Buka Gebyar Wakaf Ramadhan 2024, Menag: Wakaf Bisa Entaskan Kemiskinan

Buka Gebyar Wakaf Ramadhan 2024, Menag: Wakaf Bisa Entaskan Kemiskinan

Devi Setya - detikHikmah
Rabu, 27 Mar 2024 17:15 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam acara Gebyar Wakaf Ramadan 2024, Rabu (27/3/2024).
Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam acara Gebyar Wakaf Ramadan 2024, Rabu (27/3/2024). Foto: Diky Darmanto/detikHikmah
Jakarta -

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas resmi membuka Gebyar Wakaf Ramadhan 2024. Ia menyebut wakaf bisa berkontribusi mengentaskan kemiskinan.

Gus Men, sapaan akrabnya, mulanya menjelaskan wakaf telah dicontohkan dan diajarkan oleh Rasulullah SAW. "Nabi mencontohkan wakaf secara produktif. Sahabat beliau, Umar bin Khattab pernah berniat menyedekahkan tanah, tapi Nabi SAW bilang jangan disedekahkan, diwakafkan saja," ujarnya dalam sambutan pembukaan Gebyar Wakaf Ramadhan 2024 di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Lebih lanjut, Gus Men menyebutkan wakaf yang dikelola dan dikembangkan Badan Wakaf Indonesia (BWI) memiliki potensi wakaf Rp 180 triliun per tahun. Jika wakaf ini dikembangkan, kata dia, maka wakaf bisa berkontribusi dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Potensi wakaf ini juga bisa menjadi cara pengentasan kemiskinan di Indonesia. Hal yang bukan tidak mungkin , bukan mustahil ini bisa kita lakukan apalagi di mayoritas warga Islam. Tinggal literasi wakaf yang terus ditingkatkan lagi," sebutnya.

Gus Men juga merinci kondisi perwakafan di Indonesia. "Kontribusi pemerintah juga penting terhadap pengembangan wakaf. Di Kemenag wakaf menjadi bagian dari tugas. Saat ini sudah ada 400 ribu tanah wakaf yang sudah tersertifikasi. Alhamdulillah. Di Kemenag, tanah wakaf salah satunya dimanfaatkan menjadi KUA," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Acara Gebyar Wakaf Ramadhan 2024 yang dibuka Gus Men ini turut dihadiri Ketua BWI Prof Mohammad Nuh, Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa dan Gubernur BI yang diwakili oleh Ketua DESK Indonesia, Imam Hartono.

BWI bersama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas) dan Kementerian Agama (Kemenag) RI mendorong kolaborasi zakat dan wakaf untuk pembangunan nasional dalam Gebyar Wakaf Ramadan 2024.

Acara dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur'an surah Al Minafiqun ayat 9-11 yang menjelaskan tentang anjuran mengerjakan wakaf.

M. Nuh dalam sambutannya menyampaikan wakaf bisa dijadikan lifestyle oleh berbagai kalangan. "Wakaf sifatnya abadi, manfaatnya abadi, nilainya abadi. Perlahan kami ingin menjadikan wakaf sebagai lifestyle," ujar M. Nuh.

Lebih lanjut, M. Nuh juga menyampaikan terima kasih karena mendapat kesempatan untuk menghidupkembangkan perwakafan nasional. Ia secara khusus menyampaikan terima kasih kepada BI yang telah membuatkan Super Apps bernama Satu Wakaf Indonesia. Super Apps ini bisa dimanfaatkan oleh semua kalangan untuk berwakaf.

"Melalui Super Apps Satu Wakaf Indonesia, bisa wakaf perorangan, mau mulai wakaf Rp 5000, atau Rp 10.000 atau Rp 50.000 bisa," ujar M. Nuh.

M. Nuh juga menekankan pentingnya wakaf, sama halnya dengan zakat, infak dan juga sedekah.

"Antara zakat, infak, sedekah, dan wakaf ini yang benar memang satu kesatuan. Tidak bisa dipisah-pisah. Jadi zakat, infak, sedekah, dan wakaf ini satu kesatuan orientasinya untuk kemaslahatan," lanjutnya.

Dengan adanya Gebyar Wakaf Ramadhan 2024 pihaknya berharap bisa menjadi langkah agar semakin banyak orang yang mengetahui dan mengerti pentingnya wakaf. "Semoga literasi wakaf semakin membuat banyak orang berniat untuk berwakaf," pungkas M. Nuh.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa menyebutkan pentingnya wakaf. Gerakan Wakaf Nasional bisa digunakan untuk pembangunan nasional.

"Potensi dan peluang wakaf untuk pembangunan memang sangat luar biasa. Misalnya potensi tanah wakaf berada di 440.512 lokasi dengan luas 57.263,69 Ha. Kalau wakaf bisa diberikan manfaatnya untuk mengurangi kemiskinan, tanpa melihat agama, maka ini sangat baik sekali," ujar Suharso.




(kri/kri)

Hide Ads