Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu pusat perkembangan Islam di Indonesia. Sejarah panjang Islamisasi di tanah Jawa ini melahirkan banyak pondok pesantren, lembaga pendidikan Islam yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan intelektualitas masyarakat.
Di antara banyaknya pesantren di Jawa Tengah, beberapa di antaranya memiliki usia yang sangat tua dan menyimpan sejarah panjang perkembangan Islam di wilayah ini.
5 Pesantren Tertua di Jawa Tengah
Jawa Tengah adalah salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan tradisi pendidikan Islam, dengan sejumlah pesantren yang telah berdiri selama ratusan tahun. Pesantren-pesantren ini bukan hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga menjadi bagian penting dari sejarah dan perkembangan Islam di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini adalah beberapa pesantren tertua yang ada di Jawa Tengah.
1. Pesantren Al Kahfi Somalangu
Pesantren Alkahfi Somalangu adalah salah satu pondok pesantren tertua di Indonesia yang masih aktif hingga sekarang. Terletak di desa Sumberadi, Kebumen, Jawa Tengah, pesantren ini didirikan pada 25 Syaban 879 H atau bertepatan dengan Rabu, 4 Januari 1475 M.
Pesantren ini didirikan oleh Sayyid Muhammad Ishom Al-Hasani, yang juga dikenal dengan nama laqab Sayiyd Abdul Kahfi Al-Hasani. Beliau adalah seorang ulama atau Syaikh yang berasal dari Hadhramaut, Yaman, dan lahir pada 15 Syaban 827 H di kampung Jamhar, Syihr.
Dikutip dari laman resminya, Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu, yang telah berperan penting dalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia, mendapat anugerah dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai pengakuan atas dedikasinya selama lima abad dalam melayani umat.
Penghargaan ini tidak hanya menggarisbawahi kontribusi pesantren dalam menyebarkan ilmu agama dan membina moral generasi muda, tetapi juga menegaskan peran vitalnya dalam menjaga dan mengembangkan tradisi keislaman di tengah dinamika perubahan zaman.
2. Pesantren Luhur Dondong
Pondok Pesantren Luhur Dondong merupakan salah satu pesantren tertua di Jawa Tengah. Pesantren ini terletak di Wonosari, Ngaliyan, Semarang Barat.
Berdasarkan informasi dari situs Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PC INU) Mesir, pesantren ini didirikan oleh Kyai Syafi'i Pijoro Negoro pada tahun 1609. Saat Sultan Agung melancarkan serangan ke Batavia, Kiai Syafi'i turut serta sebagai salah satu komandan pasukannya.
Sumber lain dari buku Santri-Pesantren Indonesia Siaga Jiwa Raga Menuju Indonesia Emas 2045 karangan Muhammad Arief Albani menyebut, pesantren ini didirikan pada 1612. Dinamakan demikian karena pesantren ini terletak di sebuah kampung yang dulu dikenal dengan Kampung Dondong.
3. Pesantren Jamsaren
Pesantren Jamsaren adalah pesantren tertua di Solo dan salah satu yang tertua di Jawa Tengah. Ponpes Jamsaren, yang berlokasi di Jalan Veteran 263, Serengan, Solo, Jawa Tengah, telah berdiri sejak 1750.
Dikutip dari arsip detikhHkmah, pesantren ini didirikan pada masa pemerintahan Pakubuwono IV. Saat itu, PB IV mengundang para ulama, termasuk Kiai Jamsari dan Kiai Hasan Gabudan. Nama Jamsaren sendiri diambil dari nama Kiai Jamsari yang diabadikan hingga saat ini.
4. Pesantren Darussalam Watucongol Gunung Pring
Menurut laman Kabupaten Magelang, Ponpes Darussalam Watucongol Gunung Pring, yang terletak di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.
Pesantren ini didirikan pada tahun 1820-1830 oleh KH Abdurrauf, setelah selesainya Perang Jawa, yaitu konflik antara Pasukan Diponegoro dan pemerintah kolonial Hindia Belanda atau VOC. Ponpes Darussalam Watucongol Gunung Pring memiliki keunikan tersendiri, di mana jumlah santrinya tidak pernah berubah, selalu kurang dari 1.000 orang.
5. Pesantren Girikusumo
Dikutip dari Journal of Indonesian History Vol 8 No 1 Tahun 2019 pondok pesantren Girikusumo, didirikan oleh Syekh Muhammad Hadi pada 1868. Ponpes ini berlokasi di Banyumeneng, Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Pondok Pesantren Girikusumo adalah realisasi gagasan Syekh Muhammad Hadi untuk mendirikan lembaga pendidikan yang fokus pada akhlak dan ilmu agama di masyarakat Desa Banyumeneng.
(hnh/rah)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi