Hal-hal yang Diharamkan bagi Wanita dalam Keadaan Haid

Hal-hal yang Diharamkan bagi Wanita dalam Keadaan Haid

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Senin, 07 Apr 2025 13:00 WIB
ilustrasi berdoa
Wanita muslim (Foto: Getty Images/wombatzaa)
Jakarta -

Setidaknya ada sejumlah hal yang diharamkan bagi wanita dalam kondisi haid. Sebagaimana diketahui, ada sejumlah ketentuan terkait wanita muslim yang sedang datang bulan dalam Islam.

Sayyid Abdurrahman bin Abdul Qadir Assegaf melalui karyanya yang berjudul Al Ibanah wa Al Ifadhah fi Ahkam Al Haidh wa An Nifas wa Al Istihadhah 'ala Madzhab Al Imam Asy Syafi'i terjemahan Ahmad Atabik dan Abdul Majid menjelaskan bahwa haid adalah peristiwa biologis yang dialami setiap wanita.

Allah SWT memberi tanda bahwa organ reproduksi yang sehat dan berfungsi ketika wanita mengeluarkan darah haid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait ketentuan wanita haid turut dijelaskan dalam surah Al Baqarah ayat 222,

وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَٱعْتَزِلُوا۟ ٱلنِّسَآءَ فِى ٱلْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ ٱللَّهُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلتَّوَّٰبِينَ وَيُحِبُّ ٱلْمُتَطَهِّرِينَ

ADVERTISEMENT

Artinya: "Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: "Haid itu adalah suatu kotoran," Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri."

Deretan Hal yang Diharamkan bagi Wanita Haid

Mengutip kitab Fiqhul Islam wa Adillatuhu Juz 1 (Terjemah Indonesia) oleh Wahbah Az Zuhaili terbitan Gema Insani, berikut hal-hal yang diharamkan bagi wanita haid dan nifas.

1. Mandi Wajib dan Wudhu

Mandi wajib disyariatkan untuk wanita yang telah selesai masa haid dan nifasnya. Apabila masih dalam keadaan datang bulan, haram hukumnya jika wanita thaharah untuk haid dan nifasnya.

2. Salat

Wanita haid dan nifas dilarang untuk salat. Ini dijelaskan dalam hadits Fatimah binti Abi Hubaisiy.

"Apabila engkau didatangi haid, hendaklah engkau tinggalkan salat,"

Menurut ijma ulama, fardhu salat itu gugur dan tidak perlu melakukan qadha bagi wanita haid. Dari Aisyah RA berkata,

"Semasa kami sedang haid, kami disuruh oleh Rasulullah SAW supaya mengqadha puasa dan kami tidak disuruh supaya mengqadha salat,"

3. Puasa

Puasa juga termasuk ibadah yang dilarang bagi wanita haid dan nifas. Sebab, kedua hal tersebut menghalangi sahnya puasa seseorang.

Meski demikian, wanita haid dan nifas harus mengqadha puasanya sebanyak hari yang ditinggalkan.

4. Thawaf

Pelarangan thawaf bagi wanita haid didasarkan dari sabda Rasulullah SAW kepada Aisyah RA yang berbunyi,

"Apabila kamu didatangi haid, lakukanlah apa yang dilakukan oleh orang yang mengerjakan haji. Tetapi, kamu tidak boleh thawaf di Kakbah kecuali setelah kamu bersuci." (Muttafaq alaih dari Aisyah)

5. Membaca, Memegang, dan Membawa Al-Qur'an

Diharamkan bagi wanita haid untuk membaca, memegang, dan membawa mushaf Al-Qur'an. Kondisi wanita yang datang bulan sama halnya dengan muslim yang berjunub.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Waqiah ayat 79.

لَّا يَمَسُّهُۥٓ إِلَّا ٱلْمُطَهَّرُونَ

Artinya: "Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan."

Meski demikian, ulama Syafi'i membuat pengecualian jika ada kekhawatiran Al-Qur'an akan tenggelam, terbakar, terkena najis, atau jatuh ke tangan orang kafir. Jika hal ini terjadi, maka wanita dalam keadaan haid dan nifas wajib membawa Al-Qur'an tersebut.

6. Masuk, Duduk, dan Itikaf di dalam Masjid

Hal-hal yang dilarang lainnya bagi wanita haid adalah masuk, duduk dan itikaf di dalam masjid. Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Aku tidak menghalalkan bagi orang haid atau junub memasuki masjid," (HR Abu Dawud)

Tetapi, ulama Syafi'i dan Hambali memperbolehkan wanita yang sedang haid atau nifas berjalan atau lewat di dalam masjid jika ia yakin tidak akan mengotori masjid. Hukum mengotori masjid dengan najis atau sejenisnya adalah haram.

7. Bersetubuh

Wanita yang sedang haid dan nifas juga diharamkan bersetubuh meski dengan penghalang. Hal ini disetujui oleh seluruh ulama.

Kegiatan seksual yang dilakukan pada bagian tubuh yang berada di antara pusar dan lutut juga dilarang menurut jumhur ulama selain Hambali. Larangan ini mengacu pada surat Al-Baqarah ayat 222,

"... Karena itu jauhilah istri pada waktu haid; dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci," (QS Al Baqarah: 222)

8. Talak

Haram hukumnya bercerai dalam keadaan haid hingga dianggap bid'ah karena menyebabkan masa iddah wanita tersebut menjadi panjang. Dalam surat At-Talaq ayat 1, Allah SWT berfirman:

١ يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ اِذَا طَلَّقْتُمُ النِّسَاۤءَ فَطَلِّقُوْهُنَّ لِعِدَّتِهِنَّ وَاَحْصُوا الْعِدَّةَۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ رَبَّكُمْۚ لَا تُخْرِجُوْهُنَّ مِنْۢ بُيُوْتِهِنَّ وَلَا يَخْرُجْنَ اِلَّآ اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍۗ وَتِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ ۗوَمَنْ يَّتَعَدَّ حُدُوْدَ اللّٰهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهٗ ۗ لَا تَدْرِيْ لَعَلَّ اللّٰهَ يُحْدِثُ بَعْدَ ذٰلِكَ اَمْرًا

Artinya: "Wahai Nabi! Apabila kamu menceraikan istri-istrimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar), dan hitunglah waktu iddah itu, serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu. Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumahnya dan janganlah (diizinkan) keluar kecuali jika mereka mengerjakan perbuatan keji yang jelas. Itulah hukum-hukum Allah, dan barangsiapa melanggar hukum-hukum Allah, maka sungguh, dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kamu tidak mengetahui barangkali setelah itu Allah mengadakan suatu ketentuan yang baru."




(aeb/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads