Ruqayyah binti Muhammad merupakan putri kedua Rasulullah SAW yang lahir sekitar 20 tahun sebelum hijrah. Ia masuk Islam bersama-sama dengan sang ibu, Khadijah.
Melansir dari buku Wanita-Wanita Penghuni Surga karya Endah mengisahkan saat Ruqayyah menginjak usia pernikahan maka datanglah Abu Thalib. Paman Nabi Muhammad SAW itu melamar mereka untuk dinikahkan dengan putra-putra saudaranya yang tak lain Abu Lahab.
Selain Ruqayyah, pada saat itu Nabi Muhammad SAW juga memiliki anak gadis lain yang usianya lebih muda namun tak terlalu jauh dari Ruqayyah yang bernama Ummu Kultsum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat lamaran tersebut datang, Rasulullah SAW sangat terkejut, begitu pula dengan Khadijah, Ruqayyah, dan Ummi Kultsum. Mereka bersedih karena mengetahui bagaimana sifat dari keluarga Abu Lahab, meski begitu mereka tak berdaya.
"Kami berharap engkau tak mempersulit pernikahan mereka dengan sepupu-sepupumu, Utbah dan Utaibah putra Abdul Uzza (Abu Lahab)," kata Abu Thalib.
Mendengar hal tersebut Rasulullah SAW menjawab, "Paman, berilah aku waktu agar bisa berbicara dengan putri-putriku."
Tawaran ini menjadi suatu dilema bagi keluarga Rasulullah SAW hingga beliau membicarakannya dengan Khadijah beserta dengan kedua putrinya. Mereka sangat memahami keburukan Abu Lahab dan juga istrinya, Ummu Jamil. Namun, akhirnya atas pertimbangan kekeluargaan lamaran tersebut tidak ditolak oleh Rasulullah SAW.
Beliau dan Khadijah memanjatkan doa agar kedua putri mereka selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Maka Allah SWT mengabulkan doa mereka. Ruqayyah yang sempat pindah ke keluarga Abu Lahab akhirnya tetap terjaga dan tidak tersentuh oleh putranya.
Saat Islam semakin menyinari Kota Makkah, Abu Lahab dan istrinya sangat murka. Mereka ingin mempermalukan Nabi Muhammad SAW, bahkan mereka berpikir bahwa Rasulullah SAW merasa nyaman sudah tidak menanggung biaya hidup putrinya lagi.
Abu Lahab berpikir jika Ruqayyah binti Muhammad dikembalikan maka beban Nabi Muhammad SAW akan bertambah. Maka, Abu Lahab meminta putranya untuk membatalkan pernikahan dan mengembalikan Ruqayyah ke rumah Nabi Muhammad SAW.
"Aku akan terus mencela kalian, kecuali kalian menceraikan putri-putri Muhammad!" cerca Abu Lahab kepada putranya.
Padahal saat itu, Ruqayyah dan putra Abu Lahab baru saja menikah dan sama sekali belum melakukan hubungan sebagaimana suami istri pada umumnya. Namun, Utbah lebih menuruti keinginan dari sang ayah sehingga ia menceraikan Ruqayyah.
Dikembalikannya Ruqayyah bukan menjadi suatu aib bagi Nabi Muhammad SAW, beliau sangat bersyukur namun bagaimanapun hal itu juga sebagai bentuk dari penghinaan. Bahkan, gangguan Abu Lahab bertambah dengan keras, dia menyebarkan duri di jalan-jalan tempat Rasulullah SAW lewat.
Seperti firman Allah SWT dalam surah Al-Lahab ayat 1-5:
ΨͺΩΨ¨ΩΩΨͺΩ ΩΩΨ―ΩΨ§Ω Ψ§ΩΨ¨ΩΩΩ ΩΩΩΩΨ¨Ω ΩΩΩΨͺΩΨ¨ΩΩΫ Ω‘ Ω ΩΨ§Ω Ψ§ΩΨΊΩΩΩ°Ω ΨΉΩΩΩΩΩ Ω ΩΨ§ΩΩΩΩ ΩΩΩ ΩΨ§ ΩΩΨ³ΩΨ¨ΩΫ Ω’ Ψ³ΩΩΩΨ΅ΩΩΩ°Ω ΩΩΨ§Ψ±ΩΨ§ Ψ°ΩΨ§ΨͺΩ ΩΩΩΩΨ¨ΩΫ Ω£ ΩΩΩΨ§Ω ΩΨ±ΩΨ§ΩΨͺΩΩΩ ΫΨΩΩ ΩΩΨ§ΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΨΩΨ·ΩΨ¨ΩΫ Ω€ ΩΩΩΩ Ψ¬ΩΩΩΨ―ΩΩΩΨ§ ΨΩΨ¨ΩΩΩ Ω ΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ³ΩΨ―Ω ΰ£ Ω₯
Artinya: "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak (neraka), (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal."
Tentang Ruqayyah, Allah SWT akhirnya memberikan suami pengganti yang jauh lebih baik. Dia adalah Utsman bin Affan, salah satu pemuda paling mulia sekaligus sahabat Nabi Muhammad SAW. Utsman dan Ruqayyah menjadi pasangan yang cocok dan semua orang menyukainya.
Selepas itu, turunlah perintah hijrah dari Allah SWT ke Habasyah (Ethiopia), sehingga Rasulullah SAW, Ruqayyah, Utsman, dan sahabat Nabi SAW lainnya pun berhijrah.
Dalam buku Storypedia Rasulullah Sayang Anak karya Zayadi dijelaskan bahwa Ruqayyah memiliki seorang anak laki-laki yang bernada Abdullah. Namun, Abdullah meninggal saat berusia 6 tahun.
Demikianlah cerita Ruqayyah binti Muhammad setelah ia dihina diganti dengan kemuliaan.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina