4 Cara Memilih Pesantren yang Baik dan Benar untuk Anak

4 Cara Memilih Pesantren yang Baik dan Benar untuk Anak

Rahma Harbani - detikHikmah
Selasa, 06 Agu 2024 12:31 WIB
Sejumlah santri berswafoto saat mengikuti mudik bareng di parkiran makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Sabtu (30/3/2024). Sebanyak 4 ribu santri Pesantren Tebuireng mudik bareng jelang perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah. ANTARA FOTO/Syaiful Arif/wpa.
Ilustrasi santri-santri Pesantren. Foto: ANTARA FOTO/SYAIFUL ARIF
Jakarta -

Mencari pesantren yang baik sekaligus tempat yang baik untuk tumbuh kembang anak. Pesantren menjadi pilihan dalam memenuhi kebutuhan pembelajaran integratif antara pendidikan agama dan umum.

Standar minimal pesantren yang layak dan aman adalah pesantren yang memenuhi arkanul ma'had atau rukun pesantren. Hal ini diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren.

Dilansir dari buku Strategi Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan Di Pondok Pesantren oleh Romi Aqmal, syarat spesifik pendidikan pesantren yang tertuang dalam rukunnya itu yakni pendidikan hanya dilakukan di lingkungan pesantren, tidak berlaku di luar. Selain itu, ada pengajian kitab kuning dan menambahkan materi keilmuan lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

4 Cara Memilih Pesantren yang Baik

Ada sejumlah cara memilih pesantren yang baik sebelum orang tua mendaftarkan anaknya. Berikut beberapa caranya.

1. Berdiskusi dengan Anak

Sebelum menjatuhkan pilihan pada salah satu pesantren, orang tua sebaiknya berdiskusi dengan anak terkait rencana pendidikannya. Dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UM Surabaya Gandhung Fajar Panjalu mengatakan, persetujuan atau keinginan anak untuk melanjutkan pendidikan di pesantren adalah perkara yang utama.

ADVERTISEMENT

"Apabila anak merasa tidak nyaman dengan pesantren tempat ia belajar maka akan berpengaruh terhadap proses dan hasil belajarnya kelak," ujar Fajar dikutip dari laman UM Surabaya, Selasa (6/8/2024).

2. Pilih Pesantren Sesuai Kelebihannya

Tiap pesantren menawarkan keunggulan yang berbeda-beda. Ada pesantren yang menonjolkan ilmu nahwu sharafnya, tahfidz, kemampuan bahasa asing. hingga keunggulan bidang sains.

Menurut Fajar, orang tua bisa mencari tahu keunggulan ini melalui website, informasi alumni, atau pun tokoh-tokoh pesantren yang disesuaikan dengan tujuan mengirim anak ke pesantren.

3. Survei Pesantren

Cara selanjutnya memilih pesantren yang baik adalah melakukan survei langsung bila menemukan pesantren yang diminati. Fajar menyarankan, orang tua memastikan pesantren memiliki fasilitas pembelajaran yang layak hingga kamar tidur dan ruang mandi yang memadai sesuai jumlah santri.

"Utamakan yang memiliki kamar mandi dengan air mengalir alias tidak tertampung terlalu lama, sehingga meminimalisir potensi penyakit kulit yang biasanya dialami para santri," katanya.

Pada proses survei ini, orang tua juga bisa mengecek apakah calon pesantren yang dituju memiliki fasilitas lengkap seperti, pelayanan pendidikan, kesehatan, hingga pengembangan minat bakat.

"Pada pelayanan bidang pendidikan, pilih pesantren yang telah mengintegrasikan kurikulum pendidikan formal dan pendidikan nonformal," sarannya.

Menurutnya, pelayanan tersebut dipertimbangkan bila anak hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya melalui ijazah formal sebagai dokumen persyaratan.

4. Cek Rekam Alumni Pesantren

Dosen Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Ahmad Fatoni mengatakan, orang tua bisa mempertimbangkan kualitas alumni dalam memilih pesantren.

"Jika pesantren baru berdiri dan belum memiliki alumni, orang tua bisa datang langsung ke lokasi untuk mengecek dan observasi," katanya dilansir dari laman UMM.

Kiprah pimpinan pondok pesantren juga disarankan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memilih.




(rah/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads