Karir pebulutangkis Muhammad Shohibul Fikri sedang meningkat tajam. Pemain ganda putra Indonesia berusia 23 tahun ini baru saja memenangi All England 2022 bersama pasangannya, Bagas Maulana.
Capaian juara itu semakin lengkap setelah Bagas/Fikri mampu menumbangkan nama-nama besar mulai dari juara dunia asal Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi, ganda nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan terakhir Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Ayah dari Muhammad Shohibul Fikri, Didin Rahmat (54) mengaku bangga dengan capaian luar biasa putra keduanya itu. Didin juga tak pernah mengira Fikri bisa menjuarai All England 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bapak tidak menyangka bisa juara All England padahal dari rangking 28, bisa mengalahkan pemain-pemain top. Kalau di atas kertas kan sulit ya tapi kalau sudah takdirnya ya bisa," kata Didin saat ditemui detikJabar di SMAN 23 Bandung.
Dengan menjadi juara All England di usianya yang masih muda yaitu 23 tahun, Fikri dan pasangannya Bagas diharapkan mampu membawa pulang berbagai gelar turnamen bulutangkis dunia ke Indonesia.
Didin juga memiliki angan-angan terhadap Fikri yang sejak kecil memang hobi bermain bulutangkis. Didin mengharapkan Fikri dapat ikut serta di ajang Olimpiade Paris tahun 2024 mendatang.
"Harapan saya karena melihat profesinya sudah di sini yang pertama harus bisa konsisten, impiannya anak saya bisa main di Olimpiade, apalagi kalau bisa juara. Itu kebanggaan semua atlet," ungkapnya.
Namun di samping itu, ada harapan yang tidak kalah penting dari Didin sebagai ayah kepada anaknya. Ia sangat mengharapkan Fikri tidak merubah kepribadiannya pasca menjuarai All England.
"Tapi disamping itu dengan juara All England, Fikri jangan berubah. Dia anaknya santun kemudian di mata saya ya punya tanggung jawab, disiplin dan itu tidak berubah harapannya meski sudah juara," ujarnya.
"Saya juga bilang dengan juara ini (All England) perjuangannya baru dimulai, perjuangan kedepan masih panjang," pungkasnya.
(yum/bbn)