukisan itulah yang kemudian membuat Jokowi mengirim utusan untuk membantu seluruh keperluan pendidikannya saat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lama tidak terdengar, Febi kini sudah duduk di bangku kelas XI di SMK Pelita Kota Sukabumi. Ia mendapat beasiswa setelah salah seorang tenaga pendidik memberinya peluang untuk mengenyam pendidikan di SMK tersebut. Meskipun begitu, kini kehidupan ekonomi Febi kembang kempis.
"Saat ini Febi indekos dekat dengan sekolah. Biaya sekolah memang gratis, namun kalau untuk keperluan lain Febi kadang suka bingung. Seperti beli atribut atau yang lain, untuk makan saja kadang hanya sehari sekali untuk irit-irit," ujar Febi kepada detikJabar, Rabu (30/3/2022).
Febi masih mengandalkan lukisannya untuk bertahan hidup. Pemesannya mayoritas dari media sosial Instagram miliknya. Namun itu tidak berkelanjutan, hanya sewaktu-waktu ada yang memesan lukisan Febi.
"Enggak menentu, kadang ada dalam seminggu kadang enggak ada. Kalau lagi ada rezekinya bisa dapat Rp 150 ribu, kadang juga Rp 120 ribu kadang malah enggak ada yang pesan sama sekali. Kalau sudah begitu ya milih buat pasrah dan sabar saja, mungkin belum rezekinya," tutur Febi.
Febi menceritakan uang tabungan dari Presiden Jokowi sudah habis. Selain untuk keperluan sekolah, ia juga membeli satu unit komputer.
Kondisi Febi semakin sulit ketika ayah tirinya Aden Subandi meninggal dunia pada awal tahun ini. Sang ibunya, Yani Hendrayani, juga kondisinya tidak jauh lebih baik, karena masih ada dua anak yang harus dibesarkan dari hasil jualan di warung tepi jalan.
"Tabungan sudah habis ketika Febi di Jakarta juga, seluruhnya kan Rp 15 juta habis. Ayah tiri juga belum lama meninggal karena sakit jantung, enggak bisa menengok. Ibu nyuruh kesana cuma bingung enggak ada ongkos, jadi begini lah kondisinya serba kesulitan tapi Febi tetap punya cita-cita kuat karena ingin benar-benar sekolah sampai tamat," ujar Febi.
Febi mengaku banyak dibantu oleh teman dekatnya soal keuangan. Hasil melukis itu bertahap dia tabung, namun semuanya tidak bertahan lama karena untuk kebutuhan sehari-hari dan bayar kosan Rp 250 ribu per bulan.
"Menabung sedikit sudah terpakai, ya begitu saja. Ibu juga sudah suruh Febi pulang, katanya kasihan untuk makan saja bingung tapi Febi menolak karena tanggung kan sebentar lagi sudah naik kelas dan tamat sekolah," ucap Febi.
Sekadar diketahui, Febi yang piawai melukis itu terdengar hingga ke telinga Presiden Jokowi. Orang nomor satu di Indonesia mengirim dua utusannya untuk memberikan bantuan.
Kedua staf sekretaris pribadi presiden menyebut kedatangan mereka untuk menyampaikan amanah. Presiden Jokowi memperhatikan kisah soal Febby dan mengutus stafnya untuk memberikan sejumlah bantuan.